Si.Se.Sa |
Kapan hari di
tiktok, saya lihat ada orang-orang yang ngebahas tentang brand Sisesa
(Tulisannya : Si.Se.Sa.). Membaca komentar-komentar di tiktok, membuat saya
jadi pengin cerita tentang brand kepunyaan dalam negeri yang satu ini.
Apalagi ini menjelang lebaran, ya kali aja bisa jadi bahan pertimbangan
bunda-bunda buat milih pakaian buat lebaran.
Baju baru Alhamdulillah... Sepatu baru Alhamdulillah... Tak ada pun tak apa-apa. Masih banyak baju yang lama.
Si.Se.Sa sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013. Sesuai tagline-nya Indonesia’s Leading Syar'i maka brand ini memang mengusung pakaian-pakaian syar'i. Gamis atau pakaian terusan dan khimar atau jilbab yang panjang (syar’i). Namun, selain gamis dan jilbab, Sisesa juga memproduksi beberapa produk lainnya seperti tas, bros, prayer set atau mukena, masker, hingga kaos kaki.
Baca juga : Cerita Hijab dan Cara Order Produk Angelina
Nama Si.Se.Sa
sendiri merupakan penggalan nama depan para owner-nya yaitu Siriz
Zulfikar, Senaz Muliawan, dan Sansa Takuti. Ketiganya merupakan putri dari Ibu
Merry Pramono, salah seorang pelaku usaha kreatif busana Muslim di Indonesia .
Logo Si.Se.Sa. punya warna yang merupakan ciri khas logo brand tersebut yaitu
warna ungu untuk tulisan Si, jingga untuk Se dan cayn (biru kehijauan) untuk
tulisan Sa. Penentuan warna ini merupakan warna gaun pengantin dari
masing-masing si pemilik kata depan.
Butik SiSeSa di Pentacity Mall Balikpapan |
Butik dan authorized
reseller Sisesa tersebar di beberapa kota di Indonesia. Di Balikpapan
sendiri ada 1 butik yaitu di Pentacity Mall dan authorized reseller Ibu
Elisa yang membuka butik di Jl. Soekarno Hatta Kilo 1 Balikpapan.
Baca juga : Cerita Rumah
Untuk ukuran harga, Sisesa mematok harga beraneka rupa untuk beberapa produknya. Tergantung bahan, desain, dan juga kristal Swarovski pada produknya. Seperti yang saya sebut sebelumnya, produknya pun aneka rupa dari dress, khimar, set dress + khimar, bros, masker, tas, prayer set sampai kaos kaki.
Untuk khimar, ada yg harganya sampai satu juta lebih, untuk jilbab daily ada yang kurang dari satu juta. Tapi rata-rata harga resminya di atas satu juta. Sementara dress harganya
dari 2 jutaan. Atau ada juga 4-5 juta, bahkan mungkin lebih
Dengan harga
begitu, buat sebagian orang memang tergolong mahal. Tapi kembali lagi ke
pepatah yang menyebut : sebenarnya tidak ada barang yang mahal, yang ada
hanya kita yang bukan target pasar mereka.
Tapi worth it
tidak sih harga sejutaan untuk selembar khimar? (Saya bahas khimar atau jilbab
saja ya)
Menurut saya ada
beberapa keunggulan Sisesa yang memang menjadikannya agak pricey.
Pertama, bahan. Yup, bahan yang digunakan memang
berkualitas. Kerasa kalau disentuh beda aja gitu sama yang lain. Begitupun saat
dipakai, kesan jatuhnya itu terlihat beda. Lebih bagus gitu.
Pernah suatu hari
saya ketemu orang yang memakai jilbab yang terlihat bagus dari belakang, pas
berbalik, eh Sisesa dunk yang dipakainya. Jadi, dari penampakannya saja memang
beda bahannya (Buat yang memperhatikan sih. Hehehe…). Kemudian bahannya itu
juga tidak tebal, halus tapi juga enggak tipis banget sampai menerawang. Ya,
namanya juga syar'i kan masa menerawang. Dengan kualitas bahan yang bagus, juga
dipastikan bahannya adem saat dipakai.
Bahan Sisesa = Bahan Khimar 250 ribuan?
Pernah juga saya baca komentar yang menyebutkan ah sama aja kok bahannya dengan jilbab yang 250 ribuan. Errr... Benar enggak sih?
Ada seseorang
yang pernah mencoba, dia meminta rekannya yang awam dengan dunia bahan tapi
memiliki indera perasa baik mulut atau pun sentuhan yang lumayan sensitif buat
mencoba. Sang rekan tutup mata dan pegang serta raba dua khimar yang berbeda.
