“Wah, ada serbuk,” kata saya saat menyapu ruang tamu. Di
beberapa sudut di bawah sofa memang terlihat serbuk-serbuk kayu. Tak perlu
ditanya lagi, saya sudah tahu dari mana serbuk itu berasal. Apalagi kalau bukan
dari sofa yang sebagian bahannya memang terbuat dari kayu. Semenjak itu
perbincangan tentang mengganti sofa kerap muncul menjadi bahan obrolan antara
saya, mama, dan juga kakak.
“Sofa itu sudah lama. 10 tahun lebih. Semenjak kita pindah ke
rumah ini,” cerita mama.
Rumah yang keluarga saya tempati memang sudah didiami 10
tahun lebih. Saat pindah itulah, sofa yang mengisi ruang tamu dibeli.
Sebenarnya kalau sofa itu masih bagus dan kuat, opsi untuk mengganti sofa tidak
muncul. Kalau kuat ya dipertahankan saja. Namun, karena sudah keropos di
beberapa bagian maka opsi untuk mengganti sofa mau tidak mau harus diambil. Kalau
sudah keropos, kan, bisa bahaya kalau sewaktu-waktu roboh saat ada yang
menduduki.
Memilih sofa baru ternyata perlu banyak pertimbangan.
Beberapa kali saya dan mama mencoba memilih sofa baru, tapi kami belum
menemukan sofa yang pas. Maunya sofa yang dibeli ada sofa murah elegan.
Untuk memilih sofa sendiri, Ada lima hal yang menjadi
pertimbangan, yaitu :
Pertama, tentu saja
berhubungan dengan budget.
Berapa rupiah yang dianggarkan untuk membeli sofa akan
menjadi pertimbangan utama dalam memilih. Ada banyak pilihan sofa murah elegan yang
bisa kita pilih. Dengan adanya budget
yang kita tentukan, bisa membuat pilihan menjadi lebih spesifik.
Kedua, ukuran sofa.
Ruang tamu yang ada di rumah orangtua saya kecil, tentu saja
ukuran sofa harus menyesuaikan. Jangan sampai memenuhi ruang tamu dan menimbulkan
kesan sesak dan tidak lapang apalagi sampai kesulitan buat melangkah dan
berjalan.
Ketika memilih sofa, saya sempat tertarik dengan satu sofa
yang dalam pandangan saya sangat bagus sekali. Harganya pun masuk dalam
anggaran pembelian sofa. Ketika saya sampaikan pilihan itu ke mama, mama
menggelengkan kepala dengan alasan “Sofa itu terlalu besar untuk ruang tamu
kita.”
Ketiga, bahan sofa.
Bahan sofa ini menjadi pertimbangan dari semenjak membeli
sofa sebelumnya. Rumah saya kerap didatangi oleh adik-adik sepupu saya yang
masih kecil. Maka pilihan bahan kulit agar sofa mudah dibersihkan jika ada
kotoran ‘hasil permainan’ anak kecil juga menjadi pertimbangan.
Keempat, fungsi sofa.
Di rumah saya, ruang tamu juga sekaligus menjadi tempat untuk
berkumpul keluarga. Ruang tamu kerap dijadikan tempat untuk bersantai sembari
menonton TV. Maka, fungsi sofa bukan hanya sekadar untuk menjamu tamu tapi juga
untuk kenyamanan penghuni rumah. Ketika memilih sofa, mama pun bilang ke saya
agar sofa yang dipilih nyaman untuk diduduki juga sekaligus nyaman untuk
merebahkan diri di sana. Kerap kali sembari menonton tv juga sekaligus tiduran
di sofa.
Untuk fungsi sofa di rumah orang tua saya berbeda dengan
fungsi sofa di rumah kakak saya. Rumah kakak saya kerap menjadi tempat
persinggahan keluarga untuk menginap di sana karena lokasi rumahnya yang dekat
bandara.
Saya pun setiap mau bepergian baik pergi atau pulangnya
nyaris selalu menginap di rumah kakak. Ketimbang tidur di kamar tamu, saya
malah lebih memilih tidur di ruang keluarga di rumah kakak. Di ruangan itu
terdapat sofa yang dwi fungsi. Sofa yang dia miliki ada yang bisa sekaligus dijadikan
tempat tidur. Sandaran sofa bisa direbahkan sehingga sofa kemudian beralih
fungsi menjadi tempat tidur.
