Setiap penulis akan mati. Hanya tulisannya yang abadi. Maka
tulislah sesuatu yang membahagiakanmu di akhirat nanti. (Ali Bin Abi Thalib)
Nova Violita
namanya. Ibu dari seorang putra yang berusia belum genap dua tahun. Mbak Nova
berdomisili di provinsi
Riau tepatnya di Airmolek Kecamatan Pasir Penyu di sebuah Kabupaten bernama
Indragiri Hulu. Alamat blog beliau ada di http://www.novanovili.com/ dengan nama blog Nashhah.
Nashhah |
Nashhah artinya mengajak ke kebaikan dan itu seperti sebuah napas buat blog Mbak Nova. Sejak awal membuat blog tidak pernah berubah, Mbak Nova ingin menulis yang baik-baik, mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak menulis yang menimbulkan polemic dan kericuhan serta debat sana sini.
Seperti sebuah teko yang hanya akan mengeluarkan isinya, Mbak
Nova pun berkeyakinan kalau menulis sesuatu yang baik, itu bermula dari pikiran
yang baik, sehingga dengan begitu beliau mencoba membenahi diri menjadi pribadi
yang lebih baik. Menulis kebaikan akan membuat kita berbuat baik, kata Mbak
Nova. Hal itulah yang membuat saya teringat pada ungkapan Ali Bin Abi Thalib
yang saya kutip di awal tulisan.
Mbak Nova mulai ngeblog dari tahun 2009, bisa dikatakan sama
dengan saya memulai blog. Di tahun 2009, saya juga ‘membangun’ sebuah blog di
mendiang Multiply. Berkunjung ke blog Mbak Nova, bagian yang paling saya suka
adalah bagian ‘Curcol’, mungkin karena saya memang doyan mengintip curahan hati
orang lain. Hehehe… Waktu awal mengenal blog, saya suka takjub sendiri melihat
diary yang dulu terkunci berpindah ke halaman yang bisa diakses seluruh dunia.
Toh pada akhirnya saya juga ikutan sering curhat di blog. Hehehe…
Kembali ke tema blog yang memakai kata Nashhah, dalam blognya Mbak Nova sebenarnya ingin setiap hari
Jum’at menulis sesuatu yang beraroma religi. Lah, kok sama dengan saya? Saya
juga pernah terpikir hal seperti itu, tapi, belum terwujud hingga sekarang.
Salah satu yang ditulis Mbak Nova di hari Jum’at adalah sebuah artikel yang
berjudul Menanamkan
Keimanan Sejak Dini.
Pada artikel tersebut, Mbak Nova menyebutkan beberapa hal
yang bisa diterapkan untuk menanamkan keimanan sejak dini, seperti :
1.
Mengenalkan Tuhan Sejak Dini
Untuk
hal ini bisa dimulai dengan menyebut asma Allah ketika melakukan aktivitas, juga
dengan membiasakan berdoa. Termasuk juga mengajak atau memperlihatkan kepada
anak-anak bagaimana kita beribadah. Bagaimana pun anak adalah seorang peniru
ulung, dan orangtua yang memberikan keteladanan, termasuk dalam hal beribadah.
2.
Menanamkan Islam adalah agama yang
benar di sisi Allah SWT
Setelah
mengenalkan Allah sejak dini, wajib juga untuk memberikan keyakinan bahwa agama
yang kita anut adalah yang paling benar di sisi Allah. Mengapa? Karena jika
dikatakan bahwa agama baik menurut versi manusia, maka ia mengatakan semua
agama baik karena tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Jika sudah
mengatakan semua agama baik, dan terserah mau yang mengimani yang mana saja,
maka patut dipertanyakan kadar keyakinan terhadap agama yang dianut.
3.
Mengenalkan halal dan haram
Islam
punya aturan terhadap apa yang halal dimakan juga yang haram dimakan. Karena
itulah perlu sekali memperkenalkan halal dan haram ini semenjak dini.
