Ada
yang belum tahu buah cempedak? Buah cempedak ini bukan buah nangka. Tapi dari
segi kekerabatan tentu saja cempedak lebih dekat dengan nangka dibanding dengan
mangga. Dari berbalas pantun eh komen dengan Mbak Maharani Aulia, saya
menemukan fakta kalau cempedak ini satu genus dengan nangka. Genus (jamak genera) atau marga adalah
salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih
rendah dari familia (Sumber Wikipedia).
cempedak atau tiwadak |
Saya
pun perlu googling dulu buat mengingat pelajaran zaman biologi dulu. Hahaha...
Cempedak dan Nangka sama-sama genus Artocarpus. Cempedak punya nama Artocarpus integer, sedangkan nangka punya nama Artocarpus heterophyllus.
Cempedak
banyak terdapat di daerah saya di Kalimantan jika sedang musim. Buahnya enak
dan manis (kalau dapat yang manis). Buahnya bisa dimakan begitu saja atau
digoreng dengan adonan tepung. Yang digoreng dengan adonan tepung namanya
menjadi gaguduh tiwadak atau sanggar tiwadak. Sanggar di sini merujuk kepada
sesuatu yang digoreng. Bukan tempat untuk kegiatan seni.
Setelah
buah cempedak diambil, eits... Kulit cempedak jangan dibuang karena enak dan
maknyus dijadikan lauk.
LAUK?
Yup.
Lauk penggagal diet. Bagi penggemar mandai, makan dengan mandai bisa
menambahkan nasi berkali-kali hingga lupa akan program dietnya. Hahaha...
Mandai?
Kulit
cempedak yang siap diolah dinamakan mandai. Mandai, si Kulit Cempedak. Cara
membuatnya adalah dengan mengupas bagian luar kulitnya. Kemudian tersisa bagian
dalam kulit. Bagian dalam ini bisa diolah langsung menjadi lauk jika kulitnya lembut atau diawetkan
terlebih dahulu untuk melembutkan kulitnya. Kalau diolah langsung tinggal tumis atau goreng. Bisa diberi
bumbu balado, atau cuma duo bawang merah dan putih serta cabe.
Kulit cempedak setelah dikupas bagian luarnya |
Saya
lebih familiar dengan cara diawetkan karena itu yang diajarkan mama saya. Kulit
cempedak yang sudah bersih dibubuhi garam, dibiarkan satu malam, kemudian esok
harinya direndam dengan air dan dimasukkan dalam wadah tertutup. Banyaknya
garam berpengaruh pada awet tidaknya mandai tersebut. Makin banyak garam, makin
awet.
Mandai Goreng di rumah makan Yuli Cempaka |
Setelah
diawetkan dan mandai menjadi lembut, mandai bisa diolah sesuai selera. Bisa
langsung digoreng atau ditumis seperti yang saya sebutkan di atas. Ditumis
bersama duo bawang dan cabe. Beda orang, beda cara memasak mandai. Saya pun
penasaran bagaimana resep mandai yang saya nikmati di kedai Iwakaring milik
Agus Sasirangan ini.
Mandai di iwakaring Agus Sasirangan |
Tentang
mandai, si kulit cempedak yang amat saya gemari ini saya tulis dalam bentuk
cerpen dan kemudian mengirimkannya ke Majalah Bobo pada tanggal 3 Februari
2015. Setahun kemudian tepatnya di edisi nomor 47 yang terbit hari ini pada
tanggal 25 Februari 2016, cerpen saya itu dimuat di Majalah Bobo.
Baca juga : Cara Mengirimkan Cerpen ke Majalah Bobo
Cerpen di Majalah Bobo. Foto dari Mbak Yayan Rika Harari |
Alhamdulillah...
Senang sekali masakan kegemaran bisa dimuat di Majalah Bobo. Bisa
memperkenalkan makanan kesukaan saya yang terkenal di daerah saya kepada
pembaca di seluruh Nusantara.
