Beberapa
waktu yang lalu ada pengumuman di grup BaW Community. Pengumuman tentang audisi
naskah buat kumpulan cerpen anak (kumcernak). Membaca pengumuman tersebut,
tentu saja saya bersemangat buat ikutan. Tapi begitu melihat temanya, oh
tidaaaak...
Salah
satu tema yang diusung dalam audisi itu adalah misteri. Menulis tentang misteri seperti jauuuh di luar kemampuan
saya. Misteri di sini bukan misteri yang melibatkan hantu-hantuan. Tapi semacam
pencarian informasi yang logis atas suatu kejadian yang misterius.
Saya
bukan orang yang suka terhadap hal-hal berbau misteri itu. Cerpen-cerpen yang
saya tulis pun nyaris semua hanya berkutat di kehidupan sehari-hari. Bukan
misteri. Namun, saya sangat ingin ikut audisi tersebut.
Saya
harus bagaimana?
Entah
bagaimana kemudian saya mencanangkan sebuah program '40 hari menulis cernak'. Semua dalam rangka karena pengin ikut
audisi tersebut. Saya berkeyakinan kalau kita terbiasa menulis, maka ide-ide
akan bermunculan dan mendesak ingin ditulis. Siapa tahu dengan program 40 hari
menulis cernak itu juga akan membuat saya mendapatkan ide tentang misteri.
Program
berjalan. Hari demi hari, satu per satu cernak saya tulis. Saya juga berdiskusi
dengan suami kira-kira konflik misteri apa yang bisa dijadikan konflik untuk
anak seusia SD. Suami memberikan beberapa alternatif. Walau bukan alternatif
beliau yang saya pakai, tapi diskusi dengan suami membuka satu ide baru.
Saya
teringat akan satu kegiatan saat sekolah saya dulu. Semacam memperlihatkan
barang-barang kerajinan tangan dari penghuni kelas. Salah satu yang dulu
menarik perhatian saya adalah satu barang yang terbuat dari kaca. Kemudian
terlahirlah cerpen berjudul Misteri
Pecahan Kaca.
Cerpen
itu saya kirimkan ke Mbak Riawani Elyta selaku PJ kumcernak dan Alhamdulillah
lolos seleksi dan akhirnya di awal Februari ini buku kumcernak itu terbit. Saya
satu buku dengan penulis-penulis keren seperti Uni Dian Onasis, kak Erlita
Pratiwi, mbak Riawani Elyta, Wawat Smart, dan nama-nama lainnya. Judul bukunya Jejak Kaki Misterius.
Lalu,
bagaimana dengan proyek 40 hari menulis cernak? Terhenti di hari ke 11 atau 13.
Saya lupa. Huhuhu...
Pada
saat itu ada kejadian yang membuat saya harus bolak balik Handil-Balikpapan
sehingga saya kehilangan konsentrasi dan waktu untuk menulis cernak baru setiap
hari.
Seorang
teman saat saya beritahu kegagalan saya mengatakan kalau masih ada 40 hari
kedua untuk program saya itu. Sayangnya sampai sekarang saya belum memulai
program 40 hari kedua. Sepertinya harus saya mulai ya. Karena beberapa cerpen
saya yang dimuat di Majalah Bobo baru-baru ini adalah hasil program 40 hari
menulis cernak tersebut.
Oya...
Kembali tentang bukunya. Bukunya bisa dipesan di saya atau langsung sms / WA ke nomor penerbit : 0819 0471 5588. Hanya 30 Ribu Rupiah.
Judul :
Jejak Kaki Misterius
Penulis : Riawani Elyta, Kayla Mubara, Pujia Achmad, Dian Onasis, Diannur Fajria, Afin Yulia, Anik Nuraeni, Yurie Zhafiera, Hairi Yanti, Erlita Pratiwi, Ilham Fauzi, Binta Al Mamba, Wawat Smart, Vanda Arie
Lini : Lintang
ISBN : 978-602-1614-86-0
Harga : 30K
Order : SMS/WA ke 0819 0471 5588
Sinopsis :
Penulis : Riawani Elyta, Kayla Mubara, Pujia Achmad, Dian Onasis, Diannur Fajria, Afin Yulia, Anik Nuraeni, Yurie Zhafiera, Hairi Yanti, Erlita Pratiwi, Ilham Fauzi, Binta Al Mamba, Wawat Smart, Vanda Arie
Lini : Lintang
ISBN : 978-602-1614-86-0
Harga : 30K
Order : SMS/WA ke 0819 0471 5588
Sinopsis :
Dua bekas tapak kaki di tanah samping rumah mereka
yang belum berpaving itu membuat kakak beradik, Anto dan Daffa, keheranan. Dua
bekas tapak yang sangat aneh, karena yang satu besar dan yang satunya lagi
kecil. Ini bekas tapak kaki apa, kok, besar kecil begini? Bekas tapak kaki itu
hilang di belakang rumah mereka.
Untuk menyelidiki itu, mereka berdua sepakat untuk
tidak ikut kegiatan ekstrakurikuler seusai pelajaran di sekolah. Mereka
bertekad harus menemukan jawaban teka-teki tentang dua bekas tapak kaki
misterius itu.
Siang menjelang sore itu, Daffa dan Anto bersembunyi di
balik pot tembikar besar dan ditanami rerimbunan pakis yang ada di teras rumah.
Mereka mengamati apa yang akan terjadi di halaman samping rumah. Dan, oh!! Anto
dan Daffa terkejut dan saling berpandangan mata saat tak lama kemudian melihat
sesuatu memasuki halaman rumah mereka, menerobos masuk pintu pagar yang tidak
terkunci.
Teman-teman, tahukah kalian apa yang dilihat oleh
Daffa dan Anto sehingga membuat mereka terkejut itu? Pasti kalian penasaran,
kan? Kalian bisa menemukan jawabannya di dalam buku kumpulan cerpen anak ini.
Selain cerita tersebut di atas, di dalam buku ini masih banyaaaakkk cerita anak
yang juga keren dan bikin penasaran. Kalian pasti suka, deh, sama
cerita-ceritanya. Selamat membaca kisah-kisah serunya, ya!
wah ide buat bikin cernak selama 40 harinya sangat menginspirasi. :D
BalasHapuspengen ikutan juga ah.. :D
Yuk mbak Yeyen. Saya juga mau mulai lagi :D
HapusKapan mulai programnya lagi? Bagus2 gak ceritanya? :)
BalasHapusIya, Yang, kapan ya? Besok? :p
HapusNanti dibaca yaaa kalau dah datang ;-)
Iya, Yang, kapan ya? Besok? :p
HapusNanti dibaca yaaa kalau dah datang ;-)
Waah selamat. Semoga GAnya lancar dan bukunya laris manis.
BalasHapusAamiin.. Makasiiih, Teteh... :-)
HapusSuka dengan cerita misteri. Pengen banget bisa nulisnya. Tapi, kemampuan nulis fiksi saya payah. Hehehehe.... jadi pembaca aja deh. 😊
BalasHapusTapi kalau nulis artikel Teh Nia teope begete :-)
HapusWah keren ... Selalu nyimak cerita terbarunya. ^^
BalasHapusTerima kasih, Mbak Anis :-)
HapusSetuju mba. bisa karna terbiasa, selamat ya untuk terbit bukunya ^_^
BalasHapus