Kesenangan saya membaca cerita-cerita
bergenre anak-anak dimulai baru beberapa waktu belakangan ini. Saat saya ingin mencoba menulis cerita anak. Saya
mulai membaca majalah anak-anak, membaca buku-buku anak, dan juga novel anak.
Kemudian saya bertemu dengan serial Go,
Keo! No, Noaki!. Serial anak-anak yang membuat saya terpesona dan
terkesima. Saya yang tak bisa dibilang anak-anak lagi menyukai dengan sangat
serial tersebut.
Go, Keo! No, Noaki! (GKNN) adalah serial yang ditulis oleh Mbak Ary Nilandari dan diterbitkan oleh Penerbit Kiddo di tahun 2015 ini. Sampai saat ini sudah
sampai seri keempat. Para penggemarnya berharap serial itu terus berlanjut
hingga mereka dewasa sampai akhirnya Keo dan Noaki menikah. Penggemar yang
mana? Saya! #tunjukdirisendiri
empat seri Go, Keo! No, Noaki! |
GKNN bercerita tentang persahabatan
delapan anak-anak. Awalnya mereka hanya bertujuh. Kemudian Keo datang dan
mengubah banyak hal. Keo itu punya wajah yang mirip sekali dengan Noaki. Tapi
mereka tidak kembar. Seb bilang konon kita semua punya kembaran tak sekandung. Bisa
sampai tujuh orang, tersebar di seluruh dunia. Itu sebabnya kemungkinan
ketemunya kecil. Seorang fotografer dri Kanada yang bernama Francois Brunelle
pernah mengumpulkan foto-foto orang-orang yang bukan kembar tapi mereka mirip. Seb adalah sahabat Noaki yang jenius. (Penjelasan
Seb ini ada di buku kedua GKNN)
Sudut pandang penceritaan di serial
GKNN bergantian antara Keo dan Noaki. Serial dengan nomor ganjil untuk Keo, dan
nomor genap untuk Noaki. Semuanya menarik, walau saya lebih suka serial dengan
nomor genap karena saya perempuan seperti Noaki. Noaki ituuu.... Saya banget.
Ada beberapa hal yang membuat novel
ini menarik, inspiratif, berkesan, dan memesona :
Pertama, hemm, ini alasan yang egois banget sih. Saya
menyenangi serial ini karena saya merasa Noa itu saya banget. Kecuali pada
bagian Noa suka menggambar karena saya tidak suka menggambar. Saya suka menulis
seperti Keo :)
Pada saat membaca buku kedua, saya
terkikik geli saat membaca Noa yang awalnya manis kemudian berubah seketika
menjadi ketus. Aaaa.... Itu saya banget. Tanya deh suami saya. Wkwkwk...
Belakangan masih di buku kedua, Seb menyebut Noa itu moody (bahasa Inggris) atau Lunatique
(bahasa Prancis) yang artinya mudah berubah-ubah suasana hati, terutama murung,
merajuk, dan marah.
Perkenalkan saya Hairi Yanti Moody
Lunatique. Wkwkwk.... Dan masih banyaaak hal lain yang
disebut pada Noa di buku ini di mana saya merasa saya adalah Noaki.
Kedua, buku ini menceritakan dunia indah anak-anak
zaman kekinian tanpa gadget. Mereka masih bersepeda, bermain layang-layang,
piknik, berkumpul tanpa dijajah oleh yang namanya gadget. Bahkan dengan
terang-terangan mereka tidak terima jika salah satu dari mereka asyik dengam
gadget. Hal ini ada di buku yang keempat. Saya merasa tersindir saat
membacanya. Merasa diingatkan oleh anak-anak di buku ini. Ketika buku ini
dibaca oleh anak-anak, semoga ya mereka juga merasa bahwa ada dunia bermain
yang indah walaupun tanpa gadget.
Ketiga, buku ini memuat tentang persahabatan delapan
orang anak dengan karakter dan latar belakang yang berbeda. Dan persahabatan
mereka itu manisss sekaliii. Bukan berarti mereka tidak pernah bertengkar atau
berselisih pendapat lhoo... Layaknya sebuah hubungan, persahabatan mereka tak
selalu berjalan mulus. Ada salah paham, ada pertengkaran, ada salah dan khilaf
yang dilakukan. Bedanya mereka bisa mengatasi itu semua. Saya suka sekali
dengan quote yang ada di buku keempat serial ini: 'Sahabat terdiri atas segala macam: darah, daging, tulang, perasaan,
kebaikan, keburukan, dan misteri. Bagaimana mungkin kamu pilih-pilih, sementara
kamu sendiri ingin diterima utuh apa adanya?’
Keempat, karena menceritakan delapan karakter
anak-anak maka masing-masing karakter di sini menarik. Noaki yang moody, Keo
yang charming, Seb yang jenius, Ajeng
yang lembut, Lady yang pakai jilbab, Si kembar Wamena dan Timika yang baik
hati, juga Toby yang bijaksana. Selain tertarik pada Noa yang saya banget, juga
Keo yang loveable, saya juga suka
dengan karakter Toby.
