Beberapa waktu yang lalu, kita
dikejutkan akan kabar betapa rendahnya minat baca orang Indonesia. Berdasarkan
61 negara yang memiliki daftar literatur, kedudukan Indonesia berada di nomor
60. (Republika, 2016) Namun, kita juga bisa melihat betapa tingginya antusias
para pemburu buku saat sebuah event yang bernama Big Bad Wolf diadakan di salah satu kota di Indonesia. (Nulis salah
satu kota karena ragu, Jakarta atau Tanggerang sih? Tanggerang kali, ya.
Xixixi…)
Timbunan Buku Siapa Ini? |
Dari antusias para serigala
pemburu buku itu, mengapa minat baca Indonesia masih tergolong rendah? Apakah
itu hanya euphoria sesaat atau banyak dari kita yang hanya suka menimbun buku
namun berdalih tidak punya waktu untuk membaca buku? Di bagian pertanyaan
kedua, saya merasa ngomong sama diri sendiri. Hiks…
Sering sekali kita merasa ingin
sekali menuntaskan sebuah buku, tapi pada kenyataannya banyak hal-hal yang
menghalangi kita untuk membaca. Sibuk dan beragam alasan lainnya menjadi
pembenar buat tidak membaca. Sebenarnya saya juga bukan tergolong orang yang
rajin sekali membaca. Ada kala saat semangat saya meredup, ada juga saat
semangat saya begitu membara untuk melahap buku-buku yang ada. Dari situ,
berdasarkan pengalaman dan cerita-cerita yang saya dengar, saya coba paparkan
beberapa hal yang bisa membuat kita bersemangat buat membaca atau membangkitkan
semangat membaca buat orang sibuk. (Dihubung-hubungkan aja supaya pas dengan
tema giveaway Teh Anne. Wkwkwk… Yuk, ikutan Giveaway for Booklovers di blognya Anne Adzkia.)
Tips
pertama, baca buku dari penulis favorit.
Wah, kalau ini jangan tanya. Belum
bukunya terbit pun saya sudah sangat menantikannya. Kalau penulis favorit, saya
rela PO demi mendapatkan buku tersebut secepatnya. Salah satu penulis favorit
saya adalah Orizuka. Ketika mengetahui kalau Orizuka akan merilis novel baru
yang berjudul Apa Pun Selain Hujan, saya langsung PO. (Baca juga : Apa PunSelain Hujan)
Buku Favorit |
Waktu
bukunya datang sebenarnya udah pengiiin banget segera melahap bukunya.
Sayangnya, saat itu saya lagi ada kerjaan membaca yang harus saya tuntaskan.
Jadi, terpaksa ketunda dulu. Dan begitu ‘pekerjaan’ saya selesai, langsung deh
say abaca dan saya bersemangat sekali membacanya.
Buku-buku
dari penulis kesayangan biasanya tipikal buku yang pengin segera saya tuntaskan
membacanya karena penasaran dan terbawa arus cerita, tapi di satu sisi juga
tidak ingin cerita cepat-cepat berakhir karena enggan berpisah dengan
ceritanya. Kesimpulannya, ya, itu, temukan penulis favorit kamu, buru karyanya dan ayo membaca.
Kedua, bikin target.
Target di
sini bisa jangka panjang dalam artian target tahunan. Dari target tahunan, bisa
kita bagi lagi menjadi target bulanan, mingguan, dan harian. Misalkan saya
punya target membaca 60 buku dalam setahun. Jika dibagi dalam 12 bulan, maka
ada 5 buku yang harus saya baca dalam sebulan. Dibagi lagi 30 hari, maka satu
buku harusnya selesai dalam 6 hari. Jadi, tidak terkejar-kejar sendirian saat
akhir tahun.
Jangan silau dengan target orang lain. Cari
target membaca yang sekira kita bisa laksanakan asal bisa membaca. Misalkan, 2
buku dalam sebulan. Atau berdasarkan target waktu, 15 menit membaca setiap
hari, bisa juga 2 bab per hari. Kita yang paling tahu bagaimana kondisi kita
sendiri, jadi, kita lah yang memutuskan target kita sendiri.
Ketiga, mematuhi target.
Ini sih saya
akui kalau lebih susah dari yang pertama. Kita bisa saja merancang target
setinggi langit. Untuk mematuhinya tentu harus ada komitmen yang kuat dari diri
kita sendiri. Cara mematuhi target ini bisa juga target kita (pada poin kedua)
disampaikan pada orang lain atau tuliskan jadi status di media sosial dan
postingan di blog. Jadi, ketika ada yang tanya atau mengingatkan, malu, dong,
tidak sesuai target. Wkwkwk….
