Setiap mendengar
ada tantangan menulis setiap hari, tiap itu pulalah ada keinginan hati untuk
ikut. Tapiii… keinginan itu selalu maju mundur dengan cantiknya dan si mundur
selalu menang.
Saya beralasan, saya ingin menulis setiap
hari tapi tak perlu pakai tantangan yang diumumkan ke khalayak ramai. Apalagi
kalau tulisan itu diunggah ke media sosial. Saya tidak ingin melakukannya
karena saya ingin menulis yang serius, yang menghasilkan buat dikirim ke media
atau penerbit.
Tapi nyatanya? Semua lewaaaat begitu aja.
Menulis buat media? Tidak adaaaa…
Menulis buku? Lewaaaat semua… Ngeblog pun jarang.
Sementara waktu adalah sesuatu yang tidak
bisa kita tahan untuk terus berlalu.
Beberapa hari yang
lalu, saya menemukan ada teman yang memposting foto 30 hari bercerita di
Instagram. Seperti sebelumnya, ada keinginan untuk ikut walaupun kembali ada ‘suara’
yang berusaha mencegah. Tapi kali ini saya tekadkan buat ikutan. Alasannya
karena 2017 saya benar-benar mundur dalam membiasakan menulis, jadi tak ada
salahnya kalau saya membiasakan diri lagi dengan mengikuti #30haribercerita.
Saya langsung
kepikiran untuk mengikuti #30hari bercerita itu di Instagram saya yang baru
@hairireads, akun instagram yang saya buat untuk membahas, memotret, dan
mengupas tentang segala bacaan tapi belum sempat saya isi. Tersebab sesuatu
yang tidak bisa saya ceritakan di sini, saya sangat jaraaaang mem-posting
tentang buku di IG utama saya @hairiyanti
Oya, di IG saya yang baru itu saya bilang
mengeja segala cerita tentang membaca. Sengaja sih bilangnya ‘membaca’ bukan
buku karena memang tidak ingin terfokus pada buku saja. Kalau bacaan nanti
cakupannya bisa lebih luas. Bisa membaca cerpen di media, membaca berita,
membaca postingan blog atau pun membaca perasaan yang gundah gulana. Halah…
Tentang 30 hari bercerita itu… ini baru masuk
hari kedua sih tapi sudah lumayan menantang. Hahaha… Jadi, saya udah niat hari
pertama itu mau cerita tentang kebiasaan yang diambil dari buku Ustadz Felix
Siauw ‘How to Master Your Habits’, eh, saya cari-cari bukunya enggak nemu.
Sempat bingung juga gimana motretnya,
akhirnya saya pilih deh memotret foto buku Ustadz Felix Siauw yang lain dengan
caption tetap cerita tentang buku How To Master Your Habits. Eh, pas sudah
di-posting ada teman yang komen kalau bukunya ada sama dia. Hihihi… Hari
pertama udah merasakan hikmah dari #30haribercerita jadinya ya. Ketemu sama
bukunyaaa….
30 hari bercerita hari pertama |
Saya lihat juga foto-foto yang ikut #30haribercerita
itu tidak foto yang dijeptret semua. Maksudnya ada beberapa fotonya hanya
berupa tulisan, kemudian bercerita di caption. Kan, intinya #30haribercerita
bukan #30harimemotret. Hehehe…
30 hari bercerita hari kedua |
Beberapa teman, ada yang bingung apa
maksudnya dengan ‘ngeblog di Instagram?’ dalam 30 hari bercerita itu. Apa
di-posting di-IG dan kemudian di-copas ke caption IG? Kalau saya sih
mengartikannya ‘Ngeblog di Instagram’ itu ya bercerita seperti di blog di
Instagram. Hanya memanfaatkan caption di Instagram itu jadi emang enggak ada
hubungannya dengan blog. Cuman mungkin karena caption atau ceritanya bisa
panjang dan membutuhkan ‘energi’ lebih daripada menulis caption biasa, makanya
panitia menyebut ‘Ngeblog di IG’. Intinya sih ya 30 hari bercerita itu…
Saya juga jadi senang baca cerita-cerita yang
mengikuti 30 hari bercerita juga. Terkagum-kagum dengan beberapa tulisan yang
terlihat ringan padahal sangat berisi. Juga tulisan-tulisan yang runut dari
pembukaan – isi – penutupan. Ada juga yang sudah bikin pola dalam bercerita, misal
10 hari pertama mau cerita tentang apa, 10 hari berikutnya lain lagi.
Sepertinya juga ada yang menulis fiksi berupa cerita bersambung.
Kalau saya cerita apa? Banyak curhat aja sih
sepertinya. Ini pun belum tahu besok mau cerita tentang apa. Masih belajar
menulis yang runut dengan tema yang apik serta penceritaan yang asyik. Satu aja
sih harapan saya mengikuti ini, bisa ikut sampai 30 hari tanpa bolong. Hehehe…
Saya juga lagi belajar nulis, Mbak. Tosss... kalau saya, alasan mandek nulisnya kebanyakan karena sibuk urus baby. Padahal kalau dipikir-pikir, selalu ada waktu luang kalau memang aku mau cari. Yuk, semangat bareng-bareng, mbak :)
BalasHapusGapapa Mbak Astrid, nikmati dulu momen bersama baby-nya karena itu prioritas utama kan ya :D Ayo semangat mbak. Moga baby-nya selalu sehat yaaa...
Hapusaku belum yakin bisa komit kalau ikutan mba Yanti wkwkwk wong IG sendiri aja suka banyak sarang laba2nya males update :D
BalasHapusbaiklah akan ku follow @hairireads y mba
Kalau telat masih beh ikutan gak ya mbak? Hehe😂
BalasHapusBisa mbak.. dirapel aja dari hari 1 sampai 8. Hehehe..
Hapus*boleh
BalasHapus30 hari bercerita memang enak sih untuk disimak ketimbang baca caption kagak jelas, hahah... Walau memang membutuhkan waktu lebih ya, karena bisa ada 3 paragraf lebih, tapi tetaplah menyenangkan...
BalasHapusHihihi... benar, Mbak. Butuh waktu lebih buat nulis juga bacanya :D
HapusAku juga ikutan ini, tapi memutuskan berhenti di hari kesembilan barengan berhenti dari instagram, wkwk.
BalasHapus