Satu Sisesa, satu merek lain seharga 250 ribu. Minta tebak mana Sisesa yang
harganya satu jutaan dan mana jilbab merek lain yang harganya 250 ribu.
Ada dua jilbab Sisesa
yang dicoba. Waktu dites untuk jilbab pertama yang harganya satu juta lebih,
benar dong nebaknya mana yang Sisesa, mana yg 250 ribu. Untuk jilbab kedua di
mana model lama dan harganya kurang dari sejuta (Kurang 50 ribu aja sih) yang
nebak ini bingung katanya bahannya kerasa sama aja. Hehehe....
Jadi,
kesimpulannya mungkin memang ada yang sama bahannya dengan yang 250 ribu, tapi
ada juga yang lebih bagus.
Kalau bahannya
sama, ngapain beli yang mahal? Eh, tunggu dulu. Mari kita ke alasan kedua
kenapa harga Sisesa mahal yang tidak dipunya khimar 250 ribu tadi yaitu
Swarovski.
Apa itu
Swarovski?
Menurut orari.com
Swarovski adalah kristal buatan manusia yang diproduksi di negara Austria. Di
tahun 1982, Daniel Swarovski menemukan sebuah mesin potong yang dapat membentuk
kristal menjadi lebih indah dan menyerupai batu berlian. Tapi, tentu saja beda
ya sama berlian asli karena berlian bukan buatan manusia. Berlian itu terbuat
dari karbon yang dibentuk selama ratusan tahun di bawah kerak bumi dengan suhu
atau temperatur yang sangat tinggi.
Pada tahun 2016,
Swarovski menetapkan Si.Se.Sa sebagai desainer / brand yang berwenang
untuk menggunakan produk Swarovski untuk busana syar'i. Swarovski ini membentuk
tulisan Si.Se.Sa di sebagian besar
produknya, kalau untuk khimar biasanya ada di bagian depan atau bagian pet
(Ingat semakin banyak Swarovski yang digunakan akan berpengaruh ke harga).
Tulisan Si.Se.Sa menggunakan kristal Swarovski. Jika kurang berkilau, pengaruh kamera dan pencahayaan. |
Penggunaan
Swarovski ini memberi kesan elegan pada jilbabnya, apalagi yang polos. Seseorang
juga pernah membandingkan antara tulisan yang ditulis dengan kristal Swarovski
asli dengan yang biasa. Menurut pengakuannya, terlihat sangat jelas perbedaan
kilaunya antara Swarovski asli dan yang biasa.
Yang ketiga mengapa
harga Sisesa itu pricey karena desain-nya. Hemmm.... Ini emang kadang tidak
diperhitungkan orang-orang sih sebagai sesuatu yang harusnya dihargai. Sebagai
penulis saya paham banget hal ini. Karena dikira menulis ya nulis aja gitu tidak
keluar modal jadi sering dianggap tidak berharga.
Padahal dibalik
sebuah tulisan, bisa jadi banyak sekali yang kita perjuangkan hingga jadilah
tulisan itu. Riset, pengalaman, dan banyak hal lainnya. Jadi bukan hanya modal
kedip mata kemudian cling jadi satu tulisan kemudian disebut nulis
doang. Untuk satu postingan blog begini misalkan, bisa jadi perlu
waktu berjam-jam buat menyelesaikannya. Belum nyiapin foto, apalagi sampai
bikin desain grafis. Loh kok curcol? Wkwkwkwk….
Kembali ke
masalah desain, jadi designer Sisesa ini adalah ibu Merry Pramono yang dengan
pengalaman beliau bisa menemukan dan menentukan desain dan model untuk target
pasarnya. Sisesa sendiri mematok target pasarnya untuk Muslimah usia 20-40
tahun. Dalam desain-nya Sisesa ini mengutamakan kenyamanan yang hasil desain
itu didapat melalui riset yang panjang.
Desain pet Sisesa yang kata penggemarnya nyaman digunakan |
Dari 3
bersaudari, Siriz, Senaz, dan Sansa, yang bertugas merancang adalah Sansa.
Sansa sendiri pernah belajar di sekolah mode ESMOD di Jakarta di mana
ketekunannya di Esmod itu memberi kontribusi terhadap desain Sisesa saat ini.
Kalau diperhatikan, desain Khimar Sisesa emang beda. Ada yang menjadi khas Sisesa
yang katanya buat para pemakainya bisa merasakan kenyamanan saat memakainya.
