"Saya ini ibu rumah
tangga," kata Mbak Katerina S atau yang sering saya panggil Mbak Rien.
Hari itu saya berkesempatan hadir dalam
acara ASUS Blogger Gathering di Hotel Aston Balikpapan. Acara yang sudah lama
saya nantikan. Dulu, tiap ada acara Blogger Gathering yang diadakan oleh ASUS Indonesia saya
berpikir mungkin tidak acaranya diadakan di Balikpapan dan ketika kabar itu
didapatkan saya senang sekali. Walaupun sempat tertunda, pada akhirnya acara ASUS
Blogger Gathering berhasil dilaksanakan juga pada tanggal 7 September 2019.
Selain sharing tentang dunia menulis, blog, dan digital nomad, pada hari itu ASUS juga memperkenalkan produknya yang sukses membuat saya terpikat. Ada ASUS VivoBook Ultra A412 dan juga ASUS VivoBook K403.
source : www.travelerien.com |
Kembali tentang ibu rumah tangga, ketika Mbak Rien menyebut tentang ibu rumah tangga, saya jadi teringat tentang
bahasan yang pernah diangkat oleh seseorang lewat stories-nya di
Instagram. Tentang dia yang full di rumah, tentang dia yang harus
merantau untuk mendampingi suami setelah menikah, dan kemudian ada
perasaan-perasaan kalut menyerang. Seperti perasaan tak berguna, perasaan
kesepian, serta perasaan hanya menghabiskan duit suami.
Perasaan yang timbul dari diri
sendiri sudah mampu membuat galau, ditambah lagi dengan komentar orang-orang
seperti, "Wah, di rumah aja ya kerjaannya. Enak ya enggak
ngapa-ngapain." Dengan nada meremehkan atau pun dengan nada biasa aja tapi
karena lagi sensitif berasa seperti diremehkan. Stories itu pun menuai
banyak balasan dari para pembacanya yang mengaku merasakan hal yang sama.
Padahal kalau sebenarnya kita mau
membuka mata, pekerjaan ibu rumah tangga itu pekerjaan yang tidak ada
habis-habisnya. Ngurusin cucian, setrikaan, masak, gosok-gosok kamar mandi,
beresin isi kulkas mana yang perlu dimasak lebih dulu, beres-beres, dan masih banyak lagi.
Kesimpulan dari stories itu
adalah dengan mencoba mengapresiasi terhadap pencapaian-pencapain yang
dilakukan walaupun buat orang lain apa sih gitu doang, tapi kalau bukan kita
yang mengapresiasi diri sendiri, siapa lagi? Selain itu juga perlu untuk
mengaktualisasi diri.
Mbak Katerina atau Mbak Rien sedang sharing tentang dunia menulis dan blog |
"Tapi saya juga suka motret dan
traveling juga menulis. Jadi, saya tuangkan pengalaman traveling
itu dalam tulisan di blog juga dikirim ke media-media," lanjut Mbak Rien.
Nah, ini yang membedakan dari diri
seorang Mbak Rien. Mbak Rien telah punya jalan untuk pengaktualisasian diri
beliau.. Saya kembali menyimak uraian mbak Rien. Mbak Rien sudah menekuni
kegemarannya dalam menulis tentang perjalanan. Mbak Rien yang berbicara di
depan para Blogger Balikpapan pada hari itu telah menjalani beragam proses demi
proses hingga menjadi sekarang, menemukan bahwa menulis catatan perjalanan adalah
passion seorang Katerina. Sekarang Mbak Rien juga menjadi bagian dari
ZenCreator dan Blus alias Blogger Asus, wadah-wadah yang diinisiasi ASUS untuk
para content creator-nya. Mbak Rien bisa memberi warna warni dalam
profesi ibu rumah tangganya sehingga menjadi lebih berwarna.
Jadi, walaupun ibu rumah tangga
tetap bisa berkarya dan produktif walau di dalam rumah. Tingkat produktivitas
masing-masing ini beda dan masing-masing ibu rumah tangga tidak perlu saling
membandingkan satu dengan yang lain.
"Kamu sukanya apa? Tulis hal
yang kamu sukai di blog," ujar Mbak Rien disela sharing-nya tentang
menulis. Mbak Rien suka traveling, sementara saya tidak terlalu
menggemari perjalanan. Apakah saya harus memaksa diri suka jalan-jalan?