Kelima, corak dan warna
sofa.
Ada banyak pilihan warna sofa dan juga coraknya. Apakah
memilih corak yang bermotif atau polos atau perpaduan antara motif dan polos.
Begitu pun dengan warna yang bisa disesuaikan dengan warna cat rumah dan
perabot lain yang ada di ruang tamu.
Pemilihan warna ini juga menjadi pertimbangan agar tidak
salah memilih warna sofa dan bisa membuat mata nyaman memandang. Seperti di
rumah salah satu keluarga saya yang menjadikan warna hijau sebagai warna yang
mendominasi untuk ruang tamu mereka. Dari sofa, gorden, cat dinding sampai
karpet ruangan semua bernuansa hijau. Mata pun menjadi nyaman saat melihatnya.
Nuansa Hijau di Ruang Tamu |
Lima hal itulah yang menjadi pertimbangan ketika ingin
membeli sofa baru. Ketika kemudian kakak saya mengajukan diri untuk membeli
sofa baru mewakili mama saya, maka, hal-hal yang saya sebutkan di atas
disampaikan ke kakak saya. Kakak saya dan istrinya pun memilih sofa baru untuk
menempati ruang tamu.
Alhamdulillah, sekarang ruang tamu di rumah orang tua saya
sudah memiliki sofa baru yang nyaman, baik untuk menerima tamu atau pun sebagai
tempat untuk berkumpul bersama keluarga.
Ruang tamunya nyaman banget mba..hehe... Sofa di rumah ortu jadi tempat nonton kadang jadi tempat tidur. Bentuknya nyaman buat nyantai.. Makasih tipsnya :D
BalasHapusIya, Mbak. Saya juga suka tidur di sofa di rumah orangtua saya. Sambil nonton TV suka ketiduran aja :D
Hapuscakeep... nuansa hijau2nya :) sofa mungil utk ruang tamu minimalis, saya suka :)
BalasHapusItu sofa di rumah salah satu kelurgaa sy mbak. Nuansa hijau di ruang tamunya :-)
Hapusduh jadi inget pengen beli sofa yang bisa dipake tempat tidur juga. Buat gegoleran sambil baca. haha... mbak, seger sekali warna sofanya. Match sama dindingnya yaaa..
BalasHapusIya, mbak. Enak ya sofa sambil gegeloran buat baca :D
HapusBAhan memang penting ya. Pernah kayaknya bagus, eh sebulan udah hancur Mbak. HArus pintar pilah pilih
BalasHapusNah iya mbak. Penginnya kita sofa awet ya sampai bertahun2..
HapusModel dan bahan sofa buatku yang paling penting. Etapi harga juga sih soalnya sekarang banyak sofa lucu-lucu banget tapi harganya mahal.
BalasHapusIya, mbak. Banyak yang mahal2 -_- bahan emang penting banget, Mbak :-)
HapusLalu keinget rumahku belom ada kursi mb hihihi
BalasHapusBoleh juga ni tipsnya, aku lebih seneng yang warnanya krem sih kalo sofa lebih match ke cat warna apapun
Saya juga suka warna cream, Mbak. Masuk ke warna apa aja ya :-)
HapusWarna dan ukuran peting banget Mbak. harga juga sih, soalnya rumah mungil, dana mepet. hehe. Sejauh ini sofa kami awet alhamdulillah....
BalasHapusAlhamdulillah... iyaa. Dulu di rumah orangtua sy juga tertunda beli sofa karena ga nemu harga dan ukuran yang pas :-)
Hapusaku belum punya sofa mbak hehe
BalasHapussekarang masih pake lesehan, agak bingung sih kalo ada tamu,
tapi semoga ntar ada rejeki beli sofa hehe
Aamiin.. semoga ada rezeki ya, mbak. Sy juga belum punya sofa di rumah sendiri :-)
HapusSofa kalau yang gampang kempes dan sobek, nggak asyik juga ya, haha... Harus banyak pertimbangan juga sih ya untuk memilih sofa, biar nggak cepet rusak.
BalasHapusBanyak pertimbangan y mb sebelum membeli rumah :). Aku juga ingin punya sofa empuk :)
BalasHapusini ibuku bakal suka banget hijau gituuuu <3 meanwhile aku mah white for the wins!!! hehehe
BalasHapus