Alhamdulillah, tepat
di tanggal 1 Januari 2017 kemarin, ada resensi saya yang dimuat di Tribun
Kaltim. Resensi untuk buku Teman Baru Jung Yun yang ditulis oleh Ungu Lianza
dan diterbitkan oleh Lintang Indiva. Ini karya pembuka di 2017, semoga diiringi
karya-karya lainnya. Aamiin…
Sebenarnya selepas
membaca Teman Baru Jung Yun ini saya agak ngedumel dengan tokohnya yang Fahri
banget. Itu loh Fahri di Ayat-ayat Cinta yang sempurna sekali. Alim iya, pintar
iya, baik hati juga. Intinya segala kesempurnaan ada padanya. Hal ini kemudian
saya sampaikan ke teman-teman. Dan tanggapan teman-teman cukup membuat saya
terpana.
Teman Baru Jung Yun |
“Ada kok, Yan,
yang seperti itu anak-anak.” (Dhuha rajin, puasa Senin Kamis rajin, baik hati,
enggak pendendam, baik sangka, dll)
“Tapi lingkungan juga mendukung. Enggak tahu
kalau di kawasan minoritas,” lanjut teman saya. Karena novel yang saya baca ini
memang tokohnya sekolah di Korea Selatan yang mereka masih terheran-heran apa
itu shalat dan puasa.
Oh, saya pun
bilang, mungkin karena ibadah saya gitu-gitu aja dan hati saya juga suka
‘gitu-gitu’, jadilah saya takjub aja ngelihat ada anak yang begitu. *banyak
banget kata ‘gitu’*
“Atau memang
begitu ya tokoh cerita dalam cerita anak? Tidak mengapa sempurna karena bisa
jadi panutan anak-anak?” Tanya saya lagi ke teman-teman.
“Anakku baca
cerita jail jadi ikutan jail,” ungkap seorang ibu dari dua anak.
Loh?
Saya kaget.
“Baca tentang
anak yang menghafal Al-Qur’an jadi pengin menghafal juga.” Seorang ibu mengaku.
Nah lho?
Berdasarkan
diskusi (supaya lebih intelek pakai kata diskusi), saya pun googling tentang seberapa sih pengaruh
bacaan anak terhadap sikap dan sifat mereka? Kemudian saya bertemu dengan
sebuah artikel di Kompasiana yang menyebut bahwa sastra itu mempengaruhi
kepribadian anak-anak. Sedikit bagian dari artikel tersebut kemudian saya kutip
menjadi bagian resensi. Alhamdulillah tidak diedit pihak Tribun. Makasiiih,
Tribun Kaltim. Terima kasih teman-teman buat diskusi serunya ^_^
Berikut resensi
saya yang dimuat di Tribun Kaltim, 1 Januari 2017. Happy Reading ^_^
Resensi Teman Baru Jung Yun di Tribun Kaltim |
Pelajaran
dari Cerita ‘Teman Baru Jung Yun’
Oleh : Hairi Yanti
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka bisa
meniru apa yang dilihat, didengar, dan juga dibaca. Pada sebuah artikel yang
berjudul ‘Pembelajaran Sastra Anak’ yang disusun oleh Nur Yunitasari, Fitri Utami, dan M.
Andrianto Adi K disebutkan kalau sastra mempunyai peranan penting dalam
perkembangan kepribadian anak.
Tokoh-tokoh dalam karya sastra secara tidak sadar akan
mendorong atau mempengaruhi anak-anak mengendalikan berbagai emosi, misalnya:
benci, cemas, takut, bangga, angkuh, sombong, dan lainnya. Disini guru harus
pintar-pintar memilih bacaan untuk anak yang didalamnya terdapat pesan, kesan
moral bagi anak. (Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mandriantoadik/pembelajaran-sastra-anak-anak_55546468b67e610116ba544c)
Teman Baru Jung Yun yang ditulis
oleh Ungu Lianza merupakan salah satu contoh bacaan anak yang memberikan
keteladanan positif dari tokoh di dalamnya. Jung Yun adalah anak Korea yang
berusia 12 tahun. Suatu hari ia mendapatkan teman baru bernama Zaim. Zaim
berbeda dengan teman-teman yang ia kenal sebelumnya.