Tentu saja tidak. Mbak Rien adalah
Mbak Rien. Saya adalah saya. Saya tidak mesti menjadi orang lain untuk bisa
memberi warna lain dalam hidup saya. Tiap ibu rumah tangga punya kesukaannya
masing-masing dan ukuran produktivitasnya sendiri-sendiri. Yang perlu saya
serap dari apa yang disampaikan Mbak Rien adalah kalau semua itu perlu proses
dan bagaimana kita berproses menjadi lebih baik dan produktif. Energi Mbak Rien
untuk terus bergerak dan berkarya itu yang perlu dituruti. Energi itu pun
seperti menghipnotis saya.
Pada kesempatan itu juga, Mbak Rien
menyampaikan tentang lomba yang sering diadakan ASUS. Bahwa kalah dalam lomba
itu tak masalah, yang penting kita suka cita mengerjakannya dan berani mencoba.
Dengan begitu kita bisa belajar dari kekalahan itu. Kok kalah sih? Kok ini bisa
menang sih? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin akan muncul kala melihat
pengumuman pemenang dan dari situ kita bisa belajar. Kalau kita menang, tentu
ada usaha yang kita lakukan dan itu bisa kita kenang sebagai sebuah pencapaian
kalau segala sesuatunya memang perlu kerja keras.
Dengan rajin ikut lomba kata Mbak
Rien, bisa jadi pihak ASUS nanti akan membuat kita untuk menjadi bagian dari BLUS
atau Blogger ASUS. Di bagian ini saya merasa dijitak karena kerap kali saya mau
ikut Lomba ASUS tapi tidak jadi ikut karena merasa kalah duluan. Wkwkwkw...
Kalau kata sesembak 'Menghindari Luka', khawatir terluka akan kecewa
karena kalah lebih baik dihindari. Tapi itu dulu, dengan semangat dan energi
yang saya dapat dari ASUS Blogger Gathering saya bertekad ikutan lomba dan
mewarnai hari saya walau hanya sebagai ibu rumah tangga.
Oya, kembali ke pertanyaan
sebelumnya, kalau Mbak Rien sukanya traveling, lalu apa kesukaan saya?
Setelah saya pikirkan, ada tiga hal
yang menarik minat saya untuk saya ceritakan di blog yaitu wisata kuliner,
bulutangkis,
dan usaha sayamenerapkan hidup minim sampah.
Digital Nomad
Setelah sharing dari Mbak
Rien, acara kemudian diambil alih oleh Mas Afithk, seorang Digital Nomad
yang juga pakar di dunia per-adsense-an. Apa yang disampaikan Mas Afithk
lebih membuka pikiran saya lagi. Kalau zaman sekarang kita bisa berkarya dan
bekerja di mana saja. Istilahnya menjadi Digital Nomad.
Nomad itu menurut
KBBI artinya berkelana atau tidak menetap. Di mana banyak pekerjaan zaman
sekarang yang bisa dilakukan di banyak tempat. Untuk menjadi Digital Nomad kata
Mas Afidhk diperlukan tiga hal :
1. Internet
2. Skill
3. Gadget yang mumpuni
Merenung lagi saya memikirkan tiga
hal itu.
Internet? Ada. Unlimited pula.
Biasanya saya pakai buat nonton drakor, nonton bulutangkis, dan belanja.
Tinggal bagaimana saya bisa memanfaatkan internet tersebut.
Skill? Makan,
kesenangan pada bulutangkis, dan menerapkan hidup minim sampah bisa
dikategorikan skill tidak, sih? Kalau dipikir-pikir itu memang bukan skill,
tapi bisa menjadi pengalaman dan kemampuan untuk menulis dan menceritakan kesukaan itu juga termasuk skill. Kalau Mbak Rien menulis pengalamannya tentang
perjalanan, kenapa saya tidak menulis tentang pengalaman saya berwisata
kuliner, cerita tentang perenungan setelah menonton pertandingan bulutangkis,
atau pun cerita tentang saya yang bawa wadah seabrek kalau mau belanja ke pasar
demi mengurangi sampah plastik.
Gadget yang mumpuni? Nah ini
yang perlu saya telusuri dan pahami lebih jauh. Kira-kira gadget apa
yang bisa saya andalkan untuk menjadikan kehidupan ibu rumah tangga ini menjadi
berwarna.
ASUS VivoBook Ultra A412
ASUS VivoBook Ultra A412
diperkenalkan pada acara tersebut. Seperti seri VivoBook yang lain, nama laptop
ASUS itu sebenarnya memberikan informasi kepada para penggunanya. Seperti A412.
