Dunia
bulutangkis selalu penuh warna setiap minggunya, ada saja hal baru yang bisa
dijadikan berita hari ini. Saya sebenarnya sudah lama menggemari olahraga satu
ini, gemar dalam artian gemar menonton dan mengikuti berita para atletnya.
Kegemaran itu kian bertambah beberapa waktu belakangan. Kalau dulu saya hanya
menyimak event-event bulutangkis seperti
Uber-Thomas, Sea Games, Olimpiede, Kejuaraan Dunia, dan yang sejenis, sekarang
pengamatan saya sudah melebar ke event
superseries dan event-event lain yang
diadakan nyaris setiap pekan.
Selalu ada
berita setiap ada event tersebut.
Seperti beberapa waktu yang lalu di Malaysia Open, di mana pasangan ganda
campuran Indonesia Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir berhasil meraih gelar setelah
satu tahun lebih tanpa gelar apa pun. Atau keberhasilan Praven Debby meraih
podium tertinggi di All England.
Berita
tentang Sony Dwi Kuncoro yang berhasil menjadi juara di Singapore Open juga tak
kalah serunya. Sony yang merupakan pemain senior di Tunggal Putera masih bisa
menunjukkan taringnya.
Dari atlet mancanegara yang menarik perhatian saya adalah Ratchanok Intanon. Atlet dari Thailand ini berhasil membukukan sebuah sejarah baru buat negerinya. Intanon
berhasil menjadi rangking 1 dunia di nomor tunggal putri. Walau hanya bertahan
2 pekan, namun Ratchanok Intanon tetap memesona di kelasnya. Poin Intanon berkurang
karena ia gagal mempertahankan gelar di Kejuaraan Asia. Sehingga ranking 1
dunia untuk nomor tunggal putri kembali diberikan kepada pemain Spanyol
Carolina Marin.
Kejuaraan
Asia berakhir akhir pekan kemarin. Apa yang terjadi di event itu pun terus
menjadi berita hari ini buat para badminton
lovers. Pertandingan memukau sekaligus melelehkan namun membukukan sebuah rekor
baru dialami oleh pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polli dan Nitya
Krishinda. Mereka bertanding melawan atlet Jepang selama 2 jam 41 menit.
Pertandingan bulutangkis terlama sepanjang sejarah. Walau kalah pada akhirnya
tapi perjuangan.mereka untuk berjuang habis-habisan layak diberikan tepuk
tangan. Sayangnya, Nitya pun mengalami cedera seusai pertandingan hingga ia
dipastikan absen pada gelaran Piala Uber sebentar lagi.
Sementara
itu, lawan yang mengalahkan Greysia dan Nitya di semifinal selama 2 Jm lebuh
itu pun harus menelan pil pahit. Fukuman/Yonao gagal mendapatkan tiket buat bertanding
di Olimpiede Rio. Fukuman/Yonao harus memenangkan Kejuaraan Asia jika ingin
bisa bertanding di Olimpiede Rio. Di final, mereka bertemu dengan rekan
senegara mereka Misaki/Ayaka. Misaki/Ayaka sudah pasti melenggang ke Olimpiede
sementara Fukuman/Yonao harus meraih juara dulu dengan melawan Misaki/Ayaka. Sayangnya
mereka kalah dan Jepang hanya mampu meloloskan satu ganda putri mereka ke
Olimpiede.
Hal itu
terasa mencengangkan karena Fukuman/Yonao berjuang habis-habisan pada semifinal
dengan pertandingan alot dan lama. Ada komentar yang menyebutkan apa susahnya Misaki/Ayaka
'membantu' rekan senegara buat menembus Olimpiede Rio. Tinggal sedikit mengalah
maka akan ada 2 tiket ganda putri untuk Jepang. Namun, Jepang adalah negara
demgan disiplin dan sportivitas tinggi. Tidak ada permainan dalam pertandingan,
tidak ada yang namanya main sabun hanya demi meloloskan atlet mereka ke
Olimpiede. Semua diadakan sesuai dengan.kemampuan atlet masing-masing.
Tentu saja
decakan kagum pada totalitas Jepang dalam disiplin dan main bersih ini bukan
sekali ini saja terjadi. Beberapa pekan sebelumnya dunia dibuat tercengang
dengan sangsi yang diberikan kepada salah satu atlet Tunggal Putra Jepang,
Kento Momota. Momota adalah pemegang ranking 2 dunia, ia sudah mengantongi
tiket ke Rio. Sebagai salah satu tunggal putra terbaik dunia saat ini, Momota
memang punya peluang yang cukup besar untuk.memberikan emas pada Jepang di
Olimpiede. Namun, Momota terkena sangsi tidak bisa bertanding di event
bulutangkis karena bermain judi ilegel.
Semua orang
terpana dengan keputusan tersebut. Betapa Jepang tidak main-main dengan yang
namanya aturan dan hukum walau untuk seseorang yang punya peluang mengharumkan nama
negara. Hukum tetaplah hukum yang harus ditegakkan.
Itulah dunia
bulutangkis yang selaku punya berita untuk disampaikan. Dan untuk event
selanjutnya, ada gelaran Piala Thomas dan Uber sebentar lagi. Tentu saja kita
berharap Indonesia bisa juara.
Wih hebat Mbak Yanti, selalu mengikuti berita bulutangkis. Saya malah gak tahu siapa sekarang pemain bulutangkis Indonesia. Setelah kejayaan bertahun lalu. Salut dan makasih Mbak Yanti infonya. :)
BalasHapusDulu seriiing banget lihat bulu tangkis, tapi sekarang udah mulai jarang soalnya ...
BalasHapusHmm kalau ngomongin bulu tangkis bentar lagi ditempat saya mau ngadain perlobaan bulu tangkis mau ikutan ah.
BalasHapusMoga bisa juara lagi.. :D
BalasHapusSony Dwi Kuncoro memang hebat
BalasHapusMakasih ya kak artikelnya sangat bermanfaat 😊😊.Oh ya kunjungi juga blog saya ya kak https://supportbadminton.blogspot.com/2019/08/yonex-akita-master-2019.html?m=1
BalasHapusMakasih ya kak artikelnya sangat bermanfaat 😊😊.Oh iya baca juga blog saya ya kak https://supportbadminton.blogspot.com/2019/08/yonex-akita-master-2019.html?m=1
BalasHapus