Buat sebagian orang, masuk ke lounge di bandara mungkin tak terpikirkan, apalagi kalau bandaranya super kece seperti bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Ada banyak tempat dan spot keren yang bisa di-eksplorasi para penumpang. Ada banyak tempat bersantai sekadar duduk atau pun mengisi batrai ponsel. Ada toilet dengan dinding dan lantai berkeramik tiga dimensi dan reading corner yang oke punya. Lalu, kenapa saya memutuskan untuk masuk lounge bandara saat keberangkatan ke Jakarta sebulan kemarin?
Jawabannya adalah tertundanya penerbangan alias delay bahasa kerennya. Walaupun yang namanya delay, kerennya di mana siiiih? Hahaha....
Penerbangan saya kala itu dijadwalkan pukul 09.45, saat check in petugas memberitahu kalau pesawat tertunda penerbangannya menjadi pukul 11.30. Saya dan suami yang berangkat setelah shalat subuh dari kampung tempat kami tinggal memang tidak sempat sarapan sebelum tiba di bandara. Di tengah perut lapar yang minta diisi, serta kondisi ngantuk dan perlu ngopi, saya bilang ke suami, "Kita masuk lounge aja yuk." Dan suami setuju.
Sebelumnya di blog lama saya juga pernah menulis tentang masuk lounge ini. Dua kondisi di mana saya akan memutuskan masuk lounge adalah saat menunggu lama di bandara dan perut lapar. Hahaha... daripada makan minum di luar, yang mana kita tahu makanan di bandara ya gitu deh harganya, mending langsung masuk lounge. Bisa menunggu dengan santai, memanfaatkan fasilitas lounge dan makan minum sepuasnya.... Hahaha...
Untuk masuk ke lounge bandara memang tidak gratis (kecuali yang punya kartu tertentu atau situasi tertentu). Sebelum masuk, di depan ada penjaganya dan kita harus registrasi atau membayar dulu.
Jika membayar cash, biaya yang dikenakan adalah 110 ribu rupiah. Mungkin ada perbedaan dengan bandara lainnya. Tapi saya tidak membayar cash, melainkan menggunakan poin Indihome yang belum pernah saya gunakan sebelumnya. Untuk satu orang masuk lounge, diperlukan 50 poin Indihome. (Dan barusan saya cek untuk masuk lounge hanya perlu 20 poin. Haaa....)
Lounge yang ada di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan adalah Bluesky Executive Lounge. Letaknya di ruang tunggu keberangkatan antara gate 10 dan 11. Agak ke ujung ya. Untuk masuk ke ruang keberangkatan tentu saja hanya untuk penumpang yang punya boarding pass.
Di dalam BlueSky Executive Lounge |
Fasilitas yang ada di sana antara lain sofa yang nyaman, makanan dan minuman, mushalla, toilet, dan free wifi (Sebenarnya bandara Balikpapan emang free wifi sih)
Makanan yang tersedia lengkap dari makanan ringan, camilan-camilan, hingga makanan berat. Ada soto Banjar, tahu campur, aneka gorengan, mie ayam, rujak, kue-kue, menu prasmanan yang berupa nasi, buncis cabe garam, lauk ikan dan ayam. Sementara minuman yang tersedia antara lain aneka kopi-kopian, teh, cola, dan jus serta tentunya air putih.
Berada di lounge tentu saja kita bebas menikmati semuanya. Secukup perut kita. Makan saja sedikit-sedikit agar bisa mencicipi semuanya. Hehehe...
Toilet BlueSky Executive Lounge Bandara Balikpapan kalau menurut saya tidak sebersih Blue Sky Executive Lounge bandara Soekarno Hatta yang permah saya masuki. Ada beberapa hal yang membuat saya kurang nyaman seperti tidak ada tisu di toilet (mungkin lupa diisi ulang) dan kunci pintu toilet yang longgar. Sepertinya masih lebih bersih toilet di bandaranya ketimbang yang di dalam lounge, karena di bandaranya sendiri ada petugas yang berjaga untuk siap sedia mengepel dan membersihkan. Di lounge itu tidak ada.
Selain toilet juga ada fasilitas mushalla, dan lagi-lagi saya merasa lebih oke fasilitas mushalla yang ada di bandaranya daripada yang di dalam lounge. Mungkin karena di bandaranya mushalla untuk pria dan wanita terpisah sementara di lounge campur.
Baca juga : Wajah Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
Jadi, masuk ke lounge bandara yay or nay? Buat saya yay dengan kondisi :
1. Delay lama di mana ada pemberitahuan sebelumnya atau menunggu lama di bandara. Minimal 3 jam deh.
2. Kondisi lapar.
3. Suasana bandara tidak kondusif untuk menunggu lama dan kita butuh istirhahat. Ada kan ya bandara yang tempat duduknya di ruang tunggu suka penuuuh aja dan kita susah dapat tempat duduk. Maka pilihan masuk lounge mungkin tepat (Tidak sebut nama deh nama bandaranya. Hahaha...)
Saya menambahkan satu kondisi lagi dibanding pengalaman saya masuk lounge 4 tahun yang lalu. Tapo, tidak mesti 3 kondisi itu sih saya akan memutuskan masuk lounge. Jika 2 saja dari 3 kondisi itu terpenuhi maka oke-oke saja masuk lounge bandara. Kalau tidak dalam kondisi itu, ya pikir-pikir lagi. Kalau kamu bagaimana?
Lagi kah? Hihihi
BalasHapusYuks.. kapan-kapan ya :-)
HapusMantap pas lagi laper2 nya..., 1,5 jam kira2cukup ngak ya buat nyobain semua menu nya haha
BalasHapus3 jam kalau mau puas. Hehehe...
Hapuskalo dari malam sampe pagi gimana mbak, bisa kah. 😂
BalasHapus