Surabaya merupakan kota di Pulau Jawa yang paling sering
dikunjungi oleh keluarga saya. Mungkin karena letaknya yang lebih dekat
dibanding kota besar lain di Pulau Jawa. Atau mungkin juga karena ada dua
saudara mama saya yang menetap di sana, satu di Surabaya, sedangkan satu lagi
di Bangkalan, Madura. Pengalaman pertama saya naik pesawat dan ke luar pulau
Kalimantan pun tujuannya ke kota Surabaya.
Beberapa waktu
yang lalu, saya dan keluarga juga bepergian ke Surabaya. Ada saudara sepupu
saya yang menikah di sana. Tiga hari dua malam adalah waktu yang kami
rencanakan berada di Surabaya. Rencananya kami pergi menggunakan pesawat paling
pagi di hari jum’at dan pulang menggunakan pesawat paling malam di hari minggu.
Acara resepsi pernikahan sepupu saya berlangsung di hari minggu, jadilah kami
punya waktu jalan-jalan mengitari Surabaya dan sekitarnya dua hari, jum’at dan
sabtu.
Delayed
Pesawat yang
tertunda keberangkatannya mengacaukan segala rencana. Dalam rencana kami,
pesawat akan mendarat di Surabaya pukul 8 pagi. Banyak rencana yang sudah disusun Tante saya
akhirnya berantakan. Kami baru mendarat di Surabaya siang menjelang sore, dan
sampai hotel tempat menginap sore harinya. Di sisa sore hari itu, tidak ada
keinginan untuk beranjak ke mana-mana, energi seolah tersedot dengan
penerbangan yang tertunda itu. Akhirnya kami hanya beristirahat di hotel sampai
malam tiba.
Malam harinya, om dan tante mengajak kami untuk
berwisata kuliner ke Ayam Goreng Ny Suharti. Sesudah beristirahat, perut memang
menagih minta diisi. Ayam kampung goreng kremes pun tersaji di depan kami. Kami
sekeluarga pun memakan santapan kuliner Surabaya di malam itu.
Rencana
Esok paginya,
sarapan kami lakukan di hotel sembari berdiskusi tentang rencana jalan-jalan di
hari sabtu itu. Sabtu adalah satu-satunya waktu yang kami miliki buat
jalan-jalan karena esok harinya harus ke acara resepsi pernikahan dan saatnya
pulang.
Jembatan Suramadu. Sumber : Tirto |
Mama saya sudah jauh hari sebelum berangkat mengatakan kalau harus
ke Bangkalan Madura, ke rumah saudara sepupu beliau yang satu lagi. Hal itu
ingin dilakukan mama untuk menebus rasa bersalah karena beberapa bulan sebelumnya
acara pernikahan putra saudara mama di Bangkalan tidak mama hadiri, smeentara
yang di Surabaya dihadiri. Jadilah walau tidak datang di acara pernikahan,
minimal datang mengunjungi.
Om dan tante saya juga ingin ziarah ke makam Sunan Ampel. Ziarah
ke Makan Sunan Ampel memang seperti destinasi wajib bila saya dan keluarga ke
Surabaya. Sementara saya, antusias sekali ingin berwisata kuliner ke Bebek
Sinjay di Bangkalan yang terkenal itu.
Banyaknya
destinasi yang ingin didatangi dan jaraknya yang jauh-jauh membuat om saya
memutuskan untuk menyewa mobil saja. Agar kami lebih leluasa untuk berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya.
Jalan-jalan
Ga boleh padahal berfoto di tengah jembatan gini |
Destinasi pertama
yang kami datangi adalah Bangkalan. Untunglah sekarang sudah ada jembatan
Suramadu sehingga ke Bangkalan bisa lebih cepat. Saya masih ingat dulu waktu
kecil ke Bangkalan dengan menggunakan kapal ferry. Sampai di Bangkalan, kami
mencari lokasi rumah saudara sepupu mama. Begitu ketemu, saya senang sekali
karena ternyata Tante saya menjual batik-batik madura di sebuah toko dekat
rumah beliau. Batik-batik madura itu sungguh cantic-cantik. Saya, mama, dan
tante pun membeli beberapa baju dan kain batik Madura tersebut.
Kami kemudian
diajak ke rumah beliau dan di sana dijamu dengan bebek goreng. Saya tidak tahu
apakah itu bebek goreng Sinjay atau bukan, tapi rasa bebeknya memang nikmat.
Karena sudah dijamu bebek goreng di sana, maka buyarlah rencana berwisata
kuliner di Bebek Sinjay karena perut memang sudah kenyang sekali. Selanjutnya
kami juga berjalan-jalan di Bangkalan dan singgah di sebuah masjid yang indah.