Seperti saya
nih yang malu menargetkan 60 buku dalam setahun. Sewaktu cek di goodreads,
eaaaa, baru 12 buku yang tercatat di sana yang sudah saya baca. Untunglah saya
bisa ngeles dengan bilang, ada beberapa buku yang sudah saya baca dan belum
saya masukkan ke Goodreads. Wkwkwkwk… Buku pinjam di Ijak, buku genre anak
pulak. Tapiii… Sama aja, kan, kalau itu buku? Hihihihi….
Keempat, berada dalam atmosfer membaca.
Sama halnya
dengan menulis, membaca pun juga begitu. Berada di tengah-tengah teman yang
suka membaca membuat kita juga lebih bersemangat buat membaca. Seperti halnya
berteman dengan minyak wangi, kita akan tertular juga wanginya, bergaul dengan
maniak buku juga bisa ketularan semangatnya.
Saya sendiri
punya akun di Goodreads, di sana bisa melihat perkembangan bacaan teman-teman.
Saya kalah jauh, lah. Tapi juga terkadang bisa menyengat semangat. Selain itu
saya juga bergabung dengan grup Blogger Buku Indonesia untuk blog buku saya
DiaryBukuYanti. Teman-teman di komunitas penulis juga pada rajin membaca. Semoga
saja saya ikut tertular semangat teman-teman, bukan semangat menimbun buku saja
tapi juga membacanya.
Kelima, mencari sisi menarik sebuah buku.
Saya suka
membaca resensi buku, saya juga punya teman-teman yang suka memberikan
testimoni mereka pada buku yang sudah atau baru dibaca. Dengan membaca resensi
atau mengetahui sisi menarik sebuah buku, itu bisa memacu semangat saya untuk
membaca.
Pernah juga
di saat saya sudah bosan membaca sebuah buku, saya juga akan mencoba mencari
resensi buku tersebut. Mencoba mencari sisi menarik sebuah buku sehingga bisa
bersemangat lagi buat menuntaskan buku tersebut.
Kalau
ternyata buku yang kita cari tahu itu tidak menarik, pilihan ada di tangan
kita, untuk terus membaca atau meninggalkannya. Tapiiii…. Jika terus membaca,
kita akan tahu benar atau tidaknya testimoni atau ulasan orang-orang terhadap
buku tersebut sehingga memunculkan opini kita sendiri.
Keenam, menepis penghalang membaca.
Ini yang
disingkirkan penghalang yang harusnya disingkirkan. Bukan berarti semisal,
seorang istri yang ngeles enggak mau nyuci baju dengan alasan sibuk membaca.
Wkwkwkwk…. Tapi penghalang seperti media sosial, games, atau drama korea.
Media sosial
itu sepertinya hal yang perlu kita kalahkan agar bisa banyak membaca. Sering
kali kita (Kita? Loe aja kali, Yan :p) suka terlena dengan membaca status di
facebook, kicauan di twitter, chat di grup What’s App / telegram atau nengok foto
di instagram. Singkirkan dulu semuanya di waktu kita ingin membaca, dengan
begitu target membaca kita bisa tercapai.
Baca buku apa, neng? |
Ketujuh, meminjam atau menyewa buku.
Kalau buku
sendiri seringnya kita memakai alasan ‘nanti-nanti saja’ saat membaca. Nah,
lain hal saat kita meminjam apalagi menyewa buku. Kalau menyewa, kita merasa
rugi kalau tidak tuntas membacanya. Begitu pun dengan meminjam, udah dapat
gratis kok enggak dibaca. Betul, kan? Eh, enggak ya?#TepokJidat.
Hal ini juga
berlaku untuk peminjaman buku online lewat aplikasi Ijak. (Baca Juga : IjakPerpustakaan Digital). Doronglah sisi perhitungan dalam diri kita, udah
download buku sekian MB, kok enggak dibaca? Jika dorongan perhitungan ini
muncul, bisa jadi akan membuat kita giat membaca. Sehingga satu buku bisa
tuntas dibaca dalam 3 hari saja!
Kedelapan, mencari pendorong atau motivasi
membaca.
Kembali ke
niat, begitu bahasa sederhananya. Apa sih hal yang membuat kita harus membaca
sebuah buku? Karena ingin mendapatkan ilmu, ingin mengisi blog dengan review
atau resensi buku, atau hanya tersebab kita senang berpetualang dalam dunia
kata-kata. Cari dan kembalikan motivasi kita itu agar semangat membaca kita
kembali menyala.
