Lain
padang lain belalang
Lain
lubuk lain ikannya
Tulisan
kali ini dimulai dengan peribahasa yang mana artinya dah pada hafal dong ya.
Ini masuk peribahasa awam yang udah kita dengar sering sekali semenjak di
bangku sekolah dasar yang sederhananya artinya itu kalau setiap daerah itu
punya ciri khas, kebiasaan, atau budaya masing-masing. Beda satu daerah dengan
daerah yang lain tentunya bisa banget. Termasuk saat Ramadhan dan urusan
kulinernya.
Tidak
perlu jauh-jauh ngebandingin kita Indonesia dengan Timur Tengah, provinsi
tetangga aja bisa beda. Waktu pindah ke Kalimantan Timur, saya aja ngerasain
banget perbedaannya. Kalau di Barabai, kota kelahiran saya itu dominan dijual
wadai-wadai atau kue-kue khas Banjar, maka saat di Kaltim, kue khas Bugis juga
termasuk kuliner yang banyak dijual saat Ramadhan.
Kue Lam Basah khas Barabai |
Bagaimana
dengan Jakarta, ibu kota negara kita?
Awal
Ramadhan kemarin saya berkesempatan merasakan Ramadhan di ibukota. Walaupun
kali ini bukan Ramadhan pertama saya di Jakarta, tapi emang suasananya beda
dengan Ramadhan yang dulu pernah saya lewati. Kalau dulu kan saya di hotel
doang, paling ke mall yang dekat buat cari makan. Tapi sekarang, saya kost di
wilayah Benhil.
Bendungan
Hilir atau Benhil disebut sebagai salah satu pusat jajanan takjil di ibukota.
Waktu saya pertama kali kost di Benhil, saya googling tentang kuliner di sana dan kebanyakan malah yang keluar
liputan tentang pasar takjil. Makanya sewaktu suami ditugaskan ke Jakarta lagi
dan rencananya separuh Ramadhan akan di Jakarta, saya udah kepikiran bakalan
merasakan berburu takjil di Pasar Benhil. Sampai-sampai saya bilang ke mama
waktu menjelang Ramadhan.
"Nanti
nonton TV ya, Ma. Bakal ada tuh liputan pasar takjil di Benhil."
Tapi
mama malah menjawab "Emangnya kerjaanku saat Ramadhan nonton TV
doang?"
Eh,
iya juga ya. Saya pun hanya bisa ketawa.
Pasar Takjil Bendungan Hilir |
Hari
pertama Ramadhan, saya sudah cari-cari di mana tuh pusat takjil di Bendungan
Hilir itu. Letaknya yang 'tumpukan' pedagang lumayan banyak ada di depan Balai
Warga yang ada di simpang Tiga dekat Burger King. Yang satunya lagi di Pasar
Bendungan Hilir. Walaupun juga banyak pedagang lain di tepi-tepi jalan termasuk
di depan Mesjid Al-Falah.
Depan Mesjid Al-Falah Benhil |
Dan
benar saja, di hari pertama itu dan juga hari-hari berikutnya, saya lumayan
sering melihat ada wartawan yang liputan di sekitaran situ. Baik reporter
dengan kameraman berlabel tipi-tipi
swasta atau pun wartawan media cetak yang bawa kamera gede dengan name tag
jurnalis di saku kemejanya.
Kalau
saya perhatikan, padahal pasar takjil di Benhil itu tidak luas-luas amat dan
pedagangnya juga tidak banyak-banyak banget. Sepertinya masih banyakan pedagang
di pasar wadai Barabai di mana itu satu jalan lurus dibikin lapak-lapak penjual
wadai (kue) atau makanan. Apalagi kalau di Banjarmasin, ya makin gede lah
pasarnya.
Ikan Bakar di Pasar Benhil |
Kalau
di Benhil ya hanya satu petak nah dengan pedagang mungkin sekitar 25an ya.
Kalau di Kalimantan Selatan kebanyakan kue yang dijual kebanyakan dalam
talam-talam atau pinggan-pinggan begitu denga kue khas Banjar yang menjadi
primadona, nah, kalau di Benhil ini takjil yang dijual bentuknya kue-kue dalam
potongan. Seperti risoles, kue lapis, arem-arem, aneka gorengan, kue sus, dan
aneka kue lainnya.
Ciri
khas Takjil yang kerap kita dengar di media cetak juga banyak dijual yaitu
kolak. Juga makanan manis lainnya seperti Biji Salak, surabi, atau Bubur
Kampiun. Tidak ketinggalan minuman-minuman segar seperti es bleweh.
bubur kampiun |
Untuk
makanan berat, di pasar Benhil yang mendominasi adalah makanan khas Padang. Berjejer
deh tuh tinggal pilih, kemudian dibayar tentunya. Ada juga yang menjual ikan
bakar, nasi bakar, gudeg, dan pepes ikan.
dipilih dipilih |
Selain
itu juga ada yang menjual mpek-mpek, macaroni schotel, dan aneka masakan kering
seperti kentang kering dan rendang. Yang nampak laris itu aneka gorengan yang fresh from the wajan alias yang baru
digoreng. Paling banyak mendoan yang dijual. Ada juga tahu isi, gandas turi,
dan pisang goreng.
gorengan |
Ada
beberapa hal menarik yang saya temui di Pasar Takjil Benhil ini. Semisal, saya
mendapati ada tulisan Kue Jongkong
Kelapa Muda Banjarmasin. Berhubung saya urang Banjar walaupun bukan berasal
dari Banjarmasin, tentu saja saya tertarik dengan kue berbungkus daun pisang
tersebut. Karena saya ngerasa enggak pernah dengar kue jongkong di darrah saya.
