Saya menyenangi
olahraga semenjak kecil. Kesenangan menonton dan mengikuti pertandingan. Kalau
melakoninya tidak sama sekali. Saat sekolah dulu, nilai saya untuk olahraga
justru berantakan. Saya termasuk murid yang belum pernah satu kali pun berhasil
melakukan service saat main volley. Bahkan hingga detik ini. Tidak pernah
mencoba lagi juga sih :p
Tapi, saya
suka sekali menonton pertandingan olahraga dan mengamati pelakon-pelakon di
balik olahraga. Dulu, pada satu masa, saya pernah menyenangi segala jenis
olahraga yang ditayangkan di TV kecuali tinju. Dari sepakbola, badminton,
basket, hingga balapan Formula One. Pada masa itu, saya sampai hafal semua nama
pembalap F1 yang berlaga.
Seiring
waktu berjalan saya tak lagi mengikuti banyak olahraga. Bola hanya saya tonton
pada event tertentu, basket setelah era Denny Sumargo saya tak tahu lagi kabar beritanya,
begitupun dengan F1 saya tak mengikutinya lagi. Namun, ada satu yang beberapa
waktu ini semakin saya ikuti perkembangannya yaitu bulutangkis. Kalau dulu saya
hanya menyimak turnamen gede yang membawa nama Indonesia, sekarang turnamen
sekelas GPG pun tetap saya ikuti pertandingan demi pertandingan.
Beberapa bulan
yang lalu saya mendapat kabar tentang tournament bulutangkis yang akan diadakan
di Balikpapan. Tentu saja saya senang sekali mendengar hal tersebut. Akan ada turnamen
bulutangkis di Balikpapan, coy.
Walaupun 'hanya' seri GPG tapi itu sudah lumayan banget.
Dome Balikpapan |
Indonesia GPG adalah turnamen bulutangkis yang diselenggarakan
oleh negara anggota BWF. Levelnya di bawah turnamen superseries dan superseries
premier.
Jadi, nilai poin dan hadiah pun lebih kecil dari SS dan SSP. Walaupun begitu, turnamen
ini tetap disebut turnamen kelas dunia karena ada negara lain yang tampil dan
biasanya atlet PELATNAS pada turun semua karena Indonesia sebagai tuan rumah.
Pelaksanaan
Indonesia GPG tahun ini bertepatan setelah Olimpiade selesai digelar. Jadilah
hal ini mengakibatkan banyak atlet kelas dunia batal bertanding di sini. Bahkan
untuk atlet Indonesia yang menjadi wakil di Olimpiade pun menbatalkan diri
untuk tampil semuanya. Sedih? Ya. Berkurang minat buat menonton? Ya. Tapiii...
Tetap pengin nonton juga sih. Karena masih banyak atlet PELATNAS lainnya yang
saya ingin saksikan pertandingannya.
Rencana demi
rencana pun mulai dibuat demi menyaksikan Indonesia GPG atau Yonex Indonesia Masters 2016. Kalau tinggal di
Balikpapan sih mungkin tidak perlu perencanaan khusus, tinggal melipir cantik
ke Dome. Tapiii... Saya memang terdaftar sebagai penduduk Balikpapan, namun,
tinggalnya di kota kecamatan 90 km dari Balikpapan karena suami bekerja di
sana. Setelah diskusi seru dengan suami, akhirnya suami memutuskan buat cuti
demi menemani istrinya nonton. Saat saya kasih tahu ke kawan baik saya kabar
tersebut, dia langsung komen.
"Suami
kamu so sweeet banget deh.. "
Saya pun
lantas menjawab. "Istrinya kalau nonton bulutangkis harus dikawal, biar enggak
keganjenan ketemu atlet." Hahaha...
Tapi jawaban
suami sih beda lagi. Dia bilang akses ke Dome itu tidak dilewatin angkutan umum.
Jadi, agak susah kalau saya sendirian ke sana. Lagipula, suami saya juga
pecinta olahraga. Kapan lagi coba bisa menyaksikan pertandingan kelas dunia di
Balikpapan? So... Mari kita berangkaaaat...
