Sebenarnya penipuan-penipuan itu
terus saja bergulir dari waktu ke waktu dengan beragam modus. Tentu saja saya
berharap tidak ada penipuan yang berhasil. Tapi walaupun begitu, ada saja
akal-akalan dari si penipu yang membuat kita terkecoh. Kali ini saya mau cerita
salah satu modus penipuan, agar teman-teman bisa lebih waspada.
Hari itu hari minggu sore, tanggal 11
Maret 2018. Ada panggilan dari sebuah nomor asing yang masuk ke ponsel saya.
Biasanya saya jarang menerima telpon dari telpon asing, tapi entah dapat ilham
dari mana, saat itu telpon saya angkat.
foto dari pixabay |
Ada suara seorang pria dewasa di
telpon, mengucapkan selamat siang dan mengaku dari Telkomsel. Sejak awal saya sudah
tidak percaya dengan telpon yang mengatasnamakan telkomsel dari nomor pribadi
karena biasanya kalau pihak Telkomsel nelpon mereka pakai nomor khusus yang
tiga angka itu... 147 atau berapa gituuu, nomor customer service-nya. Teman
saya yang pernah dapat hadiah resmi dari Telkomsel juga dapat telpon dengan
tiga angka gitu. Dari situ, saya selalu
yakin kalau nomor pribadi yang nelpon dan bilang dari Telkomsel itu penipuan.
Namun, saya tak langsung menutup
telpon itu karena ingin tau ke mana arah dari pembicaraan sore itu. Pertama, si
sesebapak itu bilang kalau saya mendapatkan pembayaran gratis untuk tagihan
kartu Halo saya bulan depan. Oh ya, nomor ponsel saya 0811, jadi dia emang bisa
nebak kalau saya pengguna kartu Halo. Untuk memverifikasi bonus yang saya
dapat, saya harus datang ke kantor Grapari keesokan harinya (Hari Senin) pukul
9 pagi.
Saya tanya : "Grapari
mana?"
Sesebapak : "Grapari
Bontang."
Hemmm... Di sini udah salah sih.
Terlihat dia nebak-nebak aja posisi saya dan posisi saya tidak di Bontang.
Begitu pun pendaftaran kartu Halo saya dulu bukan di Bontang.
Kemudian si Bapak bilang kalau untuk
mendapatkan bonus itu, mereka akan memprosesnya terlebih dahulu. Untuk
memprosesnya, akan ada nomor verifikasi yang masuk ke ponsel saya.
"Sekarang kami kirim nomor
verifikasinya ya," kata si Bapak itu. Bersamaan dengan itu, ada sms masuk
ke nomor saya atas nama TSEL-APPS. Sekejap saya merasa sedikit terpengaruh
sih... Kenapa bisa bersamaan dengan si Bapak bilang 'kami kirim nomor
verifikasi', saat itu juga masuk sms dari Telkomsel ke nomor saya?
"Berapa nomor verifikasinya?"
Si Bapak bertanya.
Saya jawab, "Kalau saya mau buka
sms, saya harus tutup telponnya."
Dari situ, si Bapak itu terlihat agak
emosi. Dia tanya "Ibu pakai hape apa? Tinggal geser layar hapenya dari atas
dan bisa kelihatan smsnya."
"Tapi kalau hape jadul kan
enggak bisa. Harus tutup dulu baru bisa dibuka," jawab saya.
"Coba dulu buka smsnya,"
desak si Bapak.
"Besok ke Graparinya saya enggak
bisa, Pak," ujar saya mengalihkan pembiacaraan. "Dan posisi saya
enggak di Bontang," lanjut saya. Si Bapak nampak menghela napas dan
kelihatan tidak sabar.
"Tidak masalah kalau ke Graparinya
tidak bisa besok. Bisa lusa atau kapan aja. Coba sebutkan dulu nomor
verifikasinya agar bonus gratis biaya bulanan bisa kami proses," jelas si
Bapak lagi.
"Tapi, saya tidak bisa datang ke
Grapari," ulang saya lagi.
"Tidak masalah, Ibu. Ibu cuma
perlu sebutkan nomor verifikasi yang kami kirimkan lewat sms. Ibu dapat bonus
gratis biaya bulanan karena poin kartu ibu dalam kategori gold. Jadi, berapa kode verifikasinya?" Tanya sesebapak dengan
nada tak sabar.
