Bandara
Syamsudin Noor punya wajah baru. Terminal keberangkatan dan kedatangannya yang
baru. Letaknya sih tidak jauh dari terminal lama, tapi jalan masuk dan
keluarnya berbeda dengan yang lama. Pada tanggal 10 Desember 2019, terminal
baru itu resmi beroperasi. Seluruh penerbangan pun akhirnya dipindahkan ke sana
seluruhnya.
Pada
tahun 2014, saat bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
diresmikan dan sebagai rute yang paling sering saya lalui, saya emang merasa
jomplang sih antara kemegahan Bandara Balikpapan dengan kebersahajaan Bandara
Banjarmasin. Tapi, buat saya tidak terlalu masalah karena berapa lama sih kita
di bandara, paling juga sebentar.
Buat saya saat itu adalah
pajak bandaranya jauh lebih murah di Bandara Syamsudin Noor dibanding Bandara
Sepinggan. Saat itu Syamsudin Noor pajaknya 25 ribu rupiah, sementara Sepinggan
75 ribu rupiah. Namun, sekarang kemegahan bandara dua provinsi itu bisa lah
diadu dengan beroperasinya terminal baru.
14
Desember 2019 kemarin saya berkesempatan mencicipi terminal Baru Bandara
Syamsudin Noor tersebut karena mau pulang ke Balikpapan. Sengaja juga
sebetulnya, begitu saya tahu kalau terminal baru akan dibuka pada Tanggal 10
Desember 2019, saya memundurkan jadwal pulang. Hehehe….
Hal paling berasa
dari terminal lama dan baru adalah jalan masuknya yang berbeda dengan yang lama. Kemarin karena saya dari
Banjarmasin, jadi lewat Jalan Golf.
Jalan ke Bandara Syamsudin Noor dari arah Banjarmasin Sumber : IG syamsudinnoorairport |
Jalan ke Bandara Syamsudin Noor dari arah Banjarbaru Sumber : IG syamsudinnoorairport |
Berhubung baru satu jalan yang saya lewatin
jadi saya tidak bisa ngebandingin dengan jalan yang lain. Tapi jalan yang saya
lewatin lumayan enak sih. Jalannya luas dan lebar, walau ada yang belum
beraspal sedikit, tapi tidak terlalu masalah.
Cuma
yang saya sayangkan adalah akses transportasi umum buat ke bandara itu
nampaknya semakin sulit. Masuknya lumayan jauh daripada yang lama dan setahu
saya tidak ada jalur angkutan umum lewat sana. Sementara transporatsi online
juga dilarang beroperasi. Jadi, emang butuh transport khusus untuk ke sana.
Mungkin hal ini bisa dipikirkan oleh pihak bandara atau pemerintah kota atau
provinsi untuk membuat jalur angkutan umum melewati bandara.
Pintu gerbang Bandara Bdj |
Jadi,
bagaimana dengan terminal baru itu?
Parkir Bandara Syamsudin Noor |
Kesan
pertama saat masuk ke parkirannya puanaassss karena saat itu emang cuaca lagi
cerah sekali. Mungkin nanti perlu ditanam pepehonan di parkiran agar terlihat
lebih rimbun dan sejuk. Parkirannya luas, terasnya pun begitu untuk sekadar
duduk-duduk.
dari parkiran ke terminal kedatangan |
Begitu masuk sudah disambut dengan es teller 77. Hehehe… Per 14
Desember kemarin ada dua stand tempat makanan di terminal keberangkatan yaitu
Roti O dan Es Teller 77.
Di pintu gerbang eh ada es Teller 77 |
Masuk
ke area check in, kesan megah dan luas kembali saya rasakan. Ada beberapa pohon
yang membuat suasana terlihat hijau. Ada papan petunjuk arah juga yang akan
memudahkan oleh para calon penumpang. Di area check in ada stand oleh-oleh dan
atm center.
Area Check in Bandara Bdj |
Setelah
check in atau pelaporan, kita menuju ke ruang tunggu. Jarak ke ruang tunggu
lumayan jauh. Di papan petunjuk ada disebutkan berapa menit waktu yang kita
perlukan untuk menuju gate yang kita tuju.
Papan petunjuk Bandara Syamsudin Noor baru |
Dari area pelaporan ke ruang tunggu
akan ada dua pemeriksaan atau security check. Pertama, check ktp dan boarding
pass kita. Yang kedua, check barang bawaan dan tubuh kita. Setelah itu, naik ke
lantai dua dan menuju ruang tunggu.
