Minggu, 6
November 2016 kemarin ada satu resensi saya yang dimuat di Tribun Kaltim.
Berbeda dengan beberapa resensi sebelumnya yang dimuat dalam waktu singkat,
untuk resensi kali ini saya menanti cukup lama. Sekitar tiga pekan. Padahal
biasanya, langsung dimuat. Malahan pernah saya kirim hari Sabtu, esok harinya
di hari minggu sudah dimuat.
Resensi Cinta Segala Musim |
Sempat berpikir
kalau resensi ini belum layak muat. Ketika curhat ke suami, seperti biasa dia
akan bilang “Nulis lagi.” Hehehe…. Oya, ini resensi untuk novel Cinta Segala
Musim. Judul diubah oleh redaksi yang awalnya ‘Menyingkap Makna dalam Ujian’ menjadi ‘Cinta dalam Segala Musim’. Secara garis besar, novel ini bercerita
tentang kehidupan suami istri, Rae dan Rampak.
Rampak adalah
seorang arsitek yang kemudian menjadi developer. Sementara Rae adalah seorang
istri yang mempunyai orangtua dengan materi yang berlebih dan setelah menikah
pun ia tetap bisa mengikuti aneka model fashion. Rae juga menjadi admin di grup
facebook fashionista. Grup itu berisi postingan member tentang tren fashion, kritik fashion, serta gosip fashion
para selebritis. Mungkin kalau menjelang Harbolnas (Hari Belanja Online
Nasional) di grup tersebut juga ada trik berburu diskon harbolnas 2016.
Ups, pengantarnya
panjang bener. Baiklah, ini resensi novel Cinta Segala Musim yang saya kirim
dan dimuat di Tribun Kaltim. Happy Reading ^_^
Menyingkap
Makna dalam Ujian
Oleh : Hairi
Yanti
Setiap rumah
tangga mempunyai ujian sendiri-sendiri. Salah satu ujian bagi rumah tangga
adalah masalah ekonomi. Ekonomi yang membelit dan dililit hutang bisa
menyebabkan suami istri menjadi tak akur. Ekonomi yang menanjak pun bisa
membuat masalah antara pasangan.
Rae dan Rampak mengalami ujian
dalam rumah tangga mereka di tahun keenam pernikahan mereka. Rae yang
sebelumnya dimanjakan Rampak dalam sebuah rumah mewah harus rela pindah ke
rumah kontrakan yang sangat sederhana. Kebiasaan Rae mengikuti aneka model
fashion pun harus ia tinggalkan. Semua bermula karena usaha yang dikelola
Rampak mengalami kebangkrutan.
Rampak merintis usahanya dari
nol. Tidak ada campur tangan orang tuanya di sana atau pun mertuanya yang kaya
raya. Semua ia peroleh dari tetes keringatnya sendiri. Semua usahanya
berkembang. Usaha perumahan melesat, ia juga menginvestasikan uangnya untuk
membeli beberapa ruko dan kemudian mengontrakkannya.
Semua aset yang dimiliki Rampak
harus dijual karena Rampak ditipu oleh temannya. Pada sebuah project perumahan,
ia mempercayakan temannya yang membangun. Namun, teman tersebut tidak membangun
sesuai spek. Sehingga banyak kekurangan dan Rampak dituntut untuk mengganti
rugi. Hal itulah yang membuat semua aset yang dimiliki Rampak harus dijual.
Orangtua tentunya tidak ingin
melihat anaknya menderita. Begitu pun orangtua Rae. Melihat menantunya bangkrut
dan anaknya harus menyertai suami pindah ke kontrakan yang kecil, orangtua Rae
menawarkan bantuan. Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan pekerjaan kepada
Rampak. Tapi, semua itu ditolak olek Rampak. Ia tetap ingin bangkit tanpa
bantuan orangtua atau mertuanya.
Ketika keuangan mereka semakin
menipis, Rae hamil. Hal yang telah mereka nantikan itu seolah datang di saat
yang tidak tepat. Ketika ekonomi sedang sulit dan Rampak tidak punya pekerjaan
apa pun. Rae sempat kembali ke rumah orangtuanya, namun ia merasa tidak utuh
tanpa kehadiran Rampak di sisinya. Rae pun kembali ke rumah kontrakannya yang
sederhana dan memulai membuat kue untuk dijual karena Rampak tak kunjung
mendapat pekerjaan.
Ujian rupanya tak berhenti
begitu saja di kehidupan rumah tangga Rampak dan Rae. Mereka kembali diuji oleh
satu hal yang membuat Rae kembali ke rumah orangtuanya. Rampak pun terusir dan
merasa tidak berharga lagi. Satu-satunya hal yang ia miliki yaitu Rae pun
mengusirnya. Rampak merasa kehilangan segalanya.
