Semenjak mulai rutin mengenakan gamis sekitar dua atau tiga
tahun yang lalu, saya sudah tak melirik pakaian jenis lain (Untuk dipakai di
luar rumah. Kalau di dalam rumah bisa apa saja ^^). Sesekali saya memang masih
memakai rok dan atasan, tapi tidak pernah lagi membeli yang baru. Setiap ada
kesempatan membeli pakaian baru untuk pakaian keluar rumah yang saya pikirkan
hanya gamis, gamis, dan gamis. Bukan rok atau atasan lagi seperti tahun-tahun
sebelumnya.
Ketika ada rencana pernikahan anggota keluarga juga begitu.
Yang ada dalam pikiran saya adalah saya akan memakai gamis di acara pernikahan
tersebut. Beruntunglah sekarang mulai marak penggunaan gamis dalam event apa
pun, jadi inspirasi gamis untuk acara seperti resepsi pernikahan sudah semakin
banyak.
Resepsi anggota keluarga pertama yang diselenggarakan tahun
ini adalah resepsi adik ipar saya. Untuk resepsi ini saya tidak membeli atau
membuat gamis baru. Saya punya gamis dengan brokat berwarna pink lembut yang
jarang sekali saya pakai. Seingat saya, saya pernah memakainya saat acara pernikahan
teman baik saya. Itu pun hanya sebentar karena saya buru-buru mengejar pesawat
untuk pulang ke Balikpapan.
Gamis ini sendiri yang merancang desain-nya dan membelikan
bahannya adalah kakak ipar saya. Kata kakak ipar, brokatnya itu harganya
lumayan murah. Jadi, untuk menciptakan kesan mewah dikasih payet di beberapa
bagian. Saya suka warna pinknya yang lembut sekali.
Gamis Brokat Pink |
Kemudian menjelang akhir tahun giliran kakak saya yang
menikah. Serangkaian acara pernikahan pun menanti. Dari lamaran, acara nikah
dan baantar panglarang, juga resepsi
di dua tempat. Baju baru semua? Enggak lah. Kehabisan budget ntar
Untuk acara lamaran
tidak memakai baju spesial. Saat acara nikah karena dress code-nya berwarna putih, saya hanya mengenakan gamis putih
lama punya saya yang masih bagus. Untuk acara baantar panglarang atau penyerahan seserahan, saya memakai gamis
yang dibelikan kakak ipar buat Idul Fitri. Kebetulan belum saya pakai karena
kepanjangan.
Gamis itu berwarna cokelat dan ada kain brokat berwarna pink
di bagian tengah yang memanjang dari atas ke bawah. Gamis ini punya karet di
bagian pinggang. Kemudian bawahnya melebar, kalau istilah di daerah saya bentuk
gamis ini bagian bawahnya putung payung
atau potong payung. Maksudnya ya itu... Melebar seperti payung di bagian bawah.
Saking lebarnya bisa saya bentuk seperti foto di bawah.
Bergaya ala ala Hijabers |
Untuk resepsi pertama kakak saya disepakati kalau warna yang
diambil adalah biru. Sebelumnya saya mengusulkan warna pastel yang lembut.
Tapiiii... Usulan saya ditolak. Hehehe... Jadi, ngikut saja lah. Untuk desain
dan bahannya kembali kakak ipar saya yang punya gawe. Tapi saya sudah senang karena semuanya sepakat kalau yang
dibikin adalah gamis
Kali ini rancangannya biasa saja karena mau pakai jilbab
syar'i jadi fokus brokatnya di bawah dan bagian tangan saja. Warna pakaian
lapisnya pink muda agar brokatnya terlihat lebih 'hidup' . Jadilah gamisnya
seperti ini. Saya padukan dengan jilbab berwarna biru.
Gamis Brokat Biru |
Beberapa saat sebelum resepsi pertama kakak saya, saya
melihat di akun instagram Fitri Aulia kostum beliau untuk pernikahan salah satu
rekannya. Begitu melihat gamis yang dikenakan Fitri Aulia saya langsung suka.
Apalagi saat itu untuk resepsi di Banjarmasin kabarnya warna yang dipakai untuk
keluarga adalah warna emas. Wah, cocok nih dengan yang dipakai Fitri Aulia.
Saya pun membeli kain satin dan brokat buat menjahit gamis
seperti yang dipakai Fitri Aulia. Kain brokatnya hanya setengah meter dan sudah
pakai payet, jadi tak perlu repot kasih payet lagi. Menjahit sendiri? Tentu
saja tidak. Ada tetangga saya yang bisa menjahit.
Alhamdulillah bisa selesai sebelum acara walimah di
Banjarmasin dan saya sangat suka sekali hasilnya. Jadiiii... Gamis di mana
brokat sebagai aksesoris dan bukan kain utama itu lebih nyaman buat saya pakai
ketimbang gamis yang full brokat. Oya, setiap menjahit gamis saya akan bilang ke penjahitnya kalau di bagian dada tidak usah dikasih hiasan apa-apa karena akan tertutup dengan jilbab. Tapi, selalu saja tetap ada hiasan di dada. Mungkin tidak enak membiarkannya kosong :D
Itulah gamis yang saya pakai buat acara resepsi pernikahan. Saya termasuk
jarang bikin gamis dengan kain brokat. Karena tahun ini banyak anggota keluarga
yang menikah jadi bikinnya berasa berbarengan tapi insyaAllah bisa saya pakai
bertahun-tahun. Jadi, memakai gamis saat resepsi pernikahan? Siapa takut. Hehehe...
Sementara untuk mukena, saya sekarang sedang menggemari
mukena katun karena nyaman digunakan.
"Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Toko Online Ahza D'Toko"
Gamis brokat pink itu pasti cantik kalo dipake :)
BalasHapusHihihi.. Warna kesukaan saya itu, Mak :D
HapusGamisnya cantik2, aku juga lebih suka pakai gamis ke acara nikahan.
BalasHapusToss, Mbak. Kebanyakan gamis sih baju Yanti :D
Hapuswaahhh dirimu setipe denganku, gamis sudah jadi baju kebesaran hehehe.. bahkan ngajar pun sudah pakai gamis lhooo aku eh suka mukena katun ya? aku jualaan.. kabooorrr..
BalasHapusWkwkwkwk.... Emaaaaaaak..... Bisa deh promo colongan :p
HapusIya, Mak. Sama. Anakmu juga sukanya gamis :D
bener mbaa...aku jg ga suka gamis kalo brokat yg jd kain utamanya.. panaaass.. ga nyaman dipake lama2... ;p ..cuma koleksi gamisku blm bnyk memang... skr ini baru terbatas utk acara pengajian aja.. kalo yg utk resepsi blm ada..
BalasHapusIyaaa, Mak. Saya ga betah pakai seharian kalau gamis full brokat. Mau ganti sama daster aja. hehehe...
Hapuswaah cantiknya gamis2nya. Au pake kalau acar2 tertentu aja. Semacam ke resepsi atau ada acara keluarga
BalasHapusSaya ke mana-mana nyaris pakai gamis terus, Mak :D
HapusIh gamisnya cantik-cantik banget Mbak. Saya malah baru ngeh sama gamis yang dipadu-padankan sama brokat. Ternyata kece juga ya.
BalasHapusIya, Mbak. Bisa dipadu padankan. Banyak contohnya kalau googling. atau dari instagram para hijabers :D
Hapuswaahhh koleksi gamisnya cantik-cantik mbak hheee
BalasHapussalam kenal ya mbak ^_^
Hai, Mbak. Salam kenal juga. Terima kasih sudah mampir :-)
Hapus