Sampai di sini, saya semakin yakin
ini bukan dari Telkomsel beneran. Poin Telkomsel saya belum pernah dalam
kategori gold, selalu red. Jangankan di awal tahun begini, di
akhir tahun yang merupakan batas akhir penukaran poin saja di mana poin-poin
sudah banyak terkumpul, status poin saya tetap RED.
Telpon kemudian saya putuskan sepihak
karena saya ada urusan. Begitu saya lihat di inbox ponsel saya ada sms masuk
dari telkomsel dengan bunyi seperti ini :
“Ini password RAHASIA Anda untuk
login aplikasi. Telkomsel tidak pernah meinta password ini dan jangan berikan
kepada siapapun. Waspada penipuan! Password : ****
Setelahnya saya baru ngeh, kalau itu
adalah sms yang dikirimkan ke kita kalau ingin masuk ke aplikasi MyTelkomsel.
Begitu nomor kita dimasukkan ke aplikasi, maka otomatis akan ada kode
verifikasi masuk dari TSEL-APPS. Jadiii... sms masuk bersamaan dengan sesebapak
menyebut "Kami kirimkan sms ke nomor anda" itu bukan karena sesebapak bekerja di Telkomsel. Bukan sama sekali.
Yang membuat saya bingung selanjutnya
adalah... Apa yang bisa mereka 'sedot'
dari aplikasi My Telkomsel? Ternyata banyaaak yang bisa dilakukan jika
seseorang bisa masuk ke aplikasi MyTelkomsel kita. Seperti transfer pulsa,
pembelian paket, tukar poin, dan segala hal yang intinya menguras sedemikian
rupa pulsa atau tagihan dari nomor tersebut.
Saya adalah pelanggan kartu Halo atau
layanan pasca bayar dari Telkomsel. Mereka menelponnya pas banget di tanggal
11, di mana tagihan saya kembali ke angka 0 dan bonus-bonus bulanan juga sedang
banyak-banyaknya (Seperti paket internet, paket sms, dan paket telpon masih full) di tanggal tersebut. Jadinya kalau
mereka berhasil akses aplikasi MyTelkomsel saya, mereka akan leluasa menguras
sampai batas limit tagihan (Waktu registrasi kartu Halo, kita bisa menentukan
batas limit tagihan).
Para penipu itu juga sepertinya
sengaja menelpon di hari minggu agar kita tidak bisa ke Grapari karena sebagian
besar Grapari tutup di hari minggu. Tapi jika terlanjur memberikan
password, teman-teman bisa telpon ke CS Telkomsel agar aplikasi diblokir.
Meminta kode verifikasi di tengah
mereka menelpon juga membuat calon korban menjadi sedikit lengah dengan tulisan
di sms yang mengatakan jangan memberitahu siapapun. Karena dalam kondisi sedang
menerima telpon, mungkin calon korban hanya akan fokus ke 4 digit angka yang
diminta tanpa membaca tulisan apa yang menyertai 4 digit angka tersebut.
Jadiiii... berhati-hati ya,
Teman-teman jika ada yang minta kode verifikasi. Kalau menurut saya jangan
pernah percaya apapun yang dikatakan orang mengatasnamakan Telkomsel jika
mereka menelpon menggunakan nomor pribadi. Kode verifikasi pun tidak boleh
kita berikan ke siapapun sekalipun yang mengaku karyawan dari provider yang
kita pakai.
Waspadalah...
Waspadalah..
Mungkin benar aja bulan depan jadi gold karna tagihan bukannya gratis tapi malah melambung tinggi..😂
BalasHapusSaya juga nih Mbak, kalau ada yang minta kode-kode gitu gak saya ladenin. Takitnya nipu, apalagi sekarang emang marak penipuan mengatas namakan operator.
BalasHapusHehe kalo saya denger suara bapak bapaknya udh saya tutup dari awal daripada berlanjut bikin kesel... Waspada penipuan jaman skrg banyak modusnya
BalasHapusPernah saya ditelpon kayak gitu. Saya biarin aja berlama-lama ngobrol. Saya kerjain balik sampe dia kesal hahaha
BalasHapus