'Semua orang sukses melalui proses, tidak menyerah, mau mulai dan selesai.' – Mari Lari -
Film
Mari Lari
Mari Lari ini film yang dirilis tahun 2014.
Saya udah pengin nonton sejak kemunculannya karena baca beberapa review
yang bilang filmnya bagus. Pada waktu itu juga sempat tertarik dengan olahraga
lari. Barangkali film itu bisa memotivasi saya buat berlari. Saat itu saya
sempat beli sepatu lari berwarna pink, nyoba lari keliling lapangan, kelelehan
kemudian malas buat lari lagi. Hahaha…..
Lari, Ding |
Walaupun
ingin, tapi nonton film Mari Lari itu akhirnya terwujud baru saja. Gara-garanya
teman-teman suami di kantor lagi euforia Borobudur Marathon 2019, trus saya
iseng nonton trailer Mari Lari ini di youtube dan disebut tentang BroMar.
Saya pikir filmnya itu bertepatan dengan Borobudur Marathon ternyata Bromo
Marathon. Tapi yah sama-sama marathon, jadi kemudian nonton bareng sama suami.
Suami
dan Lari
Bener
banget ya kalau teman dan lingkungan itu berpengaruh sekali dalam kehidupan
seseorang. Suami sebenarnya emang suka lari. Tapi kepindahannya ke kantor baru
ini membawanya ke sebuah babak baru dari berlari. Kalau dulu mah lari, ya lari
aja. Sekarang dia sudah punya teman-teman yang sama-sama gila lari.
Seminggu pertama masuk kantor, suami udah
diajakin Olimpiade Mahakam sama teman-temannya. Buat cabor apalagi kalau bukan
lari. Trus pernah ikut event lari juga. Kadang sering janjian sama teman-teman
kantornya buat lari bareng, biasanya sih sepulang kerja.
Waktu
awal suami masuk ke kantor baru itu, teman-temannya pada heboh mau daftar
Borobudur Marathon 2019. Hal yang tak habis pikir menurut saya. Udah daftarnya
bayar, trus kan tempat acaranya di Jawa sana, akomodasi dan transportasi
tanggung sendiri. Kemudian lari kan capek. Masa kita bayar buat sesuatu yang
melelahkan? Sungguh saya tak habis pikir. Namun, pas hari H-nya dan melihat
keseruan teman-teman suami itu. Lah? Kok seru ya dan saya pengin ikutan.
Hahaha… Terlebih setelah menonton film Mari Lari itu. Seperti kemakan omongan
sendiri enggak sih? Wkwkwkwk…
Sinopsis
Mari Lari
Oke,
kembali ke film. Jadi, film Mari Lari itu bercerita tentang Rio. Rio yang kata
ayahnya tidak pernah menyelesaikan apa pun dalam hidupnya. Dia mau ini,
diturutin sama ibunya, belum selesai dia bosan kemudian mau yang lain.
Diturutin sama ibunya lagi, kemudian ya gitu lagi. Tidak pernah ada yang
selesai dalam hidupnya. Kuliahnya mandeg, kerjaan mampet.
Titik
balik seorang Rio adalah saat ibunya meninggal. Ada banyak penyesalan dari diri
Rio. Rio juga ingin menggantikan ibunya buat ikut Bromo Marathon di mana ibunya
mendapat undangan. Tapiii… Ayahnya menentang. Apa-apa tidak selesai, masa mau
marathon.
Rio
pun tersulut dan ingin membuktikan. Ia mulai latihan lari. Satu kilometer aja
dia ngos-ngosan. Di tempat latihan, ia juga bertemu dengan Annisa. Seorang
cewek cantik, teman dari pacarnya teman Rio. Annisa lah yang mengenalkan Rio
dengan komunitas Indo Runners. Annisa juga yang pelan-pelan mengajarkan Rio
tentang berlari. Semisal di mana pelari pemula itu harus punya planning run.
Berlari
seolah memulai sesuatu yang baru dan membuat hidup Rio terarah. Perlahan tapi
pasti ia terus memperbaiki masalah-masalah dalam kehidupannya. Kuliahnya,
kerjanya, dan juga latihan larinya. Masalah timbul saat semuanya tumpang
tindih. Rio ingin menyelesaikan semuanya, sementara semuanya benar-benar
memerlukan waktu. Konflik Rio dengan ayahnya juga menambah daya tarik cerita.
Berhasilkan Rio mengatasi hal-hal tersebut?
Planning Run
Secara
garis besar, saya suka sekali sama film Mari Lari ini. Terlebih di dalamnya ada
memuat tips-tips lari yang membuat saya benar-benar ingin berlari. Seperti
diperlukannya planning run buat pelari pemula. Seorang pelari yang
benar-benar memulai lari itu tidak bisa lah ujug-ujug langsung lari marathon
gitu. Semuanya perlu direncanakan untuk latihannya dan bagaimana mencapai
tujuannya. Saya pun kemudian googling dan menemukan sebuah blog yang
menjabarkan tentang latihan lari dan tertarik buat mencobanya.
sumber http://halamansamping.blogspot.com/2015/10/kalo-bisa-jalan-kaki-30-menit-berarti.html |
Dalam
film Mari Lari, seperti yang saya ceritakan di atas, setelah memulai berlari
kehidupan Rio menjadi lebih terarah. Saat saya bertanya pada google manfaat
lari, saya langsung dipaparkan beberapa poin yang merupakan kegunaan lari.
Manfaat Olahraga Lari Bagi
Kesehatan Mental
- Mengurangi Depresi. Ketika kamu
berolahraga, tubuh kamu melepaskan hormon khusus yang disebut endorfin atau
hormon kebahagiaan.
- Memperbaiki Kualitas Tidur.
- Mengurangi Kecemasan.
- Meningkatkan Kepercayaan Diri.
- Motivasi untuk Berinteraksi.
- Meningkatkan Semangat dan
Disiplin Bekerja.
Kalau melihat dari
manfaat tersebut, pantas saja kehidupan Rio yang sebelumnya tak terarah menjadi
lebih terarah. Film Mari Lari ini sebenarnya konfliknya tidak terlalu tajam,
tapi memberikan pengetahuan soal berlari dan ada manis-manisnya juga sih.
Jadinya saya suka sama filmnya dan membuat saya ingin ikut berlari. Targetnya
tahun depan mau ikutan Borobudur Marathon 10 k. Wkwkwkw….
Ayo usaha yg kuat dan serius buat bormar 2020..
BalasHapusHahahaha .. Ayoook. Semangat ya kita...
HapusBelum pernah lihat film Mari Lari. Tapi kantor suamiku juga gitu, heboh kalau ada marathon. Lagi tren kali ya bapak2? Tiap Prambanan & Borobudur run pada rame2 ke Jogja naik kereta.
BalasHapusWah sama ya, Mbak. Lagi pada semangat lari. Iya nih katanya film ini dirilis waktu booming olahraga lari.
HapusKebetulan juga punya hobi olahraga lari, wah sepertinya filmnya layak untuk jadi wishlist malam mingguan
BalasHapusKalo bawa si kecil ikut lari gimana mbaa.. ><
BalasHapus