4.
Birrulwalidain / Berbuat baik dan
hormat kepada orangtua
Hal
ini juga diperlukan keteladanan dari orangtua, misalkan orang tua mencontohkan
dengan menghormati dan berbuat baik kepada kakek dan nenek. Dengan begitu
anak-anak melihat contoh yang terpampang nyata di hadapan mereka, jadinya
mereka juga akan melakukan hal yang serupa.
5.
Soleh / Soleha itu wajib
Dengan
menanamkan keimanan kepada anak sejak dini, maka InsyaAllah anak akan tumbuh
menjadi anak baik yang tahu akan kewajibannya sebagai hamba Tuhan.
Itulah salah satu bagian dari isi
artikel yang ditulis Mbak Nova yang berhubungan dengan religi. Selain itu,
masih ada beberapa lagi postingan yang bisa kita ambil pelajaran dan hikmah
dari tulisan Mbak Nova. Saya berharap Mbak Nova bisa konsisten menulis hal-hal
seperti ini, seperti keinginan beliau untuk menulis hal-hal religi setiap hari
Jum’at.
Teruslah menulis untuk kebaikan,
Mbak Nova. Menulis yang membahagiakan kita di akhirat.
FB :
www.facebook.com/novanovili
Twitter : www.twitter.com/novanovili
IG : www.instagram.com/nova_violita
Twitter : www.twitter.com/novanovili
IG : www.instagram.com/nova_violita
Terinspirasi dengan ini:
BalasHapus"Setiap penulis akan mati. Hanya tulisannya yang abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakanmu di akhirat nanti" (Ali Bin Abi Thalib)
Insya Allah bisa mendapat nilai sedekah jariyah ya, mbak.
Insya Allah.
Aamiin... Iya, Mbak. Semoga tulisan kita bermanfaat ya :-)
HapusJadi aku harus belajar menulis dengan baik dan konsisten ya, Mbak.
BalasHapusTerima kasih sharingnya,
Saya pun harus terus belajar menulis yg baik, Mbak :-)
HapusTulisan ini saya sepakat hehe
BalasHapusTerima kasih :-)
HapusBikin jadwal di blog dan menulis tentang hal yang kita sukai memang membantu banget menulis Mbak.. Seperti Jumat religinya itu..
BalasHapusBtw, sudah lama juga ya Mbak Novanya menulis..
Iya mbak. Betul. Misal senin nulis tentang apa.. Selasa apa ya. Saya juga sempat pengin bikin tulisan bersambung di blog. Hehehe...
Hapusingin juga bisa seperti Mba Nova tulisan bagus dan baik-baik tp apa daya masih suka galau hehehe
BalasHapusSaya pun mbak.. Masih suka galau. Tapi kita terus berproses ya. Semoga nanti kita bisa menulis yang baik2 ya, Mbak :-)
HapusYanti mah tetap rajin ya menulis sampai sekarang. bahkan udah jadi penulis pula. aku sejak menikah beneran vakum ngeblog maupun nulis untuk bukua :D
BalasHapusSekarang ini saja, mau diniatin rajin menulis lagi
Semangaaaat, Ivon. Skala prioritas ya, Von. Ivon kan sibuk dengan 2 anak. Tapi keres dengan masakan2nya juga :D
Hapus#keren
Hapus#keren
HapusAku selalu merasa menemukan teman yang sama dengan tujuan yang sama saat mereka menuis tentang kebaikan dan untuk kebaikan. Kebaikan selalu mampu membuat orang bertekuk lutut ya mbak meski bukan hal mudah untuk melakukannya. :)
BalasHapusIya mbak. Betul. Saya pun begitu. Sering merasa diingatkan kalau membaca tulisan tentang kebaikan. Walau kadang ada penolakan dalam diri kalau dinasehati karena ego tapi lama2 lumer juga. Hehehe...
Hapus