Hati saya menghangat saat Noa
mendapati Toby menunggunya ketika Noa ke rumah Keo. Saat itu Noa sudah meminta
Toby hanya mengantarnya. Tapi, Toby tak menghiraukan kata-kata Noa. Toby
menunggu Noa sampai kehujanan. Saat itu Noaki memukuli lengan Toby.
"Kamu... Bandel!" Kata Noa. Toby hanya tersenyum tipis dan saya
seperti bisa membayangkan bagaimana Toby tersenyum. Apalagi saat Toby bilang
"Aku harus memastikan kamu bisa pulang." Ah... Beruntungnya Noa punya
sahabat sebaik Toby :-)
Kelima, buku ini saya senangi karena berbicara jujur
tentang dunia anak-anak. Dari usia berapa kita merasakan perasaan suka pada
teman lawan jenis? Hayooo... Ngaku. Hahaha...
Kerap saat saya mendengar ada adik
atau ponakan yang masih SD dan mulai suka teman-temannya saya hanya tepuk jidat
dan mengatakan 'Duh, anak-anak zaman sekarang.' Sementara di buku ini hal itu
bukan sesuatu yang tabu. Hal wajar yang dialami oleh anak-anak pra remaja.
Tinggal bagaimana mereka menyikapinya. Buku ini juga membantu anak-anak tentang
penyikapan jika hal itu terjadi. Tidak perlu terlalu dipikirkan karena hal itu
masih jauh ribuan tahun cahaya. Hahaha...
Oya, kata Mami Veve, membaca GKNN juga membuka
diskusi dengan anak-anak terkait perasaan mereka pada teman lawan jenis.
Nah, bukunya menarik kan? Makanya saya
suka sekali buku ini. Karena saya penggemar romance,
maka saya ingin sekali membaca bagaimana saat Keo dan Noa dewasa.
“Postingan ini di ikut sertakan dalam First Giveaway Buku Inspirasi
Waah... Kalo nulis sesuatu yg disuka, 1000 aja masih blm selesai yaa... :) bukunya pasti baguuus itu
BalasHapusIyaaa, Mak. Ga berasa udah nyaris 1000 kata aja. Bukunya bagussss :D
HapusWaah..sepertinya ini buku yg menarik, kisah persahabatan dengan karakter berbeda-beda
BalasHapusTerima kasih sudah berpartisipasi dalam GA Buku Yang Menginspirasi
Menarik sekali, Mak. Terima kasih juga Mak Sie-thi :D
HapusWaah..sepertinya ini buku yg menarik, kisah persahabatan dengan karakter berbeda-beda
BalasHapusTerima kasih sudah berpartisipasi dalam GA Buku Yang Menginspirasi
1000 kata langsung terindeks google buat dideretin di page one :D eh btw titip pesan sama suaminya tolong tanyakan apa Yanti memang ketus? hehe.
BalasHapusHahaha... Udah ditanyain, Mbak. Katanya beneer bisa berubah drastis dari manis ke ketus, tapi banyakan manisnya kata dia ;-)
Hapusnyeees bacanya.
BalasHapusAdem.
Nanti kalau Noa sudah dewasa, perlu reference dari pengalaman Yanti nih. :D
Hihihi... Boleh, Bun. Moody-nya sama banget dengan Noa :D
HapusMbak Yanti, saya on the way baca seri yang keempat nih. Udah senyum-senyum sendiri aja pas baca cara Noaki mengalihkan perasaannya. Jadi ingat pas SD dulu hehehe
BalasHapusHihihi... Toss, Mbak. Saya juga ingat waktu SD. Ikut deg2an. Apalagi pas ending tuh... Aduh Noaa.... Dag dig dug saya :D
Hapusbuku yang menarik mbak :)
BalasHapusjadi penasaran pengen baca :)
Iya, Mbak Irawati. Saya sukaaa banget buku ini :D
HapusHiks..nama saya disebut. Makasih ya Kak Hairi Yanti. Terima Kasih juga sudah menulis tentang Toby. Kyaaaaaa.... :p
BalasHapusHihihi.... Iyaaa, Mami.. Toby mah bikin meleleh karena dia baiiiiik... Kalau ga ada Keo, saya mau deh sama Toby :p
Hapuskomikkk aku suka, eh mbak ini ditulis sama komikus indonesia ya
BalasHapusBukan komik, Mbak. Tapi novel serial. Ditulis penulis Indonesia. :)
HapusSudah dijawab langsung sama penulisnya ya, Mbak Ev. Ini bukan komik :-)
HapusLanjutannya kapan jar? Hihihi
BalasHapusHai, Sayang. IDnYa resmi sekali :p
HapusLanjutannya sepertinya sebelum Januari. Belikan yaaaa... ;-)