A itu menunjukkan seri A dari laptop ASUS. Sedangkan angka 4 menunjukkan kalau
laptop tersebut berlayar 14 inci, sementara dua angka di belakang menunjukkan
generasi dari laptop tersebut. Biasanya di belakang dari angka ada dua huruf
lagi yang menunjukkan informasi tentang CPU dan GPU.
Namun, Asus VivoBook A412 itu bukan
sembarang laptop 14 inci lho. Dia bisa dikategorikan sebagai ultrabook. Apa
itu ultrabook? Ada kualifikasi tertentu kenapa sebuah bisa disebut
ultrabook di mana kualifikasi itu adalah tebalnya tidak lebih dari 2 cm. ASUS VivoBook
Ultra A412 tebalnya hanya 1,9 cm sehingga bisa dikategorikan sebagai ultrabook.
Arti Sebuah Gelar
Sebuah gelar dalam kehidupan
seseorang itu tidak diterima begitu saja, tentu ada alasannya. Sebagai penggemar
bulutangkis, saya sudah tak asing lagi dengan gelar terhadap pemain atau pun
pelatih. Seperti gelar Daddies untuk Ahsan dan Hendra atau pun gelar Coach
Naga Api untuk pelatih Herry IP. ASUS VivoBook Ultra A412 ini mendapat gelar “The world’s smallest colorful 14-inch ultrabook” atau ultrabook dengan
layar 14 inci paling berwarna dan paling kecil di dunia, karena ukuran memang
kecil, lebih kecil daripada sejawatnya yang mempunyai layar yang sama.
Ukuran ASUS VivoBook
Ultra A412 ini panjangnya 32 cm serta lebar 21 cm. Saya pun
membandingkan dengan laptop ASUS VivoBook A442U punya suami yang ternyata
panjangnya hampir 34,8 cm dan lebarnya 24,28 cm. Lebih ringkas beberapa sentimeter
dan keringkasan itu membuat ASUS VivoBook A412 menjadi ringan, ringkas, dan
nyaman di bawa ke mana-mana. Bobotnya pun hanya 1,5 kg saja. Ringan sekali
untuk ukuran laptop di kelasnya.
Walaupun hanya
sebagai ibu rumah tangga, tapi kebutuhan saya akan laptop yang ringan dan mudah
dibawa ke mana saja tetap saya perlukan. Dengan begitu, laptop itu bisa dengan
mudah saya bawa mudik, atau mengikuti suami saat dinas ke luar kota, atau hanya
sekadar berwisata kuliner di satu café sambil menulis pengalaman makan
tersebut.
Kemudian tentang
gelar colorful, ini karena ASUS VivoBook A412 memiliki empat pilihan warna yang
bisa dipilih sesuai dengan gaya dan kesukaan kita.
source : ASUS Indonesia |
Untuk saya, kira-kira
warna apa yang cocok? Sungguh sebuah galau yang menyenangkan kala harus
menentukan warna ini.
Mengapa sama-sama
ukuran 14 inci tapi ukurannya lebih kecil?
Mas Afith dan Mas David Windra, Account Manager ASUS Balikpapan saat menjelaskan tentang produk ASUS |
Jadi, inovasi dari
ASUS ada yang namanya NanoEdge Display, yaitu teknologi eksklusif yang membuat
bezel pada layar menjadi lebih tipis dengan ukuran hanya 5,7 mm. Jadinya kalau
kita lihat layar laptop itu terlihat tanpa bingkai, itulah yang dimaksud Desain
Nano Edge.
Ukuran laptop pun menjadi lebih kecil dan dapat menghadirkan screen-to-body ratio hingga 83 persen. Wah, bisa nyaman dong kalau mau nonton live bulutangkis dengan ASUS VivoBook Ultra A412.
Ukuran laptop pun menjadi lebih kecil dan dapat menghadirkan screen-to-body ratio hingga 83 persen. Wah, bisa nyaman dong kalau mau nonton live bulutangkis dengan ASUS VivoBook Ultra A412.
NanoEdge Display, membuat bezel pada layar menjadi lebih tipis source : ASUS Indonesia |
Kenyamanan dalam
mengetik dengan fitur ErgoLift Design
Saya suka sekali
mengetik dengan posisi keyboard yang miring, kadang saya pakai cooler pad
yang diletakkan di bawah laptop untuk mendapatkan posisi miring tersebut. Pada ASUS
VivoBook A412 sudah ada yang namanya engsel
ErgoLift Design.
Apa itu Ergolift
Design?
