Dunia Jurnalistik seperti punya
pesona sendiri buat saya, mungkin karena itu termasuk salah satu impian saya.
Saya menyenangi cerita-cerita di balik meja redaksi suatu media, baik media
cetak maupun media elektronik. Dulu, saya begitu gemar menonton tayangan The
East di NET TV yang bercerita tentang dunia di balik layar sebuah program acara
di NET.
Di dunia blogger, selain Mbak RachAlida Bahaweres yang seorang jurnalis, juga ada Mbak Ratna Dewi yang punya blog
http://ratnadewi.me/ . Namun, tak terlalu banyak
cerita tentang dunia jurnalis yang bisa ditemukan di blog beliau karena memang
Mbak Ratna Dewi telah resign dan
menjadi blogger sekarang. Blog beliau pun ada untuk sebuah terapi hati ketika
kehilangan sang buah hati tercinta.
Terlahir dengan nama Dewi Ratnasari, di mana nama itu
diberikan oleh orangtua beliau karena terinspirasi dari nama salah satu istri
Presiden Soekarno yaitu Ratna Sari Dewi. Tapi, nama Dewi adalah nama yang akan
kita temukan di mana-mana karena itu Mbak Ratna Dewi mengaku dengan kesadaran penuh
kalau namanya itu adalah nama pasaran.
Ketika di SMP hingga kuliah selalu punya teman sekelas yang bernama
Dewi.
Ketika Menjadi Wartawan |
Hal itu terus berlanjut hingga bekerja di TV One. Nama Dewi kembali menjadi polemik. Saat itu sudah ada nama Dewi di jajaran wartawan TV One, karena itu lah atasan beliau menamai Ratna untuk panggilan agar mudah membedakan antara Dewi yang satu dengan Dewi yang lainnya. Maka, nama Ratna Dewi pun menjadi menempel di nama beliau. Sampai akhirnya blog pun memakai nama tersebut. Karena Ratnadewi juga sudah ada yang memakai di akun media sosial, jadilah Mbak Ratna menambahkan kata me di setiap akun media sosial karena itu juga merujuk ke blog beliau.
Blog adalah hadiah dari suami beliau
di saat Mbak Ratna berada di puncak kesedihan saat kehilangan Azka, sang buah
hati. Mbak Ratna mengakui kalau blog menyelamatkan hidup dan kejiwaannya. Saat
hampir putus asa dan gila karena kehilangan anak, Mbak Ratna mencurahkan segala
isi hatinya di blog. Semua dituangkan di blog. Blog telah menjadi terapi hati dan
itu sesuai dengan tagline Berdamai
dengan Hati yang tersemat di blog Mbak Ratna.
Menjadi blogger dan wartawan ada
kesamaan tapi juga ada perbedaan di dalamnya. Sebagai blogger, Mbak Ratna masih
bisa datang ke event besar dan membuat reportasenya di blog. Tapi, bagaimana
pun juga blogger dan wartawan juga berbeda. Dengan menjadi blogger Mbak Ratna
tak bisa dibungkam karena posisinya sebagai seorang pion.
Blog adalah milik saya, tulisan adalah karya saya, dan semua yang saya lakukan dengan label blogger menjadi tanggung jawab diri sendiri – Ratna Dewi
Mbak Ratna Dewi memang
telah meninggalkan dunia kerja, namun, apa yang menjadi pengetahuan beliau di
dunia jurnalistik masih bermanfaat buat menjadi seorang blogger. Di blog beliau
terlihat bagaimana cara menyajikan postingan yang runut dan bernas, apalagi
ditambah dengan foto-foto kece yang menyertai tulisan beliau. Pengalaman
menjadi jurnalis pun sesekali beliau ceritakan di postingan seperti pengalaman
saat liputan. Lewat blog Mbak Ratna Dewi, saya belajar bagaimana menyajikan
reportase sebuah acara menjadi sebuah postingan yang nyaman dibaca.
Paling suka foto ini ^_^ |
Terus menulis dan menebarkan manfaat lewat tulisan, Mbak Ratna. Semoga Allah segera memberikan amanah berupa adik untuk Azka yang terlahir sehat dan sholeh. Aamiin…
Blog: www.ratnadewi.me
FB: Dewi Ratnasari
FP: ratnadewi.me
Twitter: @ratnadewime
IG: @ratnadewime
Email: mail@ratnadewi.me
FB: Dewi Ratnasari
FP: ratnadewi.me
Twitter: @ratnadewime
IG: @ratnadewime
Email: mail@ratnadewi.me
Inspiratif sekali alcerita yang satu ini
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih :-)
HapusBelum kenal juga ke blog mba Ratna Dewi hahahah *lama2 dikepret mba Yanti*
BalasHapusAkupun sama mba menulis menjadi terapi untuk diri sendiri seperti postingan terbaruku yang jg sdh mba komen dg sharingan mamahnya itu bisa bikin aku kembali ceria mengalihkan dunia meski hancur sehancurnya hati ini saat tahu org terdekat begitu nyinyirnya *lebay* :p
Sama, Mbak. Saya pun menulis untuk menerapi hatu. Hihihi... Mama saya emanv gitu mbak. Bukan teman ngegosip yang asyik karena bakalan dicuekin ama beliau. Hehehe... Semangat ya, Mbak :-)
HapusMba Ratna memang inspiratif...tulisannya bagus2 :)
BalasHapusBetul, Mbak Ida. Runut tulisannya :-)
Hapussaya baru tahu mbak Rata Dewi mantan wartawan. Tapi, ya karena udah alih profesi kali. Pasti mbak Ratna Dewi juga gak tahu dulu saya mantan apa :)
BalasHapus(situ..siapa, penting gak :P)
Iya, Mbak Lidha. Udah jadi blogger sekarang. Dulu reporter di TVOne. Hihihi...
HapusTerima kasih tulisannya, Mbak. Semoga dengan menulis dan jadi blogger saya bisa tetap menginspirasi banyak orang.
BalasHapus