Saya tanya dong penjualnya yang dengan semangat promo jualannya.
Kue Jongkong |
"Enak..
enak.. kue jongkong Banjarmasin."
"Masnya
dari Banjarmasin?" Tanya saya.
"Bukan.
Boss saya dari Banjarmasin," katanya.
"Oh,
soalnya saya dari Banjarmasin (maksudnya orang Kalsel, red) tapi belum pernah
dengar ada yang namanya kue jongkong."
Eh,
mas-nya cuma ngakak dan enggak jawab apa-apa. Akhirnya saya beli lah itu kue jongkong.
Setelah saya buka dan cicicpi, eh ternyata mirip sama kue bubungku di daerah
saya. Bedanya teksturnya agak lebih padat dan ada kelapa mudanya juga. Makanya
namanya kue jongkong kelapa muda. Dan setelah saya googling, ternyata kue ini khas dari Bangka. Mungkin karena yang
bikin orang Banjarmasin jadi namanya kue jongkong Banjarmasin kali ya.
Kue Jongkong Kelapa Muda |
Harga
kue jongkong itu per bungkus 10 ribu rupiah. Beda jauuuuh dengan harga bubungku
di kampung halaman saya yang cuma 2 ribu rupiah. Tapi, harga kue-kue di Pasar
Takjil Benhil itu menurut saya emang di atas rata-rata. Entah emamg pasarannya
segitu atau saya aja yang kaget karena terbiasa tinggal di daerah. Untuk
gorengan seperti gandas turi dan pisang goreng misalkan, harganya 10 ribu 3.
Sementara untuk tempe mendoan dan tahu 10 ribu 4.
Takjil di Pasar Benhil |
Untuk
harga ini juga bervariasi, di satu lapak saya temukan harga kue hanya 1500
rupiah. Dan lumayan enak kuenya. Pantas aja yang beli ramai sekali.
Ada yang jual asinan betawi juga. Per bungkus 20 ribu rupiah |
Di
lapak lain, pernah saya datang agak siang sekitar pukul 2, di sana kue-kue
dijual seharga 2500. Eh, pas datang sehabis ashar di mana pengunjung pasar
takjil Benhil ramai sekali, harga kue yang sama malah 10 ribu 3 katanya.
Lontong atau Arem-arem?
Apa
yang ada dalam benak teman-teman ketika disebut Lontong? Kalau saya ya sesuatu
yang dibungkus daun. Dan biasanya digunakan buat teman makan sate atau pun buat
diguyur demgan kuah santan dan jadilah lontong sayur. Kalau di Banjar, bentuk
lontong biasanya segitiga.
Di
Jakarta, saat membeli takjil, saya sempat menoleh ketika ada orang menyebut
lontong dan dikasih lah sesuatu yang berdaun oleh penjual. Ketika membelinya,
dan ternyata itu arem-arem. Saya baru tau kalau di jakarta yang arem-arem juga
disebut lontong. Hahahaa... itulah ya Lain Padang lain belalang, lain lubuk
lain ikannya.
Pentingkan kualitas
Sebagai
seseorang yang baru berkunjung ke Pasar Takjil Benhil, saya memang tidak tahu
sama sekali mana penjual yang kuenya recomended
atau enak. Jadi ya beli acak aja dan setelah beberapa hari, saya jadi tahu di
mana saja lapak-lapak yang sudah saya beli dan saya akan kembali membelinya.
Juga yang saya cukup sekali saja membelinya. Jadi, buat para penjual pliisssss
perhatikan banget kualitas yang dijual agar pembeli tidak kapok buat membeli di
tempat kita.
Salah
satu yang saya balik lagi dan lagi di Benhil buat membeli adalah serabi Solo.
Ini sebenarnya letaknya bukan di pasar takjil Benhil, tapi di Bendungan Hilir
Gang 7, dan jualannya juga tidak hanya saat Ramadhan saja. Namun selama
Ramadhan seperti tambah laris saja. Harganya cuma 2 ribu rupiah dan enak
banget. Recomended deh ini.
Serabi Solo |
Jadi,
siapa yang pernah berburu takjil ke Pasar Benhil? Kalau sore, di kawasan ini
padat sekali. Setiap hari berburu takjil di kawasan Benhil membuat saya sudah
lazim melihat pemandangan kendaraan yang memadati jalanan Bendungan Hilir
Jakarta Pusat ini. Tidak hanya kendaraan yang memadati jalanan, pengunjung di
pasar takjil Benhil pun berdesakan di waktu menjelang buka.
Masih gagal dapat sotang buat berbuka..😅
BalasHapusMakanan habis taraweh itu.. Nanti kita coba bikin sendiri aja :D
Hapuskenapa ya puasa itu identik dg takjil yang beraneka ragam ya jd sering kalap apa saja mau dibeli
BalasHapusTakjilnya dari berbagai daerah ada ya Mbak 😄
BalasHapuskue jongkongnya bikin kepingin nih, mbak XD
BalasHapusjamannya masih ngantor sering ke pasar benhil tiap ramadhan, padahal kantor lumayan jauh di senopati, maklum suka ketemu mas2 kantoran yg tamvan *eaaa* ... lumayan cuci mata ... urusan takjil, di pasar benhil harganya memang random, ada yg mihil dan gak enak ... ada yg mihil tapi enak
Trakhir kesana pas papa masih ada :). 3 ato 4 thn lalu. Aku seneng sih, walo juga pusing krn ruame banget hahahahah. Tp yg sering sebel, kalo udh dr sana, yg dibeli banyaaaaak banget, yg dimakan dikit :( . Laper mata doang mba.
BalasHapus