Bobo di nomor ini ada cerpen saya ^_^ |
Cerita
Mandai, si Kulit Cempedak adalah cerita dua bersaudara Aini dan Aida yang
menikmati buah cempedak kemudian ingin membuang kulitnya. Tante mereka pun
mencegah dan menunjukkan cara memgolah kulit cempedak menjadi mandai. Semoga
cerpennya disukai oleh para pembaca Majalah Bobo dan tertarik datang ke
Kalimantan untuk menikmati kulit buah yang jadi lauk.
Oya, ngomong-ngomong soal genus Artocarpus yang
menjadi genus mandai dan nangka, saya juga menemukan kalau tarap, buah yang
juga bisa dijadikan lauk di daerah saya juga punya genus Artocarpus dengan nama Artocarpus odoratissimus. Apakah genus Artocarpus memang
genus yang enak dijadikan lauk?
Di daerah saya, nangka muda pun bisa dijadikan
lauk juga. Bukan gudeg, tapi serupa mandai juga. Begitu juga dengan tarap. Bedanya dengan mandai, tarap diolah berupa buahnya secara keseluruhan. Buah yang masih muda. Kapan-kapan insyaAllah
saya tuliskan tentang buah tarap yang jadi lauk. Sebelumnya kasih fotonya dulu
:D
Tarak yang siap diolah |
Beli Artocarpus integer lagi yuk.. :D
BalasHapusHahahaha... Yuk, ntar malam minggu ya. Kalau ga ke Balikpapan :p
HapusMba.. cempedak ternyata banyak juga olahannya. Bahkan kulitnya pun bisa. Ckckckx... dulu saya sukanya sama biji cempedak. Dijemur lalu digoreng..m nyam.... :-)
BalasHapusPengen juga sesekali merasakaan kulitnya.. si mandai...
Iya mbak. Buah banyak manfaat. Bijinya enak direbus :D kulitnya juga enaaak banget :D
HapusKalau digoreng mirip sukun ya mbak. Btw, selamat ya mbak. Tembus terus di majalah bobo ei
BalasHapusNah iya mb Ika.. Cempedak masih satu genus dengan sukun. Sama2 genus artocarpos :D
HapusKreatif ya orang Indonesia bisa bikin makanan dari kulit buah. Baru tau nih. Yanti juga kreatif euy nulis cerpen kuliner untuk anak-anak.
BalasHapusSaya pun ingin menemukan siapa yg pertama kali menemukan kulit buah dijadikan lauk ini, Mbak. Berjasa sekali. Hehehe... Makasiiih, Mbak Leyla. Alhamdulillah :-)
Hapuswaah baru tau kalo kulitnya bisa dibikin lauk... selama ini biji nangka aja yg kita olah lg kalo lg makan nangka... cempedak aku jrg makan sih, walo tau buahnya.. wanginya lbih menusuk ya mba drpd nangka :)
BalasHapusIya, Mbak. Wanginya lebih menusuk..tapi menusuk menusuk enak gitu wanginya. Tapi sy ga tahan juga kalau perjalanan jauh bawa cempedak di mobil berAC
HapusHehehe...
Aih, jadi laper, Mbak :D
BalasHapusHihihi... Iya, Mbak. Bikin lapar :D
Hapusdari berbalas komentar bisa menjadi ide cerita dan tayang pula di Bobo ya, selamat ya Mbak
BalasHapusIde darimana saja ya, Mbak. Kadang saya yang kurang cekatan menangkapnya :D
HapusMandai ini beneran tahan lama ya mbak? Di rumah kdng suka dikirimi mertua, tapi cuma suami aja yg makan. Kdng suka disimpen lebih dari sebulan di kulkas, katanya awet hehehe
BalasHapusBeneran, Mbak. Punya sy ada yg udah satu tahun ini. Disimpan di suhu ruang aja. Ga di kulkas :-)
Hapusbelum pernah makan cempedak dijadikan lauk, selama ini makannya di goreng pake tepung, sama kaya makan sukun
BalasHapusIya mbak. Itu buahnya. Kalau yg dijadikan.lauk ini kulitnya :D
HapusWah...ibu ku pernah bikin. ... waktu kecil pernah makannya..cz ibuku masih ada bau kalimantan...hi2
BalasHapusSuka ga mbak? Emang terkenal di Kalimantan ini :D
Hapus