Pergelaran
Indonesia GPG sendiri dimulai pada tanggal 6 September. Saya baru berangkat ke
sana pada hari ketiga atau hari kamis. 2 hari pertama cuma bisa streaming dan
ngiri abis ngelihat kak Aisyah Dian udah pada nge-live di Dome. Hahaha... Sayangnya
di hari kedua itu, beberapa pemain kalah termasuk Ginting dan Fitriani.
Huhuhu...
Dan...
Tibalah di hari Kamis. Saatnya kita nge-live di Dome... Horeeeeee....
Hari pertama nge-live di Dome..
Awalnya
berencana siang aja ke Balikpapan pada hari Kamis ini. Namun, rencana berubah
saat melihat jadwal pertandingan di mana pertandingan seru justru ada dari pagi
sampai siang. Maka, pada pukul setengah 9 pagi saya dan suami pun meluncur
menuju Balikpapan.
Sepanjang
perjalanan sambil sms-an dengan Kak Aisyah Dian. Kak Aisyah Dian bilang kalau
ingin melihat pertandingan Jojo (Jonatan Christie). Waaah... Sama dunk. Saya
juga pengin nonton pertandingan Jojo vs Bayu (M Bayu Pangisthu). Pertandingan
tersebut dijadwalkan pada pukul 10.40. Bila lebih cepat atau lebih lambat,
tergantung pertandingan sebelumnya di lapangan yang sama lebih cepat atau lebih
lambat selesainya. Menjelang pukul 10.30 saya masih di jalan. Agak deg-degan
kalau enggak sempat nonton. Itu pun di jalan sambil memantau livescore dan
pertandingan Jojo vs Bayu sudah dimulai.
Menjelang
memasuki Dome, saya semakin deg-degan. Seperti akan memghadapi sesuatu yang
telah saya impikan sejak lama. Yah, menonton pertandingan bulutangkis secara
langsung adalah impian saya entah sejak kapan. Dan sekarang impian itu akan
terwujud. Saya gemetar membayangkan akan mendengar langsung decitan sepatu
atlet yang beradu dengan lantai, suara tepukan raket pada shuttlecock dan
menimbulkan bunyi yang khas, juga teriakan para atlet saat jumping smash.
Singkat
cerita, akhirnya saya memasuki Gedung Dome juga, tempat pertandingan digelar.
Saya lari-lari dari tempat parkir, beli tiket, naik tangga, dan kemudian duduk
di bangku penonton. Pertandingan Jojo vs Bayu masih berlangsung. Langsung motret
dan upload ke facebook.
Kemudian....
Bertanya pada diri sendiri... "Gini doang?"
Entahlah apa
yang saya bayangkan tentang serunya pertandingan tidak saya dapati seketika
saat pertama saya menyaksikannya. Saya malah ngebandingin dengan di TV. Lebih
enak di TV. Muka pemain lebih jelas dan lapangan pertandingan pun juga lebih
jelas terlihat. Maklumin yee.. Sepertinya minus mata saya nambah. Hahaha....
Saat itu,
Mbak Shabrina WS juga chatting dengan saya dan nanya bagaimana perasaan saya?
Saya jawab dunk... Gitu doang.. Hahaha... Tidak ada yang teriak-teriak juga.
Penonton diem seperti nonton balet (Padahal seumur-umur saya tidak pernah
nonton balet).
Di ujung Sidoarjo
sana, Mbak Eni a.k.a mbak Shabrina WS bilang, "Kamu teriak aja, nanti yang
lain pada teriak juga." Saya pun menuruti saran Mbak Eni.. Teriak "Jojoooo..." "Bayuuuu..."
"Chicooooo" (Di lapangan sebelah Bayu vs Jojo, Chico juga tanding),
eh ternyata bener, kemudian ibu-ibu di sebelah saya juga teriak "Ayo... Jojooooo...."
Karena ibu di sebelah saya teriakin Jojo, supaya seimbang saya dukung Bayu aja.
