Olimpiade
Rio 2016 masih berlangsung. Banyak berita-berita terkait penyelenggaraan Olimpiade
yang mewarnai laman-laman berita beberapa hari ini. Di Indonesia, yang paling
menyedot perhatian adalah diraihnya dua medali perak oleh dua lifter Indonesia di cabang angkat besi.
Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan bak pahlawan bagi bangsa ini. Walau mereka
belum berhasil merebut emas, tapi raihan medali perak pun sudah membuat bangsa
ini berbangga pada mereka berdua.
Angkat besi
adalah cabang yang memang selalu menyumbangkan medali sejak Olimpiade di tahun
2000. Bahkan di tahun 2012 kemarin, angkat besi seperti menyelamatkan wajah Indonesia
karena menyumbangkan medali di saat cabang olahraga andalan yaitu bulutangkis
tidak bisa menyumbangkan medali satu pun. Kita berharap prestasi buruk di tahun
2012 tidak terjadi lagi di tahun 2016 ini. Berharap bulutangkis bisa mendulang
banyak medali.
Walau rutin
menyumbangkan medali, angkat besi kurang populer dari olahraga tepuk bulu itu.
Saya yang menyaksikan beberapa pertandingan pun dibuat bengong karena tidak
paham aturan pertandingan. Mengapa ada atlet yang dipanggil duluan untuk mengangkat
beban dan bebannya lebih ringan? Mengapa ada atlet yang dipanggil belakangan
dan bebannya lebih berat? Bukankah itu justru menguntungkan atlet yang
dipanggil belakangan? Karena tentu saja kemenangan akan diraih oleh mereka yang
berhasil mengangkat beban paling besar.
Semua itu
terjawab saat saya memperhatikan lagi pertandingan demi pertandingan sembari
menyimak penjelasan di media sosial. Ternyata para atlet angkat berat itu akan
mendaftarkan berapa beban yang ingin mereka angkat ke panitia. Maka, panitia
akan memanggil atlet untuk melakukan pengangkatan dari beban paling ringan
sampai paling berat. Pantas saja atlet-atlet unggulan yang menargetkan angkatan
yang besar dipanggil belakangan.
Selain angkat
besi, olahraga yang menarik perhatian saya di Olimpiade kali ini adalah panahan.
Terlebih panahan adalah olahraga yang disunnahkan. Saya jadi pengin mencobanya
juga.
Cabang
panahan juga mendapat perhatian lebih dari warga tanah air saat salah satu
pemanah Indonesia, Riau Ega Agatha, berhasil memenangkan pertandingan melawan
Kim Wojin, pemanah dari Korea. Kim WojIn adalah atlet yang digadang-gadang
bakal meraih emas di nomor perseorangan di Olimpiade kali ini karena ia adalah
atlet panahan nomor satu dunia. Kim Wojin juga berhasil membawa Korea Selatan
merebut emas di nomor beregu. Namun di nomor perorangan, langkahnya dihentikan
oleh pemanah Indonesia. Bravo, Ega! Lanjutkan
perjuanganmu!
Selain itu, saya
juga jadi sedikit paham tentang olahraga panahan ini. Panahan terdiri dari lima
babak. Di mana dalam setiap set, pemanah punya tiga kali kesempatan untuk
memanah. Nilai didasarkan di mana anak panah mendarat. Nilai paling tinggi
adalah 10, berada di tengah titik papan. Siapa yang memenangkan set, maka akan
mendapat poin 2. Jika imbang, poin akan berbagi 1-1. Jika imbang lagi sampai
set kelima, maka akan ada nilai penentuan di mana atlet panahan akan memanah masing-masing
satu kali. Nilai siapa yang paling tinggi, maka itu yang akan jadi pemenang.
Seperti yang
dialami satu-satunya pemanah putri Indonesia yang tampil di Olimpiade Rio yaitu
Ika Yuli. Ika berhasil menahan imbang laju perolehan nilai pemanah Inggris
hingga set kelima. Maka diadakanlah set penentuan. Sayangnya Ika hanya mampu
mendapat nilai 7, sementara pemanah Inggris mendapat nilai 9. Langkah Ika pun
harus terhenti di Olimpiade Rio. Harapan satu-satunya tinggal di pundak Riau
Ega Agatha. Semoga bisa mendapatkan medali.
Raket Bulutangkis |
Olimpiade
memang momen untuk kembali menggerakkan minat masyarakat pada olahraga. Saya
pun mengalaminya. Rasanya ingin ikutan memanah, atau bermain bulutangkis. Tentu
saja kegiatan olahraga lebih lengkap jika kita mempunyai perlengkapan olahraga.
Seperti raket untuk bermain bulutangkis yang bisa dibeli di Mapemall Online , atau sepatu yang
membuat pergerakan kita nyaman. Ada beberapa pilihan sepatu olahraga yang bisa juga
dibeli di Mapemall Online.
Sepatu Olahraga |
Yuk nukar raket dan sepatu olahraganya..hihihi
BalasHapusYuk, Yang. Maaaauuuuu :D
HapusYantiiiii...
BalasHapusAlhamdulillah, bulu tangkis ganda campuran akhirnya berhasil dapat emas! Yeay, bahagiaaaaaa!
Mari kita tumpengaaaaan :)