Zaim adalah anak yang selalu
tersenyum dan sangat supel. Tapi, Jung Yun tidak suka dengan perilakunya karena
Zaim terlihat selalu tersenyum berlebihan. Suatu hari Jung Yun tau kalau
orangtua Zaim ternyata berteman dengan orangtuanya. Hal itulah yang membuat
mereka kemudian berteman.
Tidak seperti teman-teman yang lain,
Zaim punya beberapa kebiasaan yang dinilai teman-teman Jung Yun sebagai
keanehan. Seperti menghilang saat makan siang. Jung Yun pun menemukan Zaim
tengah mendirikan shalat. Saat pelajaran olahraga berlangsung, Zaim juga tidak
minum. Zaim mengatakan kalau ia berpuasa pada hari Senin dan Kamis.
Zaim adalah murid yang pintar. Ia membantu Jung Yun saat akan
menghadapi lomba sains tingkat nasional. Namun, teman-teman tetap tidak
menyukai Zaim dan selalu menjelek-jelekkan Zaim. Apa yang akan dilakukan Jung
Yun agar Zaim bisa diterima dengan baik oleh teman-temannya?
Melalui novel ‘Teman Baru Jung Yun’,
anak-anak diberikan keteladanan lewat Tokoh Zaim yang baik hati, pintar, rajin,
supel, dan tidak pendendam. Juga lewat tokoh Jung Yun dengan sikapnya yang
tidak ingin teman-temannya salah paham pada Zaim. Membaca novel dengan latar
tempat di Korea Selatan juga bisa menambah wawasan anak-anak tentang negara
Korea. Ada beberapa informasi tentang Korea yang diselipkan dalam cerita, juga
bahasa yang sehari-hari dipakai di sana.
Judul : Teman Baru Jung Yun
Penulis : Ungu Lianza
Penyunting
: Ayu Wulan
Penerbit : Lintang Indiva
Tahun
Terbit : Cetakan Pertama, Oktober
2016
Tebal
Buku : 136 Halaman
Jadi pengen beli novelnya buat Marwah, btw selamat yaa mbak , keren nih awal tahun 2017 sudah diawali dengan hal yang baik
BalasHapusAlhamdulillah, Makasiiiih, Mbak Tian :-)
HapusSelamat y mba :) rezeki awal tahun sudah terlihat hilalnya xixixi
BalasHapusAlhamdulillah, Makasiih, Mbak Herva. Ini tabungan tahun 2016 :D
HapusWah selamat ya mba Hairiyanti :) salam kenal, Sari
BalasHapusTerima kasih, Mbak Sari. Salam kenal juga :-)
HapusSelamat ya Mbak Hairi, karyana makin cetar ajah :) tahun yg bikin makin semangat. MAkin sukses karya2nya ya Mbak :)
BalasHapusAlhamdulillah. terima kasih, Mbak Wahyu. Doa yang sama buat Mbak Wahyu, semoga makin sukses di 2017 :-)
HapusSelamat ya mbak Hairi Yanti untuk novelnya. Aku selalu suka baca resensi novel anak-anak, bikin refresh pikiran lagi. :)
BalasHapuslangsung gaspoool mbak, awal bulan langsung "bertelur" sukses yaaa
BalasHapusWah, awal tahun udah dibuka dengan indah yah Yaan,
BalasHapusMoga semakin sukses dan makin berkah di tahun 2017 yah :)
Dan...pantesan itu si Kayla bawaannya suka nge-khayal terus yah, secara kesukaan dia baca komik doraemon melulu hahaha.
Alhamdulillah. Selamat mba, ini menginspirasi sekali.
BalasHapusHuwaaa.. dimuat lagi.. Makin suksess! ^^
BalasHapusHebat mba! Sukses terus ya.. Jadi pengen nyari nih bukunya :D
BalasHapusKereen, berkarya di awal tahun. Semoga sukses sepanjang tahun ya, Mbak :)
BalasHapusAku pikir lagi ngomongin aku yg serba baik dibanding anak2 lain (ya iyalah secara gue emak emak gitu loh)
BalasHapus