Awalnya saya pikir novel ini hanya bercerita tentang sebuah rumah tangga yang belum mendapatkan anak dalam 10 tahun pernikahan mereka. Mereka terusss didesak keluarga besar terutama sang mertua, orangtua dari pihak laki-laki. Dan mereka mencoba bertahan dengan pernikahan itu.
Tapi ternyata.. banyak konflik dan kejutan yang mewarnai sepanjang cerita.
Novel ini bercerita tentang Zita dan Indra, dua manusia berlawanan jenis yang bersahabat karib sejak mereka masih TK. Zita adalah sosok orang yang mebuat arca hidup seperti Indra bisa lebih hidup. Zita dan Indra pun memiliki banyak kesamaan (walaupun bedanya juga banyak), salah satunya mereka sama-sama tergila-gila pada Hujan. Sampai pada akhirnyaa.. perasaan mereka berkembang, lebih dari sekedar sahabat, tapi untuk menempuh hidup baru lewat perniakahan banyak rintangan yang harus mereka hadapi, ada perbedaan2 yang bisa ditolerir ketika mereka bersahabat, tapi menjadi sulit sulit disatukan dalam sebuah wadah bernama pernikahan. Dari perbedaan status social yang selalu dipermasalahkan Ayahnya Indra.. hingga perbedaan IMAN.
Sampai pada akhirnya mereka Menikah juga. Selesaikah sampai di situ? Ohoho… tidaaak.. setelah mereka menikah permasalahan muncul karena Zita tak kunjung memberikan anak terhadap Indra. Dan satu lagi kenyataan yang terlambat diketahui Zita yang merajam hatinya begitu perih.. Ternyata Mama Asti, mama tiri Indra menyimpan perasaan lebih kepada Indra, anak tirinya sendiri. Bukan lagi perasaan seorang Ibu terhadap anaknya tapi sebagai perasaan seorang wanita kepada pria yang sama-sama dewasa. Parahnyaa… Indra juga terpancing dengan dengan 'pesona' sang Mama tiri. Aaaaa…. Indra tipikal cowok yang ga bisa tegas. Nyebelin banget…!!! Hihihi… esmosi sy jadinya… :p
Trus, bagaimana dengan rumah tangga Indra dan Zita selanjutnya? Mampukah bertahan? Silakan baca sendiri.. hehe.. udah merasa spoiler banget nich.. ;)
Berbagai konflik di novel ini dikemas secara renyah dan gurih ala mbak Ifa. Membacanya membuat sy penasaraaan dan bertanya-tanya.. ada kejutan apa lagi yang terhidang di halaman berikutnya? Hehehe.. dan sy lagi2 jatuh cinta dengan karya mbak Ifa yang satu ini. Terlebih… ada cerita2 hujannya itu loh. ^^
"Coba dengarkan bunyi hujan dengan hatimu. Bukan hanya dengan telingamu. Dengarlah, ia sungguh berirama. Lalu coba cium ada aroma apa yang tertangkap oleh hati dan hidungmu. Bukankah hujan selalu menguarkan aroma tanah basah yang wanginya mampu menggelitik syaraf-syaraf hidungmu?"
Mau komen2 ah tentang novelnya..
pertama.. ini cerita mengupas tentang hubungan anak dan Ibu tiri. Tapi beda dari biasaa… maksudnya beda dari cerita Cinderella atau bawang merah bawang putih di mana ada Ibu tiri kejams dan tak sayang sama sekali dengan anak tirinya.. dari situ konflik terjadi. Eh.. ternyataa kalau Ibu tiri terlalu sayang juga bisa jadi masalah, sayang yang bukan sewajarnya tentunya. Ohoho….
Kedua, apa yang terpikir jika ada seorang wanita menjadi mualaf dan beberapa waktu kemudian dia menikah dengan seorang Muslim? Apakah terpikir begini.. Dia masuk Islam untuk memuluskan jalannya menikah? Ahhh… qta tidak pernah tahu niat seseorang. Bisa jadi dia masuk Islam atas "pencarian" dan benar2 menginginkan Islam menjadi agamanya bukan hanya karena masalah menikah. Tentunyaa… karena Allah memberikan hidayah padaNya. Setidaknya saya tersadarkan akan hal tersebut, ketika membaca novel ini. Jangan pernah merasa paling sok tahu dengan ketulusan atau niat seseorang.
Ketiga, Aaaa…. Covernya kereeen. Tapiiii… kenapa gambar wanita di cover depan tidak sesuai dengan Zita dalam imaji sy. Hehe.. soalna di cerita itu digambarkan Zita adalah seorang wanita yang punya rambut ikal bergulung-gulung. Itu beberapa kali disebutkan. Dan di covernya yang sy lihat adalah wanita berambut lurus. Kalaupun bergelombang itu kan karena angin, sama halnya dengan gaun wanita itu yang bergelombang.
Terakhir… Sy suka endingnya. Pernah nonton Bread, Love and dreams, serial Korea yang tayang tiap sore di Indosiar (udah habis sih sekarang).. Nah, sama dengan serial Korea itu.. endingnya sama-sama memukau.. ^^
Btw, ada beberapa persamaan dari Love in Rainy days dan Bread, Love and Dreams… ntar deh kalau ada kesempatan dan lagi rajin mau cerita2 lagi.. ^^
Beberapa quotes dari Love in Rainy Days :
Bagiku, perasaan adalah satu hal yang amat pribadi dan sama sekali tak layak jadi konsumsi umum
Bagaimana bisa, orang berharap pada sebuah kebahagiaan di luar sana, sementara ia masih menggenggam kebahagiaan yang begitu berharga di dalam rumahnya sendiri?
Jangan pernah melihat masa lalu, jika itu menghalangi kita untuk jaid lebih baik
Judul : Love in Rainy Days
Penulis : Ifa Avianty
Penerbit : Lingkar Pena
Tahun : 2011
Tebal : 357 Halaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^