Hahaha... Dan akhirnya pertandingan pun dimenangkan oleh Bayu. BL pun pada
ribut... Hehehehe...
Pada hari
kamis itu, di Dome ada 4 court. Jadi, dalam satu waktu bisa ada 4 pertandingan.
Setelah Bayu vs Jojo, pertandingan lain tak kalah seru. Ada Koh Simon Santoso
yang tanding juga Mas Sony Dwi Kuncoro. Ada juga Ihsan Maulana Mustafa...
Kyaaa... Seru semua itu. Apalagi saat Ihsan dan Mas Sony barengan main. Saya
yang awalnya nonton di tribun A, pindah ke tribun B supaya lebih dekat dengan court
tempat Ihsan bertanding.
Di Tribun A
sudah ada Kak Aisyah Dian beserta suami dan rekan-rekan suaminya. Mereka pada
teriak seru jadi ikut-ikutan teriak juga. Menyemangati Ihsan, Sony, dan juga
Firman yang tengah bertanding. Jadi, teriakannya bisa kayak gini. "Ayo,
San, Son!!!"
Yang seru saat Sony ada di
poin-poin kritis. Satu Dome semua pada kompak teriak "Sony... SONY...
SONY..." merinding dengarnya karena semua seolah ingin memberi kekuatan
dan semangat pada Sony. Sayangnya, Sony kalah. Hiks.
Ada yang
menarik juga saat menyaksikan pertandingan Sony ini. Salah satunya karena
pelatihnya adalah istrinya sendiri jadi ada sosok cantik di tepi lapangan juga
saat interval dan set berakhir. Seru aja lihat Sony dan istrinya berbincang.
Setelah
pertandingan berakhir denga kekalahan Mas Sony, kami pun turun ke bawah buat
mencegat beliau. Ada teman main cegat-cegatan jadi ikutan semangat juga mencegat.
Dan Mas Sony tetap ramah melayani satu per satu BL yang pengin foto. Wajahnya
itu loh... Tetap seperti seorang Sony. Para BL pun memberi semangat pada
beliau. "Tetap semangat, Mas Son," ujar kami pada Mas Sony.
Sementara
itu Ihsan dan Firman, Alhamdulillah bisa menang... Setelahnya ada banyak
pertandingan yang ditandingkan. Saya juga menyaksikan laga Tiara Rizki dan mendengar
teriakan "Mbak.. Mbak.." yang katanya diteriakkan Tiara pada Rizki.
Saya juga melihat betapa kencangnya smash dan pukulannnya Tiara. Suka lihatnya.
Saya berharap pada WD ini buat jadi pengganti Greynith.
Tidak semua
pertandingan saya tonton di hari kamis itu karena ada saatnya juga penonton
harus break buat Ishoma. Tapi senaaang sekali hari itu bisa menyaksikan banyak
pertandingan. Total 10 jam saya berada di Dome. Pertandingan terakhir antara
Ririn dan Lukhi (kalau enggak salah sih :p). Saat itu hanya tersisa satu
pertandingan jadi fokus penonton total ke sana. Pertandingan berakhir dengan
kemenangan Indonesia, penonton pun keluar dengan kepala tegak dan senyum di
wajah masing-masing.
Sampai jumpa
di perempat final...
Kapan laporan perempat finalnya keluar?
BalasHapusUdah tuh :D
HapusSeru ya mba bisa nonton pertandingan, eh tapi jarang lho ada suami yang ngajak istrinya untuk nonton pertandingan olahraga, yg ada mereka malah enjoy sama temen2 nya..hehe
BalasHapusIni istrinya yang ngajakin nonton, Mbak. Hehehe.. Karena istrinya yang doyan nonton bulutangkis :D
HapusWajahnya itu lho, tetep seperti wajah Sony,, :). Mbak, mana fotonya? :D
BalasHapusDi Instagram saya ada, Mbak :D
HapusYa ampun Mbak Yanti, gregetan kalo liat langsung yaaaa. Pasti rame bianget.
BalasHapus