Riset yang
panjang, pengalaman Ibu Merry, desain Mbak Sansa serta usaha dari Siriz dan
Senaz membuat sebuah produk bernama Sisesa hadir ke hadapan pelanggannya adalah
sebuah karya. Jadi ketika menilai sebuah karya, kita tidak hanya bisa menilai
dari bahan baku yang digunakan, tapi juga desain dari hasil riset itu hingga
memberikan, kenyamanan dan keunikan adalah 'harga' yang kita bayar selain bahan
baku produk tersebut.
Keempat, kualitas
jahitan. Pernah seseorang cerita ke saya
kalau dia merasa khimar sisesa yang dia punya kepanjangan. Kemudian dia minta
ibu penjahit buat memotong bagian belakang khimar tersebut dan menjahit ulang.
Kata ibu penjahit, agak susah gitu kalau mau jahitan sama dengan asal karena
jahitannya beda.
Jahitan pada Sisesa itu kualitas butik dan sepertinya katanya mesin jahitnya khusus sehingga menghasilkan jahitan yang ada di produk Sisesa sekarang. Saya sih tidak begitu paham soal jahitan itu, tapi mendengar cerita tersebut bisa saja Sisesa menggunakan mesin jahit yang memang menghasilkan kualitas jahitan yang bagus. Bisa jadi mesin jahit yang Sisesa gunakan berkulitas dan harganya mahal sehingga membuat produknya dihargai sesuai dengan modal alat serta bahan dan desain yang digunakan.
Logo Sisesa membentuk tulisan diagonal ke bawah |
Nah dari keempat hal tersebut yang menurut
saya pribadi membuat Sisesa pricey. Ada harga ada rupa singkatnya begitu.
Masih merasa tidak
wajar dengan harganya? Gapapa Bunda. Tidak ada yang memaksa sama sekali buat
kita membelinya. Lagipula untuk menutup aurat dan berpakaian tidak harus
menggunakan Sisesa. Mensyukuri apa yang kita punya adalah hal yang utama.
Ngerasa mending
beli khimar 200an tapi 5 bijik ketimbang beli sisesa cuma dapat 1 bijik? Ya tidak
apa-apa juga Bunda... Itu juga pilihan masing-masing.
Beli Sisesa aja,
gapapa mahal, walau cuma satu karena emang mau hidup minimalis. Tidak mau punya
banyak-banyak khimar di lemari? Ya tidak apa-apa juga Bunda... Itu adalah
pilihan.
Yang penting adalah mensyukuri apa yang kita punya. Kalau belum bisa atau tidak minat sama sekali dengan produk Sisesa itu adalah pilihan. Membelinya pun adalah pilihan.
Demikian yang
bisa saya sampaikan. Sekian dan terima Naomi Khimar warna hitam. Wkwkwkwk….
Source : https://www.orori.com/ororeads/kristal-swarovski-apakah-itu
http://sisesa.co.id/about
http://sisesa.co.id/designers
Kirain manik biasa aja itu tulisan sisesa-nya..😅
BalasHapusAstagaaaa. Hahaha.... Swarovski itu. Yang bikin mahal. Hehehe...
Hapuswow banget ya harga pe sejuta... tapi emg ada harga ada rupa ya. Dari kualitas jahitan aja udah beda gitu
BalasHapusIya, Bang. Dan ada pasarnya juga mereka. Buktinya masih laris aja :-)
Hapusswaroski nya pas masa ppkm gini klo dipreteli bisa dijual ditukang emas gak?☺️klo tukang emas ga mau beli berati percuma dong swaroski mahal2, palingan dijual se jilbab nya jg tp preloved gtu
BalasHapusMemang dibeli bukan buat dipreteli dan dijual Swarovski-nya kak. Tapi buat dipakai :-)
HapusMb nanya beda seri lama ama baru apa y? Apa dileteak swaroskinya y? Ada yg didada, di bagian bawah tengah, atas tengah…
BalasHapusHai mbak. Setau saya yang seri lama tulisan Sisesanya lurus atau sejajar gitu kayak foto yang di atas. Sementara yang baru zig-zag gitu tulisannya. Kalau letak, kayakna tergantung model khidmarnya ya. Wallahua'lam.
HapusMba sharing donk saya beli sisesa aleena tp ko saarovski nya cepat copot ya apa itu mnandakan fake?
BalasHapusHalo, Mbak. Mbak belinya di mana? Beli baru atau preloved? Dari Sisesa yang saya pakai tidak ada yang copot Swarovskinya. Tapi karena saya juga memperlakukan khusus pada saat mencuci. Hati-hati banget pokoknya. Apalagi pas bagian Swarovski.
HapusMengenai kasus mbak, saya ga bisa memastikan karena tidak pegang barangnya. Mungkin mbak bisa ke counter kalau ada di kota mbak. Buat ngebandingin aja yang di counter dengan yang mbak punya.