Idul Adha sudah di depan mata. Ada banyak
hikmah, cerita, dan kenangan yang bisa kita ambil pelajaran saat Idul Adha.
Tentang keluarga Ibrahim yang taqwa sekali kepada Allah. Tentang hikmah
melepaskan kecintaan kepada dunia. Tentang ibadah haji yang puncaknya ada pada
hari-hari Idul Adha.
Idul Adha juga identik dengan qurban. Hewan
disembelih kemudian dibagikan. Ramai-ramai setiap rumah memasak daging-daging
itu. Namun, ada kalanya bayangan akan masakan daging yang lezat kandas karena
dagingnya alot. Huhuhu....
Jadi, memasak daging baik itu ditumis, disate,
atau pun masak lainnya penting supaya tidak alot. Daging empuk tanpa perlawanan
adalah kenikmatan tersendiri. Sepengalaman saya ada beberapa cara mengempukkan
daging. Ini cara yang pernah saya coba :
1.
Memakai nanas
Sate |
Buah nanas memang ampuh
sekali dalam mengempukkan daging. Di keluarga besar saya ada semacam tradisi
bikin sate saat Idul Adha. Biasanya di rumah nenek, saya rempong sekali bikin
bumbu, trus bakar sate. Tapi tahun kemarin, supaya tidak terlalu repot, saya
membumbui daging-daging itu di rumah. Kemudian dibawa ke rumah nenek, dan
dibakar di sana. Ternyata orang-orang di rumah nenek juga sudah membumbui
daging buat sate. Namun, sate saya lebih empuk.
Karena? Pakai nanas dong.
Jadi, sebelum dibumbuin diremas-remas dulu pakai nenas. Didiamkan kira-kira
20-30 menit, buang potongan nanasnya atau dicuci ulang, kemudian dibumbuin.
Sate pun jadi tak alot lagi.
2.
Memakai daun papaya
Masih dalam momen Idul adha,
tante saya pernah membawa satu botol barang yang bertuliskan pengempuk daging.
Begitu saya baca komposisinya ternyata daun pepaya yang sudah dibikin serbuk. Saya pun mencobanya, ambil
daun pepaya dan remas-remas dengan daging. Hasilnya juga empuk dagingnya
walaupun tak secepat dan selunak pengempukan dengan nanas.
Walaupun tidak seampuh nanas
tapi daun pepaya ini juga bisa diandalkan karena membuat daging tidak hancur.
Kalau pakai nanas, sering kali ditusuk ke tusukan sate kemudian dipanggang,
dagingnya bisa jatuh-jatuh gitu saking lunaknya. Tapi kalau daun pepaya
amaaaan....
3.
Direbus lama
Hahahaha... Ini emang cara
yang paling sering ya. Tapi itulah cara ini kadang membuat lama menanti dan
juga boros bahan bakar.
Masih juga dalam momen Idul
Adha, di keluarga saya bagian iga-nya biasanya dibikin sup. Dan untuk sup ini
tidak memakai bantuan nanas atau daun pepaya tapiiii direbus lama. Rebusnya
menggunakan kayu bakar.
Tulang-tulang iga dimasukka
ke dalam panci besar, dinyalakan api di halaman belakang rumah nenek, kemudian
ditaruh panci di atasnya. Eh, iya ada penyangga pancinya gitu. Duh, lupa
namanya. Tapi bisa ngebayangin kan ya. Besi penyangga panci gitu.
Sesekali kayu ditambahkan
agar tetap menyala. Kemudian salah seorang acil (Tante) saya akan membumbui sup
itu. Sup iga sapi akan siap disantap menjelang maghrib. Sup iganya empuk sekali
dan rasanya juga sedaap sekali. Mungkin pengaruh daging baru (Abis disembelih
langsung dimasak) plus memasaknya menggunakan kayu bakar.
Sate |
Selain tiga cara di atas
bisa juga dengan menggunakan presto. Tapi kalau presto kan tidak setiap orang
punya. Dan juga presto ini lebih efektif untuk daging yang dimasak dengan rebus
seperti sup atau bistik atau masak habang. Kalau sate, lebih enak dipanggang langsung
jadi menggunakan nenas atau daun papaya menurut say acara terbaik buat sate.
Memasak daging dengan presto,
biasanya sudah saya campur bumbu di dalamnya jadi bumbu meresap. Kadang kala
ada yang mempresto dulu baru dibumbuin, kalau saya tim kasih bumbu dulu baru
dipresto.
Semisal memasak daging
bistik Banjar. Saya tumis dulu bumbunya, baru dimasukkan daging dan air.
Kemudian baru deh ditutup panci prestonya dan direbus sekian menit. Begitu
selesai, daging empuk, bumbu meresap dalam daging.
Teman-teman biasanya memasak
daging supaya empuk dengan cara bagaimana?
Ternyata ada banyak cara nih ya Mbak buat menggempukkan daging itu
BalasHapusSaya baru tahu nih Mbak kalau menggempukkan daging itu bisa menggunakan buah nanas ya
BalasHapusHahaha cara yang terakhir itu memang bener dan sering banget dilakukan nih
BalasHapusinget dulu tante saya suka ngrebus daging sama garpu. biar cepet empuk katanya. hihihi
BalasHapusPoin no 1 dan 2 belum pernah di pake. Tapi cara ketiga udah pernah dipale.
BalasHapusBaru tau ada dua cara yang sebenarnya belum saya ketahui mba..
Makasih