Sudan. Negara itu bagi
sebagian rakyat Indonesia mungkin tidak sepopuler Mesir atau Turki. Di
Kalimantan Selatan malah Sudan identik dengan nama satu daerah yaitu Sungai
Danau yang kerap disingkat menjadi Sudan oleh para penduduk Kalsel. Walau tidak
populer, Sudah menyimpan pesonanya tersendiri seperti dari segi keilmuan, ada
beberapa perguruan tinggi di Sudan yang menjadi pilihan mahasiswa dari beberapa
negara di seluruh dunia untuk menimba ilmu.
Meutia
Rahmah salah satunya. Gadis asal Aceh itu menimba ilmu S2-nya di Khartoum, ibukota dari Sudan. Khartoum
terletak di benua Afrika yang dijuluki Negeri dua Nil, negara tempat bertemunya
sungai Nil berwarna Putih dan Biru. Lewat blognya www.meutiarahmah.com, Meutia menuturkan
beberapa pilihan Universitas yang bisa diambil jika ingin kuliah di Sudan.
Seperti : International
University of Africa (جامعة افريقا العالمية ), Oumdurman Islamic University
(جامعة ام درمان الاسلامية ), Khartoum International Institute For Arabic
Language (معهد الخرطوم الدولى), University Of Holy Qur'an and Islamic Sciences
(جامعة القرآن الكريم والعلوم الاسلامية)
Lewat blognya, Meutia juga menceritakan awal mula ia bisa
menuntut ilmu di sebuah kampus di Timur Tengah. Semua berawal dari paksaan
orangtuanya untuk mengikuti seleksi penerimaan beasiswa yang diberikan oleh
Pemprov Aceh yang rutin diberikan buat warga Aceh pasca tsunami 2004. Setelah
melewati seleksi yang panjang, akhirnya Meutia berhasil menuntuu ilmu di negeri
tersebut.
|
KIIFAL (Khartoum International Institute For Arabic Languange)
|
KIIFAL (Khartoum
International Institute For Arabic Languange) atau dalam bahasa arab dikenal
dengan Ma'had Khartoum Addauly lil lughah Arabiah adalah tempat di mana
Meutia kuliah. Setelah selesai, Meutia kini mengabdi menjadi seorang dosen di
sebuah kampus. Cerita tentang kesan pertama dan beragam cerita lain saat masih
merantau, bisa dibaca di blog Meutia.
Begitu pula dengan profesi Meutia saat
ini, sebagai seorang dosen yang mengajar bahasa Arab. Meutia beberapa kali
menuturkan tentang kesan-kesannya selama mengajar. Dalam salah satu
postingannya yang berjudul ‘Belajar Bahasa Arab itu Ngak Susah’, Meutia
menuturkan tantangan terbesar saat mengajar di kelas yang hampir keseluruhan
mahasiswanya belum pernah mempelajari bahasa Arab sama sekali, disitulah
terkadang sebagai seorang pengajar Meutia harus bisa bersabar dan mencari
metode yang tepat sehingga belajar bahasa Arab itu menyenangkan bukan
menakutkan.
|
Meutia Rahmah saat mengajar |
Pertama-tama yang dilakukan Meutia adalah membangun motivasi
mahasiswa dan meyakinkan mereka kalau belajar bahasa Arab itu tidak susah.
Kemudian Meutia mulai memberikan hal-hal yang ringan sesuai tingkatan pemahaman
para muridnya. Dan kebahagiaan bagi Meutia adalah saat ia melihat senyum yang
merekah di wajah murid-muridnya ketika sudah paham akan pelajaran mereka.
Sebagai seorang gadis Aceh, Meutia pun
kerap menuliskan tentang kampung halamannya itu. Dari namanya saja, seperti
sudah bisa ditebak kalau Meutia berasal dari Aceh ya :D Di blog pribadinya,
Meutia beberapa kali bercerita tentang kuliner khas Aceh. Selama ini saya
pribadi hanya tahu mie Aceh sebagai kuliner khas Aceh. Ternyata masih banyak
lagi kuliner Aceh yang tidak saya ketahui. Di blog Meutia Mansyur, saya bisa
mengetahui beberapa kuliner khas Aceh seperti kue khas Aceh yang bernama
Keukarah, Asam U sambal khas Aceh, Sie Asam Keueng, dan juga tak ketinggalan
tentang Mie Aceh.
Banyak hal yang bisa kita temukan di
blog Meutia. Tentang negeri dua Nil, tempat ia menimba ilmu, profesinya sebagai
dosen Bahasa Arab, juga tentang Aceh dan beragam hal lainnya. Yuk, berkunjung
ke blog Meutia Rahmah.
Terima kasih mba hairi, smoga saya terus smngat ngeblog
BalasHapusSalam kenal mba admin :)
BalasHapusMbak Meutia ini salah satu blog yang senang saya kunjungi, apalagi kalau udah cerita tentang Khartoum, seneng baca pengalaman orang di negeri lain. :). Mbak Yanti, ini arisan blogger gitu ya?
BalasHapusBelajar bahasa arab di africa yaaaa
BalasHapussalut dej ama bu dosen yg satu ini... smga penyelesaian s3 nya lancar... aamin
BalasHapussudah beberapa kali mengintip blognya mba Meutia rahmah dan setiap berkunjung ke blog yang berasal dari aceh terbersit keinginan jalan-jalan ke aceh, penasaran dengan aceh...
BalasHapusUlun jua ingatnya sungai danau. Hihihi
BalasHapus