Bulan pertama di 2017 sudah
melampaui sepertiga bagian, dan saya baru menyusun resolusi untuk tahun ini. ‘Lebih
baik terlambat daripada tidak sama sekali’, kan?
Kali ini saya akan menulis tentang
hal-hal yang ingin saya lakukan di 2017 terkait belanja. Kenapa belanja? Bukan
mengatur keuangan? Karena saya doyannya belanja, dan belanja tentu saja sangat
mempengaruhi pengaturan keuangan karena sebagian besar uang bisa habis karena
dibelanjakan. Jadi, perlu diatur sedemikian rupa. Jika uang belanja berlebih, sisanya bisa buat ditabung.
Jadi, apa sajakah yang ingin
saya lakukan sebagai resolusi belanja 2017?
1.
Mencatat Harga-harga Barang Belanja
Belakangan
saya suka kaget, mengapa uang tunai yang diambil dari atm begitu cepat habis?
Dulu, di awal menikah saya begitu rajin mencatat dengan rinci pengeluaran yang
keluar. Sehingga saya tau ke mana ‘larinya’ uang. Kemudian saya merasa malas
untuk melakukannya lagi.
Beberapa minggu
ini saya suka kaget aja, uang sekian yang diambil dari atm, kemudian cepat
sekali menipis? Belanja apa saja kah saya? Beberapa saya ingat, tapi beberapa
lainnya saya lupa. Jika dengan mencatatnya maka saya akan tau arus uang yang
keluar.
2.
Mengurangi Makan di Luar
Makan di luar adalah wujud dari kemalasan saya
memasak. Sarapan beli, camilan pun beli. Padahal saya bisa memasaknya sendiri.
Jika hanya sesekali tentu saja itu tak masalah, tapi kalau setiap hari
dilakukan? Maka itu akan membuat saya tidak bisa berhemat.
Memasak sendiri itu jauh lebih hemat ketimbang
membeli. Memasak sendiri juga bisa membuat kita menjamin kebersihan dan
kehalalan suatu makanan.
Sebagai contoh, satu porsi kepiting di daerah saya
bisa berharga 120 ribu per porsi. Padahal harga mentah kepiting hanya berkisar
antara 20-30 ribu rupiah. Jadi, ayo masak sendiri. Wiskulnya kalau pas
jalan-jalan aja atau tiap akhir pekan.
3.
Berburu Promo atau Barang Diskon
Ada beberapa tempat belanja yang dalam kurun waktu
tertentu memberikan diskon buat barang tertentu. Saya pernah memanfaatkan hal
tersebut untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Lumayan banyak
barang yang saya beli, dan ketika dihitung di kasir jumlah yang saya bayar
memang lebih murah dari biasa karena memanfaatkan potongan harga tersebut.
Ketika saya keluar dari minimarket dan menenteng
banyak kantong belanja, suami saya pun bertanya “Habis berapa?” Saya
menyebutkan sejumlah uang yang saya bayar dan komentar suami. “Wah, murah, ya.
Padahal beli segini banyak.”
Mencari tahu tentang promo baik berupa potongan harga
atau lainnya itu menjadi andalan bunda
cerdas alfamart. Tapi harus diingat untuk tetap mengendalikan diri. Jika
diskon lewat, percayalah, akan ada diskon berikutnya. Jadi, jangan terlalu
memaksakan diri.
4.
Memikirkan betul-betul barang yang
akan dibeli
Ini terkait juga dengan poin ketiga agar kita tidak
kebablasan. Walaupun diskon atau ada promo apaan, tapi harus disesuaikan juga
dengan kebutuhan kita. Simpelnya sih kita harus bisa membedakan mana kebutuhan dan
mana hanya sekadar keinginan.
Mudah disebut, tapi terkadang susah direalisasikan.
Untuk ini, saya sering minta pertimbangan suami. Biasanya suami lebih logis
menilai apa barang itu benar-benar saya butuhkan atau hanya sekadar ingin. Bisa
membedakan keinginan dan kebutuhan harus menjadi andalan
bunda cerdas alfamart dalam berbelanja.