Rampak seorang arsitek, di
perkampungan tempat ia tinggal berdiri rumah-rumah yang tak layak huni. Satu
rumah kemudian direnovasi Rampak dengan menggunakan bahan-bahan yang ada dan
pengerjaan yang dilakukan beramai-ramai dengan sukarela. Merenovasi satu rumah
tersebut membuat Rampak teringat pada Hassan Fathy. Hassan Fathy adalah seorang
arsitek Mesir yang banyak membantu orang-orang miskin untuk mendapatkan
perumahan yang layak.
Hassan Fathy membangun rumah
untuk tiga ribu keluarga di sebuah desa. Dia membangun dengan menggunakan
material yang diakrabi masyarakat. Dia memakai batu bata dari lumpur, material
yang dikenal masyarakat setempat sejak ribuan tahun lalu. Hassan Fathy
membangun tanpa mencerabut arsitektur itu dari kearifan lokalnya. Ia hanya
menyelaraskan. (Halaman 136)
Jiwa semangat Rampak kemudian
berkobar kembali, ia punya semangat yang terlihat menyala di matanya. Untuk menjadi
seperti Hassan Fathy. Rae tertegun mendapati impian suaminya di tengah ujian
ekonomi yang masih menghantam rumah tangganya.
Ujian dalam hidup adalah sebuah
hal yang memang harus dilewati oleh manusia. Novel Cinta Segala Musim membuat
pembaca melihat sisi lain dari sebuah ujian, bisa saja ujian yang datang
membuat kita kembali melihat apa yang kita impikan di masa lalu namun belum diwujudkan
karena tuntutan akan berbagai hal termasuk tuntutan ekonomi. Padahal
kebahagiaan tak hanya dinilai dengan uang.
Ujian membuat seorang Rampak
menyadari kalau ia belum menjadi seorang arsitek yang sebenarnya, profesi yang
selama ini ia geluti. Arsitek adalah seorang seniman kehidupan, dia memikirkan
berbagai aspek kehidupan manusia. Sementara seorang pebisnis hanya memikirkan
keuntungan. (Halaman 161)
***
Judul :
Cinta Segala Musim
Penulis :
Maya Lestari GF
Penyunting : Muridatun Ni’mah
Penerbit :
Indiva
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juni 2016
ISBN :
978-602-1614-59-4
Tebal Buku : 224 Halaman
Asyiikk...#sambil nyiapkan list belanjaan buat harbolnas..:p
BalasHapusBtw, bikin cerita tentang sarjana sipil dunk..:p
BalasHapusLagi sedang diproses. Udah dapat judul. Tapi nulisnya masih di angan2. Hehehe...
HapusSayang saat di Padang aku enggak beli novel ini dan minta tandatangan Maya ya, selalu gak pas sikonnya, hiiks...resensinya cakep deh
BalasHapusSettingnya juga Padang, Mbak. Bisa nostalgia dengan Padang kalau mb Naqiy baca :D
HapusKeren ih udah masuk media Massa aja tulisan temean-teman nih..
BalasHapusResensinya emang bagus sih Mbak ^^
Alhamdulillah.. Makasih, Mbak. Baru media lokal :D
HapusJudulnya unik mbak, jadi pengen baca deh penasaran soalnya saya mau kelar nih baca buku yang saya beli kemarin.
BalasHapusTerima kasih. Iya. Saya juga numpuk nih buku yang belum dibaca :D
HapusWah penokohan dengan latar belakang profesi , keren mb, jadi tau pasti nantinya akan digambarkan sedikit istilah2 mengenai dunia arsitek dalam bentuk fiksi
BalasHapusIya. Bener mbak. Ada digambarkan tentang profesi arsitek juga di novelnya :D
Hapusjadi pengen baca fiksi...udah lama ga baca novel
BalasHapusKalau saya malah baca fiksi mulu, Mbak. Hehehee...
HapusHebat deh resensinya sering masuk koran ^^
BalasHapusAlhamdulillah mbak :-)
HapusWah..wah..keren ini ceritanya
BalasHapusIntrik yg disajikan real bgt dg kehidupan pada umumnya
Rumah tangga emang ujiannya macam2 ya, Mbak :-)
HapusHai Mbak, salam kenal. Saya suka baca-baca postingan Mba terutama yg tentang resensi buku. Boleh tanya ngga kirim resensi di Tribun Kaltim ini gimana caranya? Terima kasih sebelumnya, salam sukses!
BalasHapusKirim resensi ke email red.minggu@gmail dot com ya, Mbak. Panjang resensi disesuaikan. Ga panjang banget, tidak pendek juga. Sertakan foto cover buku dan biodata. Terima kasih sudah baca postingan saya :-)
Hapus