Di sebuah mesjid di Bangkalan |
Kembali ke
Surabaya, kami langsung menuju makam Sunan Ampel. Di sekitaran makam, ada
banyak orang berjualan di sana. Mama saya membeli teko berwarna keemasan,
sementara saya tertarik dengan tas rajut yang dijual di sana. Selanjutnya kami
juga menyempatkan berkunjung ke Pasar Genteng untuk berburu oleh-oleh. Ada
blinjo udang yang kerap dibawakan tante saya dari Surabaya sebagai oleh-oleh
buat keluarganya di Kalimantan, mama dan tante saya pun ingin membeli blinjo
yang sama buat oleh-oleh.
Hari sudah
menjelang malam, mobil yang kami sewa pun akhirnya mengarah ke rumah saudara
mama yang akan mengadakan resepsi pernikahan putranya esok hari. Keluarga dari
Kalimantan berkumpul semua di rumah itu dan kami diminta datang untuk makan
malam di sana. Setelahnya kami beranjak lagi ke hotel untuk beristirahat dan
bersiap menghadiri resepsi pernikahan esok harinya. Saya dan keluarga senang
karena beberapa destinasi yang ingin kami kunjungi berhasil dikunjungi,
tentunya semua itu menjadi lebih mudah dengan sewa mobil yang kami lakukan.
Sewa mobil
Zaman sekarang,
banyak pilihan ketika kita melakukan perjalanan seperti keliling sebuah kota.
Sewa mobil salah satu pilihannya. Apalagi jika banyak tujuan yang ingin kita
datangi, ditambah terdiri dari beberapa orang.
Baca juga : Perjalanan
326 Kilometer Menuju Balikpapan
Saya juga merasa dimudahkan dengan sewa mobil ini karena bisa
menaruh barang-barang di mobil ketika masuk ke salah satu tempat. Maklumlah
saya orangnya suka membawa macam-macam kala bepergian, seperti mukena sendiri,
baju ganti, dan yang sejenisnya. Dengan sewa mobil, kemudian mengunjungi satu
tempat, barang-barang tersebut bisa tetap berada di dalam mobil. Apalagi kalau
di tempat yang kita kunjungi berbelanja oleh-oleh, dengan sewa mobil kita tidak
repot memindahkan barang-barang atau mengangkut barang-barang kalau harus
berganti mobil.
Ada banyak
hal yang diperhatikan kala menyewa mobil seperti :
1.
Kemudahan akses.
Kemudahan dalam akses informasi
terkait penyewaan mobil tentu saja menjadi pertimbangan utama. Apalagi zaman
serba online begini, informasi bisa kita dapatkan dari ujung jemari. Kita
tinggal download aplikasi atau mengunjungi website dari penyewaan mobil untuk
mendapatkan banyak informasi. Tentu saja akan sangat nyaman bila dipesan secara
online, di mana mobil akan siap pakai begitu kita sampai di kota tujuan.
2.
Jenis Mobil
Jenis mobil yang akan kita sewa
tentu juga menjadi pertimbangan. Hal ini tentu berhubungan ke mana saja kita
akan memakai mobil tersebut sehingga medan yang dilalui juga menjadi
pertimbangan. Apakah di dalam kota saja atau ke luar kota. Jumlah penumpang pun
harus kita perhitungkan agar mencukupi dalam satu mobil. Jika penumpangnya banyak,
mungkin lebih efektif dengan menyewa bus.
3.
Menyetir
Sendiri atau Rental Mobil dengan pengemudi
Ini juga harus sesuai dengan
kebutuhan. Beberapa dari kita mungkin merasa nyaman dengan menyetir sendiri. Tapi
ada juga yang ingin santai dan menikmati perjalanan sehingga sewa mobil dengan
sopirnya sekalian. Tentunya pengemudi yang ramah, professional, dan tepat waktu
menjadi pertimbangan.
Dengan beberapa
pertimbangan di atas kala sewa mobil, sekarang sudah nyaman sekali karena ada TRAC
to Go yang menjadi pilihan. Di website https://www.trac.astra.co.id/
ada beragam informasi yang saya dapatkan tentang penyewaan mobil. Varian mobil
yang kita pilih pun beraneka rupa, dari Daihatsu Ayla sampai Toyota Alphard.
Bahkan jika dalam jumlah besar, seperti trip kantor, arisan atau reuni juga
bisa menyewa bus. Rental Mobil Harian yang bisa memilih antara dua hal : rental
mobil lepas kunci (Self Drive) atau bisa juga rental mobil dengan pengemudi. Untuk
rental mobil dengan pengemudi kita bisa pilih paket 4 jam atau 12 jam.
Sementara dengan self drive atau lepas kunci bisa pilih paket 12 jam
atau 24 jam dengan opsi tambahan waktu atau trip keluar kota sesuai keperluan.
Alhamdulillah
sudah ada solusi untuk sewa mobil. Jujur kalau keluar kota saya suka galau
sendiri memikirkan urusan transport ini. Sekarang, insyaAllah bisa menjadi
lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^