Ergolift Design
merupakan mekanisme khusus yang membuat bodi utama (Bagian yang terdapat
keyboard dan komponen) laptop dapat terangkat dan membentuk sudut dua derajat.
Engsel Ergolift Design Sumber : Youtube GadgetApa |
Keuntungan yang
didapatkan dengan Ergolift Design ini ada dua, yaitu :
1. Posisi keyboard yang miring
membuat mengetik menjadi lebih nyaman dibandingkan ketika menggunakan keyboard
laptop dengan posisi mendatar.
2. Rongga udara ekstra yang
dibentuk berkat bodi ASUS VivoBook A412 yang terangkat membuat aliran udara
semakin lancar dan sistem pendinginan dapat bekerja lebih optimal. Sehingga
performa laptop tidak terganggu oleh panas yang ditimbulkan. Dengan sistem
pendingin yang lebih baik, hardware di dalam Ultrabook ini dapat bekerja lebih
optimal.
Dengan dua keuntungan
melalui fitur Ergolift Design itu, sepertinya sudah saatnya saya mengucapkan
selamat tinggal pada cooler pad. Fungsinya sudah ada di ASUS VivoBook A412.
Keyboard yang dirancang Khusus
Selain keyboard yang
dalam posisi miring untuk kenyamanan menulis, perihal design keyboard-nya pun memberikan
kenyamanan. ASUS VivoBook A412 ini pada keyboardnya sudah memiliki rancang
bangun khusus demi kenyamanan penggunanya. Tiap-tiap tombol memiliki key travel
sejauh 1,3 mm sehingga jarak antara tombol tidak terlalu jauh dan tidak juga
terlalu rapat.
Buat pengguna baru
ASUS akan mudah beradaptasi ketika menggunakan laptop ini. Apalagi buat
pengguna lama, pasti sudah akrab dengan
layout keyboard-nya. Setiap tombol pada keyboard laptop ASUS VivoBook Ultra A214 ini
juga memiliki durabilitas (ketahanan) tinggi dan telah lolos uji hingga 10.000
kali tekan. Keyboard pada ASUS VivoBook Ultra A412 ini menggunakan layout tenkeyless
yang ringkas. Tankeyless itu adalah layout keyboard di mana numerik pad
di sebelah kanan ditiadakan.
Mengetik saat Gelap
Ada masa di mana
inspirasi menulis buat saya itu datang malam-malam. Rasanya ingin segera buka
laptop dan menuliskannya tapi khawatir kalau menyalakan lampu akan menganggu
suami yang tidur. Mengetik di saat gelap juga tidak memungkinkan, walaupun
layar menyala tapi bagian keyboard gelap sehingga typo bisa bertebaran di
mana-mana.
Masalah itu akan
selesai dengan menggunakan ASUS VivoBook Ultra A412 karena keyboard telah
dilengkapi dengan LED backlit agar para penggunanya masih bisa mengoperasikan
laptop dan mengetik dengan lancar meski dalam keadaan gelap sekalipun.
Kenyamanan dalam mengetik, bisa mengetik saat gelap dengan keyboard menyala seperti pada huruf A source : ASUS Indonesia |
Finger Print dan Windows Hello
Sebagai pengguna
ponsel yang menggunakkan finger print, tentulah saya sudah merasa akrab
untuk membuka gadget dengan finger print atau sensor pemindai
sidik jari ketika membuka gadget. Hal ini sungguh bermanfaat jadi tidak
repot menghafal password dan tentunya juga menjadi lebih aman.
ASUS VivoBook Ultra A412
pun begitu, ada fingerprint yang sudah terintegrasi dengan fitur Windows
Hello di bagian touchpad-nya. Jadinya kita bisa masuk ke dalam sistem
tanpa menggunakan password dan hanya dengan sekali sentuhan.
Finger Print Sensor pada touchpad |
Salah satu hal yang
saya dan suami terapkan sejak beberapa tahun belakangan adalah kami tidak ingin
lagi memakai barang bajakan. Termasuk urusan sistem operasi di laptop apalagi
jika digunakan untuk mencari nafkah.
ASUS VivoBook Ultra A412
ini seperti laptop ASUS lainnya menggandeng Windows 10 sebagai sistem operasi
yang tentu saja asli. Jadi, tidak perlu lagi membeli sistem operasi ini untuk
mendapatkan yang asli karena sudah jadi bawaan di laptop.
