Belakangan,
saya sudah tidak terlalu sering lagi menulis di blog ini. Kenapa? Entah. Saya
juga tidak tau persis apa penyebabnya. Bosan mungkin iya. Tapi mungkin alasan
yang paling tepat saya tidak berusaha terlalu keras untuk membuat postingan
baru di blog (Baca : Malas). Ya ampun, mau bilang malas aja berbelit-belit.
Sebenarnya
dari pertengahan sampai akhir bulan kemarin, saya disibukkan dengan mengejar
satu target tulisan. Pada saat itu godaan ngeblog sedemikian besarnya tapi saya
tahan. Saya bilang ke diri sendiri, "Ayo fokus dulu." Dan setelah
semua selesai, eh, ya kok ngeblognya tidak jalan-jalan juga.
Kehabisan
ide? Saya rasa tidak. Ada banyaaaak sekali yang ingin saya tulis.
Ada
beberapa yang sudah saya tulis.
Mulai
menulis, tapi kurang bahan, tulisan tidak selesai.
Sudah
menulis, namun tidak ketemu finishing
yang oke, urung diposting.
Tulisan
selesai, tapi foto yang mendukung tidak ada, dan batal juga ditaruh di blog.
Tema-tema
yang mau ditulis sudah di-list, tapi
menulisnya tidak dimulai.
Itulah beberapa
hal yang saya alami. Seharusnya, saya menulis postingan tentang buku solo
pertama saya yang terbit di akhir bulan kemarin. Judulnya Qiya dan Risha, si
Detektif Cilik.
Buku Solo Pertama Saya |
Novel itu sudah bisa dipesan di penerbit, dan juga ada di IIBF
kemarin.
Foto Qiya dan Risha di IIBF Foto dari Kak Santi Artanti |
Dan insyaAllah tak lama lagi ada (atau mungkin sudah ada) di toko buku. Untuk pemesanan secara online bisa hubungi nomor WA : 081904715588. Saya menulis cerita di balik pembuatan novel itu tapi ada sesuatu yang membuat
saya masih ragu buat mempublikasikannya.
Beberapa
waktu belakangan, di wall muka buku saya bertebaran ajakan untuk menulis setiap
hari. Tergabung di satu grup dan menulis setiap hari.
Pengin
ikut? Iya. Tapi kemudian sadar diri kalau saya orangnya moody sekali dan tidak mau memaksakan diri menulis setiap hari.
Iiih... bilang aja malas :p
Belakangan
saya juga suka jalan di subuh hari. Saat hari gelap dan kemudian berubah terang.
Sembari menikmati dinginnya udara pagi saya memikirkan banyak hal. Di satu
kesempatan saya berpikir tentang blog ini. Kenapa tidak saya rutinkan saja
menulis di blog ini? Tidak usah ikut grup tapi mendisiplinkan diri sendiri.
Saya
pun kemudian membuat rencana. Senin bicara tentang bulutangkis atau buku,
selasa untuk ngobrolin tentang makanan, baik resep atau catatan wisata kuliner.
Sementara di hari rabu, saya berniat memposting cerita bersambung dan akan ada
setiap hari rabu. Siapa tahu ntar jadi novel. Di hari Kamis, akan ada sesi
curhat. Jenis tulisan yang paling saya sukai karena laksana menumpahkan isi
pikiran. Dan tiap jum'at, supaya berkah saya ingin menulis tema religi (walau
pribadi jauh dari kesan religius).
Rencana Ngeblog |
Akan
ada banyak hal yang saya dapatkan jika bisa konsisten menulis seperti yang saya
khayalkan itu. Tiap senin misalkan katika saya menargetkan menulis tentang buku
atau bulutangkis, itu artinya saya akan 'memaksa' diri saya buat selesai
membaca buku dan mengulasnya. Atau kalau tidak bicara tentang buku, maka saya
ingin belajar menulis artikel tentang olahraga bulutangkis yang saya gemari
(menontonnya).
