“Kenapa saya suka jalan-jalan bersama
suami dan anak-anak? Karena saya enggak pernah terbiasa jalan sendirian.
Mungkin penyebabnya karena dari kecil dibiasakan seperti itu. Lumayan susah
minta izin jalan-jalan apalagi sampai menginap kalau tanpa orang tua.”
Itulah sedikit cuplikan dari Selayang pandang yang dikemukan
Mbak Myra pada sebuah grup, dan saat membaca hal tersebut saya langsung berujar
dalam hati kalau itu saya banget. Serupa Mbak Myra, saya juga teramat sangat
susah dapat izin jalan-jalan dari orangtua apalagi menginap. Karena itulah
sampai sekarang pun saya juga tak terbiasa jalan-jalan sendirian. Enaknya sama
keluarga atau berdua dengan suami.
Namun, perjalanan jalan-jalan saya belum seberapa juga
dibandingkan dengan perjalanan yang telah dilakukan Mbak Myra sekeluarga. Dalam
blog beliau http://www.jalanjalankenai.com/ ,
kita bisa membaca pengalaman-pengalaman seru Mbak Myra sekeluarga dalam jalan-jalan
baik itu window shopping di mall, makan di resto, hingga ber-adventure di beberapa tempat.
Serunya kisah perjalanan di blog tersebut
karena Mbak Myra menuliskannya sangat detail dan komplit, sehingga pembaca
seperti ikut merasakan jalan-jalan juga. Seperti pada kisah pendakian ke Gunung
Prau, Mbak Myra menuliskan beberapa seri dari perjalanan tersebut. Dari
persiapan enam bulan sebelumnya seperti menyiapkan perlengkapan,, cek rute,
porter dan banyak hal lainnya hingga detail-detail selama pendakian diceritakan
Mbak Myra dalam blognya. Serunya lagi karena Mbak Myra mengajak anak-anak
beliau, jadi pengalaman beliau ini bisa menjadi acuan buat teman-teman yang ingin
mengajak anak-anak buat mendaki gunung.
Serunya mendaki gunung ala jalanjalankenai |
Mbak Myra sendiri mengaku kalau jalan-jalan
ke gunung bukan hobinya. Beliau adalah anak kota yang kalau pun jalan-jalan
keluar kota maka akan memilih tempat yang nyaman. Sementara naik gunung adalah
hobi suami beliau, kemudian Mbak Myra berpikir kalau tak adil jika anak-anak
hanya mengenal hobi bundanya saja, karena itulan anak-anak beliau diperkenalkan
juga hobi ayahnya. Karena anak-anak meminta bundanya juga ikut, Mbak Myra pun
ikut serta bersama anak-anak dan suaminya tapi setelahnya justru ketagihan
juga.
Membaca blog http://www.jalanjalankenai.com/ juga
mengubah persepsi saya tentang blog ber-niche traveling atau jalan-jalan. Tadinya saya berpikir kalau blog dengan
niche traveling adalah blog di mana
penulisnya harus sering jalan-jalan. Misal minggu ini ke Himalaya, besok ke
Gurun Sahara. Tapi, setelah membaca blog Mbak Myra, pikiran saya menjadi
terbuka. Tidak perlu berjauh-jauh ria, pengalaman makan atau mencicipi makanan
di satu tempat juga bisa disebut jalan-jalan. Kalau hal itu, bukankah sudah
sering saya lakukan juga? Jadi, terpikir buat bikin blog jalan-jalan juga :D
Pada salah satu artikel di blog tersebut,
mbak Myra menyebutkan hal-hal yang membuat travel blog disukai, diantaranya :
1.
Foto-foto yang bikin mupeng
2.
Cerita yang komplit
3.
Menceritakan keseruan perjalanan
4.
Menggambarkan suasana
5.
Menjelaskan rute dan transportasi
6.
Menyebutkan harga
Hal-hal tersebut bukan hanya disebutkan Mbak
Myra untuk menjelaskan ke pembaca travel blog yang beliau sukai, tapi juga beliau
praktekkan dalam tulisan-tulisan beliau di blog tersebut. Sehingga pembaca
dapat mendapatkan informasi komplit dari setiap perjalanan yang dilakukan oleh
Mbak Myra dan keluarga.
Pada setiap pengalaman wisata kuliner
misalkan, mbak Myra menceritakan detail tentang rasa, suasana tempat makan,
bagaimana jalan menuju ke sana, sampai pada map
tempat kuliner tersebut berada. Wah, membaca blog Mbak Myra saya jadi belajar
banyak tentang bagaimana mengulas resto atau tempat tujuan jalan-jalan dengan
komplit.
Yang mau ikut berpetualang bersama cerita
Mbak Myra, yuk kepo ke blog Mbak Myra Anastasia ;-)
LINE: ke2nai
Twitter: @ke2nai
Instagram: ke2nai
YouTube: Myra Anastasia
Linkedin: Myra Anastasia
FB Fanpage: Myra Anastasia's Blog
setelah berkeluarga, saya gak pernah lagi jln2 sendiri, selalu bersama suami dan anak2. saya memang tipe penakut, dan juga kasian kalo kita jln2, tapi anak2 gak ikut :)
BalasHapusKepikiran ya, Mbak, kalau anak2 ditinggal :D
Hapuskenai itu, kalo kata org Bengkulu artinya kena mba
BalasHapusHehehe... Kalau ini Kenai mengacu ke nama anak2 Mbak Myra :D
HapusSaya juga suka baca-baca blog Mbak Myra, :)
BalasHapusMenarik ya, Mbak Nurin :D
HapusKalo aku yang ditanya, mungkin jawabanku karena ada yang bayarin..wkwkwkkw.. Kalo jalan sendiri harus bayar sendiri
BalasHapusXixixixi.. Enak ada yang bayarin ya, Mbak Ade :D
Hapussaya pun tadinya juga berpikir kalau traveling harus jauh. Tapi sebetulnya di sekeliling kita masih banyak yang bisa didatangi. Terima kasih banyak ulasannya, Mbak :)
BalasHapus