Di antara
keinginan menuntaskan sebuah buku buat sebagian orang bisa juga agar bisa
meresensi dan mengirimkannya ke media. Maka, bayangkanlah betapa bahagianya
saat resensi dimuat, atau honor diterima, atau juga saat menerima reward dari
penerbit yang bukunya kita resensi.
Kesembilan, ciptakan rasa bersalah melihat
timbunan buku.
Ahahaha… Ini
nih PR saya banget. Menciptakan rasa bersalah karena terlalu banyak menimbun
buku. Rasa bersalah itu bisa membuat saya ingin menuntaskan buku-buku yang ada.
Walaupun tetap sih membeli bukunya juga jalan terus -_-
Salah satu
cara yang pernah dipaparkan teman-teman saya mungkin juga bisa ditiru, semisal
ada aturan baca 5, beli 1. Jadi, kalau sudah membaca tuntas 5 buku, baru boleh
beli satu buku. Ini bisa memangkas timbunan buku buat para penimbun buku. Namun,
seringnya cara ini bisa tumbang jika kita lemah karena ada diskon buku di depan
mata dan ada buku penulis favorit yang baru rilis. Kyaaaaa….. Yanti curcooool….
:p
Kesepuluh, mencari deadline yang mengikat.
Deadline
yang mengikat adalah deadline menuntaskan sebuah buku yang bukan berasal dari
diri kita sendiri tapi dari orang lain. Contohnya saat kita menerima
‘pekerjaan’ meresensi sebuah buku, maka, mau tidak mau kita harus tuntas
membaca buku yang diamanahkan kepada kita.
Atau ada
lomba, apalagi yang hadiahnya jutaan. Sementara kita sudah punya bukunya. Kok,
sayang banget kalau tidak ikutan. Jadi, dengan menargetkan ikut lomba resensi
buku juga akan membuat kita bersemangat dalam membaca.
Kesebelas, mulailah membaca.
Sesungguhnya
membaca tips-tips membuat semangat membaca ala ala Yanti sampai 10 poin di
atas, tidak akan berguna jika tidak memulai untuk membaca. Pendorong semangat
paling utama adalah diri kita sendiri. Singkirkan rasa malas, mulailah terjun
untuk berenang dalam dunia kata-kata, dan temukan manfaat dalam membaca. Jika ada keinginan dan tekad untuk membaca,
maka akan ada 1001 cara yang membuat kita membaca. Jika keinginan membaca hanya
di angan-angan, maka akan ada 1001 alasan yang membuat kita tidak membaca.
Selamat
membaca semuaaa….. Buku apa yang dibaca saat ini?
Buku tulis.. Wkwkwkwk
BalasHapusBuku tabungan aja. Hahaha...
HapusSaya ini sedang membaca buku laporan keuangan kekekeke... #akhirbulan :P
BalasHapusXixixixi... Tapi di Ijak tetap dibaca kan, Kak? :D
HapusMba Yanti, aku juga penimbun buku. kalau bukunya belum kebaca, belum berani aku buka dari plastiknya. Biar keliatan selalu bau. Dan aku taruh di rak khusus. HIhih
BalasHapusSaya sebagian dibuka plastinya, Mbak. Menghirup aromanya. Hehehe...
HapusSelama ini saya ga ada target euy mba :(
BalasHapusSaya selalu ada target, Mbak. Tapi sering ga tercapai. Ihiks :D
HapusYanti seperti sedang ngomong langsung sama aku nih. Tipsnya jlebb banget. Makasih ya Yan udah ikutan GAnya.
BalasHapusAhahaha... Ini ngomong sama diri sendiri padahal, Teh :D
HapusHai, Mbak Raya... Iya ya lama ga bersua setelah saya pindah kompleks ngeblog. Salam kangen jugaaaa :D
BalasHapusckckckckk kereen tips-tipsnyaaa...
BalasHapusAih... Emaaaaak...
Hapushahahaaa bener ya 10 tipsnya ok banget, percuma kalo ga di praktekkan.
BalasHapusAku gairah banget kalo membaca pas lagi galow maak xixix
Rajiin bangeet, beberapa buku langsung abiis n tamat bacanya
Saya pun sering begitu, Mbak. Kadang kalau semangat menggebu2 berasa kurang bukunya. Padahal timbunan setumpum. Hehehee...