Security Check Bandara Syamsudin Noor |
Jaraknya
lumayan jauh. Buat saya yang memang sedang ingin melakukan banyak jalan kaki
sih tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah untuk orang tua yang kesulitan
berjalan jauh, membawa bayi atau balita, atau orang yang sakit yang tidak
memungkinkan berjalan jauh. Di depan saat masuk, emang ada sih mobil golf gitu.
Tapi entahlah apakah itu melayani pengantaran sampai ke ruang tunggu atau hanya
sampai ke area check in. Karena untuk ke ruang tunggu, harus naik ke lantai
dua. Jadi, sepertinya tidak bisa pakai mobil golf tersebut.
Ke ruang tunggu naik ke lantai dua |
Ke
depan, mungkin perlu dipikikran solusinya. Entah menyediakan kursi roda atau
stroller buat bayi dan balita, seperti di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan. Di mana ada stroller dan trolley yang bisa kita pakai
sampai ke ruang tunggu.
Ruang tunggu |
Untuk
ruang tunggunya sendiri terdiri dari beberapa gate dan memang berasa lebih
nyaman disbanding terminal lama. Kursi-kursi yang nyaman, lantai yang dilapisi
karpet, dan ada fasilitas untuk mengisi batrai ponsel.
Ruang Tunggu Bandara Bdj |
Ada yang berupa tiang,
ada juga yang di tempat duduk. Penumpang pun semakin dimanjakan dengan dinding
kaca di mana kita bisa melihat pesawat di landasan pacu atau pun lalu lintas di
luar bandara.
Di
dalam ruang tunggu ada area bermain anak, tapi lumayan kecil sih untuk ukuran
terminal sebesar itu.
Area Bermain Anak Bandara Syamsudin Noor |
Ya kalau dibandingin sama Bandara Balikpapan memang masih
minim sih untuk area bermain anak, karena di Bandara Balikpapan area bermainnya
lebih dari satu. Mungkin nanti seiring perkembangan, bisa ditambah lagi.
Area Bermain anak bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan |
Reading
Corner juga menarik perhatian saya. Lagi-lagi ngebandingin dengan bandara Balikpapan.
Di mana Bandara Sepinggan Balikpapan punya reading corner yang ciamiiik. Asyik
banget buat tempat nunggu.
Reading Corner Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan |
Sementara di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
masih seadanya. Yah lagi-lagi mungkin karena masih baru jadi fasilitasnya dalam
tahap on the way dilengkapin.
Reading Corner Bandara Syamsudin Noor |
Toilet
juga tak lepas dari perhatian saya. Dan ya namanya juga bangunan baru, jadi
serba baru dan enak aja. Yang bikin happy adalah toiletnya pakai shower.
Hehehe… Mungkin ini menyesuaikan juga dengan ‘selera’ Urang Banjar yang tidak afdhol
rasanya kalau tidak pakai shower. Hehehe…
Di
Ruang Tunggu ada beberapa stand makanan. Ada lounge juga tentunya. Yang menarik
minat saya adalah satu stand makanan di mana ramai dikerubungi oleh para calon
penumpang. Ternyata jualan aneka kue seharga 7 ribu rupiah dan jual minuman
juga dengan nama minuman yang tak jauh dari istilah-istilah penerbangan.
Concordia Lounge Terminal baru bandara Syamsudin Noor |
Terminal
Baru Syamsudin Noor Airport ini sekarang memungkinkan para penumpang untuk
masuk dan keluar menggunakan garbarata.
yay pakai garbarata |
Tidak seperti terminal lama yang pakai
bus untuk menuju dan dari pesawat. Tapi karena kemarin saya menggunakan
maskapai Garuda Indonesia di mana pesawatnya menuju Balikpapan kecil, jadi ya
tetap turun tangga dan jalan kaki sedikit.
Itulah
kesan pertama saya saat ‘mencicipi’ Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin, eh, Banjarbaru. Semoga berkah pengoperasian terminal baru ini dan
semoga warga Banua serta warga lainnya yang menggunakan bandara bisa menjaga
agar terminal baru ini terus terjaga hingga tahun-tahun yang akan berjalan.
Tentunya juga ditambah fasilitasnya agar semakin nyaman.
Selamat
memiliki terminal baru nan kece Warga Banua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar di blog saya. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menyaring komentar spam ^_^