Olah Grafis yang Baik
Untuk mewarnai hidup
saya walau hanya sebagai ibu rumah tangga, saya tertarik untuk membuat
video-video yang akan diunggah ke media sosial, seperti video masak satu menit
yang kerap saya saksikan di instagram. Tentulah untuk proses pengeditannya saya
harus punya laptop dengan olah grafis yang baik.
ASUS VivoBook Ultra A412
ini telah dilengkapi dengan chif grafis NVIDIa GeForce MX250 yang juga
ditenagai oleh VRAM GDDR5 sebesar 2 GB. Keberadaan chif grafis ini membuat
VivoBook Ultra A412 menjadi bisa digunakan untuk berbagai hal yang membutuhkan
tenaga grafis ekstra, seperti video editing.
ASUS VivoBook Ultra A412
juga pernah melakukan pengujian dengan menggunakan 3DMark dan hasilnya
menunjukkan performa yang sangat baik. Artinya laptop ini memang bisa
diandalkan untuk menjalankan aplikasi yang membutuhkan performa grafis ekstra,
termasuk game kasual.
Prosessor
ASUS VivoBook Ultra
mengandalkan prosessor hingga Intel Core i7-8565U (Whisky Lake). Prosessor Intel generasi ke-8
yang hadir dengan base clock di 1,8GHz dan boost clock hingga 4,6GHz. Selain
itu prosessor ini juga menggunakan konfigurasi 4 core 8 thread dan memiliki TDP
hingga 15 watt yang artinya laptop ini menjadi hemat daya.
Memori
VivoBook Ultra A412
mempunyai memori hingga 8 GB yang berjenis DDR4 dan terdiri dari memori on-board
sebesar 4 GB serta memori tambahan sebesar 4 GB. Memori itu berjalan di
kecepatan 2400 MHz walaupun tidak menggunakan konfigurasi dual-channel. Kalau
masih kurang, masih bisa di-upgrade hingga total 12 GB (4+8 GB) untuk performa
multitasking yang lebih baik.
Untuk ibu rumah
tangga yang ingin mewarnai hari-harinya memori yang ditawarkan oleh ASUS VivoBook
Ultra A412 ini sudah sangat cukup.
Media Penyimpanan
Media penyimpanan
tentu menjadi salah satu yang sangat diperhatikan dalam memilih laptop. ASUS VivoBook Ultra A412 ini sama sekali tidak dilengkapi hard disk, hal ini
bertujuan agar performanya lebih kencang.
M.2 SATA SSD adalah
media penyimpanan utama pada VivoBook Ultra A412 dengan kapasitas 512 GB. Kapasitas
SSD ini sudah tergolong besar .
Baterai
ASUS VivoBook Ultra A412
ini menggunakan baterai polimer-lithium berkualitas tinggi dengan kapasitas 37 Wh yang setelah dilakukan
pengujian bisa bertahan selama kurang lebih 3 jam 25 menit.
Baterainya memang
lebih kecil sih dibandingkan VivoBook lainnya namun adapter ASUS VivoBook Ultra
A412 ukurannya mungil dan ringan sehingga tidak merepotkan ketika digunakan dan
dibawa ke mana-mana. Selain itu, teknologi pengisian daya baterai ASUS yang
ekslusif dari ASUS membantu melindungi baterai dari pengisian yang berlebihan,
masa pakai baterai yang panjang dan memgurangi kemungkinan kerusakan akibat
pembengkakan baterai. Sehingga bisa menjaga baterai dalam kondisi prima.
source : ASUS Indonesia |
Audio Sonic Master
Untuk menambah skill
demi mewarnai hari-hari saya kerap mendengarkan podcast, sharing dari para
pakar, atau pun menonton video masak. Karena hal ini audio pada sebuah gadget
menjadi sesuatu yang penting. ASUS VivoBook Ultra A412 ini dilengkapi dengan
ASUS Sonic Master.
Codec tingkat
profesional memastikan pengodean dan dekode audio yang tepat, sementara
amplifier, speaker besar, dan ruang resonansi sangat cocok untuk ASUS VivoBook
Ultra A412 memastikan pengiriman audio yang kuat dan bass yang lebih dalam.
Audio yang dihasilkan pun menjadi lebih jernih.
Konektivitas
Hal yang sangat
diperhatikan juga kala memilih laptop adalah port konektivitasnya apa saja.