HapusSetuju mba minat baca saya pribadi muncul dari penulis favorit, bukunya mahal juga saya jabanin lalu plong setelah menyelesaikan 1 hari full hahaha dan tentunya diiringi niat :)
BalasHapusIya sama. Ditunggu2 malah terbitnya ya. Rela PO juga biar bisa baca paling awal :D
Hapussaya gak perlu ditargetin, seminggu bisa kelar baca 3 buku yg masing2 600 hlm minimal. tapi itu fiksi, kalo non fiksi yaampun sebulan pun belum tentu kelar yg 300 hlm padahal :(
BalasHapusWow... Kereeen, Mbak. Saya fiksi pun kadang susah namatinnya. Apalagi nonfiksi :(
HapusKomplit bangat tips nya mbak. Jadi termotivasi untuk membaca. Target membaca ku tahun ini nga muluk-muluk sekitar 12 buku setahun wkwkwkwk, rendah bangat yach tapi buku yang sudah dibeli ada kali 6 buku. Hehehe pr nya jadi banyak dong yach.
BalasHapusSalam kenal yach mbak dan semoga menang giveaway nya.
Salam kenal juga, Mbak. Gpp, Mbak. Satu buku sebulan juga udah kece. Lah saya beli buku mulu, bacanya ga serajin waktu membelinya. Hihihi
HapusAih, saya juga penimbun buku, Mbak. Itu merasa bersalah banget lo, karena ternyata ada yang udah tahunan saya beli tapi ngga dibaca2. Saya impulsive sih, sering tergoda iklan di socmed, dengan nama2 terkenal, terus baca setengah ditinggalin. Tapi sekarang sebisa mungkin baca review dulu sebelum beli.
BalasHapusNgga bisa dipungkiri sih, yang bikin minat baca turun itu gadget. Tapi sampai hari ini saya belum doyan e-book sih, masih bahagian dengan wangi buku yang baru dibeli xD
Aku udah baca buku dari bisa membaca, tapi selalu fiksi sih, itu kalo udah dimulai ngga bisa berhenti. Hehe..
Kalau seru emang ga bisa berhenti, Mbak. Tapi kalau ngebosanin ya susah banget kan ya namatinnya. Itu yg sering bikin numpuk deh buku yg belum selesai dibaca. Iya, Mbak. Saya sekarang juga selektif banget beli buku. Maklum harga buku semakin mahal. Tapi kadang khilaf juga. Hehhee..
Hapus#teringat koleksi novel yang masi bersampul plastik
BalasHapusdan jumlahnya banyakan aaakk
Samaaaaa... Banyak juga. Heuheu...
HapusSemangat bacaku sedang di titik nadir :((
BalasHapusAyo bangkitkan lagi Mak Lusi :-)
Hapuskalau surve yang dimaksud adalah membaca buku yang benar-benar buku mungkin bisa iya, tapi minat baca di Indonesia tinggi, seperti yang dibilang, baca status orang, kalo saya sendiri lebih suka baca-baca lewat wattpad atau baca artikel, kalau buku, agak susah, karena mobile dan nggak mungkin bawa buku2 terus, kan ada kindle juga
BalasHapusBaca status di medsos ga termasuk hitungan sepertinya ya. Iya. Sekarang banyak fasilitas mobile. Seperti Ijak juga.
HapusWah... bagus banget tipsnya,komplit lagi
BalasHapusBisa memotifasi orang lain agar gemar membaca buku
Penjelasan dari masing-masing tipsnya juga mudah untuk dipahami,sehingga orang akan memiliki rasa untuk lebih rajin membaca
Untuk sekarang ini kan banyak orang yang enggan untuk membaca buku
Dengan tips-tips tersebut bisa membangkitkan semangat untuk membaca buku
Terima kasih kak, artikenya benar" sangat membantu membuat saya lebih tertarik dan menambah wawasan dengan membaca, membaca bukan kata asing bagi semua orang, dengan membaca kita menjadi banyak hal yg menjadi tahu Apa dari isi buku tersebut yang kita baca dengan manfaatnya menambah banyak ilmu pengetahuan, menjadi kan semakin tahu apa isi dari buku yg telah kita baca dan dari segi positifnya kita dapat menerapkan kedalam kehidupan sehari-harinya.
BalasHapusTerima kasih kak, artikenya benar" sangat membantu membuat saya lebih tertarik dan menambah wawasan dengan membaca, membaca bukan kata asing bagi semua orang, dengan membaca kita menjadi banyak hal yg menjadi tahu Apa dari isi buku tersebut yang kita baca dengan manfaatnya menambah banyak ilmu pengetahuan, menjadi kan semakin tahu apa isi dari buku yg telah kita baca dan dari segi positifnya kita dapat menerapkan kedalam kehidupan sehari-harinya.
BalasHapus