5.
Belanja dalam Keadaan Kenyang
Ini juga penting karena berdasarkan pengalaman kalau
belanja saat lapar itu cenderung membuat saya membeli lebih banyak barang. Jika
kenyang, ada beberapa barang yang tadinya pengin, kemudian tidak minat lagi.
6.
Belanja dengan Uang Tunai.
Tahun 2016 kemarin saya belanja barang dengan harga
yang mahal menurut kantong pribadi saya. Ketika ingin membayar, suami bertanya
apa perlu beliau mengambil uang di ATM? Saya jawab, tidak perlu karena saya ingin
membayarnya dengan kartu debit.
Alasan sebenarnya saya menggunakan kartu debit adalah
saya menghindari perasaan bersalah karena membeli barang tersebut. Dengan kartu
debit, saya tidak melihat lembaran uang yang keluar. Dengan begitu, saya merasa
baik-baik saja walaupun telah mengeluarkan banyak uang.
Padahal harusnya saya pelihara saja ‘rasa bersalah’
tersebut karena dengan begitu, saya bisa menahan diri untuk tidak belanja lagi
dan saya terpacu untuk menjaga keawetan barang tersebut hingga bisa dipakai
bertahun-tahun.
7.
Baca Doa Masuk Pasar
Ini bukan
sering lupa tapi kelupaan mulu. Padahal doa masuk pasar ini kece sangat untuk
diamalkan. Langkah konkrit karena saya belum hafal, maka saya akan capture doa tersebut dan juga copy paste
doa tersebut ke catatan di ponsel saya. Semoga saya tidak lupa membacanya
ketika masuk pasar. Dan juga semoga bisa menghafalnya.
Itulah tujuh hal yang ingin saya lakukan di 2017 terkait
belanja. Semoga bisa terwujud dan semoga selalu dilimpahkan rezeki yang halal,
luas serta baik dan berkah. Semangat 2017 untuk segala hal yang lebih baik.
hahaha kok sama y mba kadang suka pusing tiba2 uang tunai raib padahal kita uda belanja bnyk :p
BalasHapusHahaha... Nah itulah, Mbak. Padahal belanja banyak dan cepat habis. Hihihi....
HapusMakasih nih Mbak Hairi, kayakna aku juga perlu mencontoh hal2 di atas. Biar barang yg dibeli yg sangat perlu dan ada penghematan pengeluaran
BalasHapusIya, Mbak Wahyu. Saya nih harus pintar2 berhemat. Berasa boros banget. Atau harga2 mahal ya? Hehehe...
Hapustapi saya kalau soal buku gak pernah perhitungan. Ada yang disuka langsung beli aja, :) belum bisa #hemat buku. :)
BalasHapusSaya udah bisa nih, Mbak Nurin. Alhamdulillah tahun ini sudah bisa terkendali beli bukunya. Kemarin2 tiap bulan pasti ada beli buku. Sekarang enggak lagi. Hihihi... Pusing mikirin buku yang menumpuk di rumah tapi ga punya tempat. Entahlah kalau ada rak baru lagi. Mungkin semnagat lagi mengisinya. Hehehe...
HapusKalo naskun tante lenah?
BalasHapusitu kan masuk di wiskul waktu jalan2 dan di akhir pekan :p
HapusWaah saya baru tau kalau ke pasar juga ada doanya... :)
BalasHapusTerima kasih sharing-nya mbaa :D
Bicara soal nomor 1, saya juga punya harga barang-barang belanja antara macam-macam supermarket yang berbeda-beda di kota saya :-D
BalasHapusMengurangi makan di uar itu yg kdng masih susah, apalagi klo wiken hehehe
BalasHapusNomor 3 tuh mba sudah saya terapkan sejak kenal yg namanya belanja online hehe
BalasHapusEh, iya ya..:p lagian jauh dan jarang ketemu jg ya..:p
BalasHapusAbis baca2 tulisan ini, ternyata ada baiknya juga bikin resolusi belanja kayak gini.
BalasHapus