Hari
selasa ketika bicara masakan, kalau tidak ada bahan tulisan untuk wisata
kuliner, maka saya akan memgusahakan ada resep yang saya coba. Membuat tampilan
yang bagus di masakan tersebut agar layak fotonya ditampilkan di blog.
Sementara
hari rabu, tentang cerita bersambung... itu keinginan yang sangat lama sekali.
Berawal dari cerita Nurilla Iryani ketika saya membaca kisahnya menulis cerbung
setiap rabu di blog.
Kamis,
saya bisa bebas curhat. Sementara jum'at, seperti mbak
Nova, saya ingin menulis tema religi. Saya pribadi jauh dari sikap
religius, tapi dengan menulis tema tersebut, saya ingin merajinkan diri untuk
terus meng-upgrade ilmu agama saya yang sangat minim sekali ini.
Tapi
itulaaah... semua rencana itu masih berupa rencana. Saya tidak berani menjamin
atau tidak berusaha terlalu keras untuk mewujudkannya (Baca : Malas). Walaupun
saya memulai sesi curhat di hari ini dengam posting tulisan ini :D
Emang ada masanya yach mbak. Tapi si mbak sudah nerbitin buku sendiri itu berarti sudah keren bangat mbak hehehehe..
BalasHapusIya mbak. Bener. Ada masa untuk segala kalau kata teman saya ngutip dari buku :-)
HapusAlhamdulillah, Mbak. Walaupun itu tulisan 2 tahun yang lalu baru diterbitkan :D
aku pun sedang masa malas dan juga emang waktunya serta kondisi tak memungkinkan mba hahaha *alasan :p
BalasHapussenangnya uda nentuin schedule blognya mba aku blm bisa masih malasss :D
tapi mba uda kece badai menelurkan buku, tulisannya masuk majalah terus TOP bgt lah :)
Itu cuma rencanaaaa mbak. Hihihi... kenyataannya ya tetap aja malas. Hiks. Hiks... sekarang juga udah jarang karya dimuat mbak. Hiks.
HapusAyo tulis sekuelnya..:D
BalasHapusCariin idenya :-)
HapusSelamat buat bukunya ya, dan sama sih aku juga moody-an kalau mau nulis di blog dan rasanya sulit buat mendisiplinkan diri menulis tiap hari tapi kalau kita bisa melakukannya bener apa kata kamu, bisa bikin cerita bersambung itu menjadi sebuah novel. SEmoga rencana nulisnya tercapainya dan schedulenya bisa dijalankan...SEmangat terus
BalasHapusKenyataannya schedule nya hanya rencana mbak. Hiks.. hiks... tetap aja malas. Yuk kita semangat mbak :-)
HapusKalau saya fokus nulis buku, kayaknya bakalan malas ngeblog mbak.
BalasHapusSemiggu sekali ajalah ngurus blog itu (udah diniatin :P)
Seminggu sekali udah syukur kalau saya bisa update, Mbak. Hihihi... ayo mbak Lidha. Nulis buku :-)
HapusHahaha.. sama mba. Saya juga moody. Semoga ga berkelanjutan malasnya ya^_^
BalasHapusAamiin. Iya nih mbak. Moody banget saya ini :-)
HapusSemangat ya mba.. Jadi mau nyari buku hehehehe.. Saya tertarik sekali menulis buku anak-anak hehehehe.. Salam kenal ya mba ☺☺
BalasHapusSalam kenal, Mbak. InsyaAllah bukunya ada di Gramedia :-)
HapusDuh, aku kalau bikin postingan bertema belum pernah dan kurang yakin bakalan konsisten. Apalagi kalau pas ada event maupun job review.
BalasHapusSelamat untuk buku barunya ya Yanti :)
Makasiiih Ivon.. aku pun itu hanya rencana, Von . Hihihi.. nyatanya tetap malas. Hiks
HapusIya bener. Malas itu musuh terbesar :-)
BalasHapus