Penting dong hal itu agar bisa terkoneksi dengan perangkat lain atau aksesoris
tambahan. ASUS VivoBook Ultra A412 ini hadir dengan beragam port, seperti port
USB Type-C yang dapat dibalik, menampilkan desain apa pun yang membuat
perangkat penghubung semudah mungkin. USB Type-C ini juga memberikan kecepatan
transfer lebih cepat daripada koneksi USB 2.0 yang lebih lama.
source : ASUS Indonesia |
Selain itu juga
terdapat port USB 3.1 Gen 1 dan USB 2.0, output HDMI, dan pembaca kartu microSD
serta audio port. Port konektivitas yang terdapat pada ASUS VivoBook Ultra A412
ini membuat kita dengan mudah menghubungkan semua periferal, display, dan
proyektor tanpa kesulitan.
VivoBook Ultra A412
juga dilengkapi dengan opsi konektivitas niskabel. Koneksi WiFi dual-band
802.11ac (2x2) membuatnya tetap dapat terkoneksi dengan internet dan menikmati
pengalaman online supercepat dengan kecepatan hingga 867 Mbps. Selain itu juga
ada Bluetooth 4.2 untuk menghubungkan berbagai aksesoris nirkabel terhubung
dengan lebih leluasa.
Harga
Lalu, berapa harga untuk ASUS VivoBook Ultra A412. Bisa disimak di gambar di bawah.
Harga
Lalu, berapa harga untuk ASUS VivoBook Ultra A412. Bisa disimak di gambar di bawah.
source : ASUS Indonesia |
VivoBook Ultra A412
memang hadir dengan warna warni ceria yang cocok buat pengguna muda. Tapi
dengan banyaknya pilihan warna membuat ASUS VivoBook Ultra A412 bisa digunakan
oleh siapa saja. Bobot ringan, bodi ringkas, dan performa powerful yang
ditenagai prosesor intel generasi ke-8 akan menjadi gadget yang mumpuni
untuk mewarnai kehidupan ibu rumah tangga saya supaya tidak gitu-gitu aja.
Mendorong untuk apa
yang mungkin adalah filosofi lain yang ingin disampaikan di balik design
VivoBook Ultra A412. Sebuah filosofi yang memang layak untuk kita jadikan
motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian dari kita (loe aja kali yan)
Kerap kali diberikan tantangan cendrung menyerah duluan atau seperti yang saya
ceritakan di atas “menghindari luka”. Padahal kalau dicoba bisa jadi bukan luka
yang kita tuai, tapi keberhasilan yang kita panen. Jadi, mari memberi warna dalam keseharian kita.
***
Tulisan ini diikutsertakan Lomba Blog ASUS A412 Blogger Balikpapan
Sumber Rujukan :
Press Release - ASUS VivoBook Ultra A412, Ultrabook 14 inci Paling Berwarna dan Paling Kecil di Dunia
Review Guide - VivoBook Ultra A412, Laptop Mungil yang Penuh Warna
ASUS VivoBook Ultra A412FL : https://www.asus.com/id/Laptops/ASUS-VivoBook-14-X412FL/
Youtube : GadgetIn https://www.youtube.com/watch?v=sLQMDnXLNog
Youtube : GadgetApa https://www.youtube.com/watch?v=Nprcu3XgvZU&t=61s
https://www.travelerien.com/2019/09/asus-blogger-gathering-balikpapan.html
Youtube : GadgetApa https://www.youtube.com/watch?v=Nprcu3XgvZU&t=61s
https://www.travelerien.com/2019/09/asus-blogger-gathering-balikpapan.html
Boleh juga ya ini laptop..hehe..beli sudah...😂😂😂
BalasHapusMantul Mbakk ... Keren, apalagi Couple Blogger seperti Mbak gini. Sambil travelling ya sekalian dicatat pada Laptop ringan dan tipis ini.
BalasHapusDi Rumah saja sudah menghasilkan uang, apalagi di luar Rumah bu Yanti.. Pastinya penghasilannya meluber 😬🙏. ASUS tahu maunya emak-emak, beli 1 bu untuk mendukung karya-karya selanjutnya
BalasHapusHobi makan? Toss dulu dong.
BalasHapusNggak papalah mari kita bikin review makan kita, kali aja di Balikpapan kelak kita jadi food blogger
Iya Mbak.. Hobi makan alias kuliner bisa jadi kisah yang menarik buat pembacanya, khususnya ketika sedang berkunjung ke kota si pencerita..
BalasHapusSalken ya Mbak :)
Emang betul... dikira di rumah aja itu enak, kagak ngapai2in. Padahal kan kita sibukkk mantengin oppa #ups kkwkwkww...
BalasHapusSemoga tercapai niat membeli si asus dan dpt diskon gede 😊😊