Menjelang bulan Ramadhan menyiapkan bahan dapur dan bumbu dapur biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Ada yang menyebut kalau food prep atau pun meal prep atau menyiapkan bumbu-bumbu serta bahan menjelang Ramadhan semata bukan karena ingin memuaskan nafsu perut, tapi lebih supaya bulan Ramadhan waktu tidak habis di dapur. Jadi, lebih banyak buat ibadah. Aamiin. Apalagi pas sahur kan kita mau yang praktis saja.
Saya sendiri sejak bulan Rajab berniat
menyiapkan beberapa bumbu atau bahan dapur lain sebagai persiapan Ramadhan.
Tapi beberapa minggu yang lalu sempat berpikir, enggak usah neko-neko.
Biarkan aja berjalan seperti biasa.
Sebenarnya puasa buat saya dan suami untuk urusan makan tidak terlalu repot. Suami sahurnya sederhana sekali dan seringnya tidak makan nasi. Bisa makan oatmeal, roti, atau biskuit.
Makanan Sahur Paling Tahan Lama |
Masak lebih hemat ala Ligwina Hananto |
Beberapa hari ini pas buka medsos euforia
menyambut Ramadhan untuk urusan perdapuran berasa gitu. Buka yutub, eh, pada
nyiapin bumbu dan bahan dapur. Apalagi pas lihat youtube Kimbab Family, belanja
buat keperluan Ramadhan. Melihat itu, saya yang awalnya mau enggak neko-neko,
akhirnya ikut nyiapin juga bumbu atau bahan di dapur persiapan Ramadhan.
Harapannya ibadah bisa lebih optimal tanpa mikirin makanan mulu (Aamiin ya Allah. Semoga ya ibadahnya dibanyakin bukan rebahan. Hiks. Biasanya rebahan sih.) Pas mau bikin apa gitu, bahannya ada. Walau dipikir-pikir, Kimbab Family wajar sih nyiapin bumbu dan bahan dapur karena mereka belanjanya jauh. Lah di tempat kita kan warung kadang jaraknya sepelemparan batu dari rumah, lewat depan rumah, atau malahan bisa dibeli daring dan langsung datang ke rumah hari itu juga. Tapi enggak papa lah ya. Nyiapin ini dan itu.
Apa yang disiapkan?
Setelah sekian jam berkutat di dapur dan
tadaaaa.... Ini dia yang berhasil dibikin :
- Bawang goreng
- Baceman bawang
- Minyak bawang putih
- Sambal balado
- Masak habang
Bawang Goreng
Bawang Goreng |
Saya penggemar bawang goreng dan bawang goreng
adalah bahan yang selalu ada di rumah. Kalau enggak ada berasa ada yang kurang
dan banyak hal tersendat gegara tak ada bawang goreng. Misal mau masak apa
gitu... Yah enggak jadi deh bawang goreng enggak ada. Bahkan untuk sekadar
masak Indomie bisa gagal kalau tak ada bawang goreng. Apalagi semacam soto atau
bistik. Jadi, demi kelancaran urusan perdapuran dan perperutan bawang goreng
kudu ada.
Bawang goreng memang bisa dibeli, namun saya
lebih suka bikin sendiri. Untuk urusan goreng bawang ini semacam hobi buat
saya. Pernah saya tulis lengkap juga tipsnya di blog ini dalam postingan : Jalan panjang membuat bawang goreng yang renyah dan kriuk.
Baceman bawang
Baceman Bawang |
Ini pertama kalinya saya bikin baceman bawang
semenjak viral bertahun-tahun ini. Ga tau juga sih kemarin-kemarin belum dapat
hidayah bikin ini. Jadinya saya belum tahu apa ini bakal suka, membantu banget
di dapur atau bagaimana. Resepnya ya kayak banyak beredar ya.
Bahan :
- bawang putih
- kemiri dikit
- minyak wijen dikit
- minyak goreng
Dan bikin ini enggak pakai takaran. Semasuknya aja menyesuaikan toples. Ampuuun. Baru bikin enggak manut resep. Hehehe... Ini baceman bawang bisa dipakai buat tumisan. Katanya lebih wangi dan praktis.
Minyak bawang putih
Minyak Bawang Putih |
Ada yg pernah bilang kalau minyak bawang putih
ini lebih nampol daripada baceman bawang. Katanya bisa jadi rahasia kelezatan
mie ayam atau sup-supan. Saya jarang bikin khusus kayak gini, tapi memang kalau
minyak bekas goreng bawang itu wanginya semerbak gitu saat digunakan menggoreng
yang lain. Juga seperti ada rasa bawang yang nempel. Nah ini dibikin khusus
buat dapat rasa dan aroma bawang itu. Sekalian juga bawang putihnya itu bisa
dimasukkan dalam makanan. Tambah lezat. Katanya sih.
Bahan :
- bawang putih
- minyak goreng
Cincang kasar bawang putih. Goreng dalam minyak banyak. Aduk-aduk sampai menguning dan agak kecoklatan. Matikan api. Dinginkan masukkan toples.
Sambal balado
Sambal Balado |
Tahun kemarin saya bikin rendang menjelang
Ramadhan. Biasanya juga kalau menjelang Ramadhan saya suka beli rendang agak
banyak buat sahur kalau lagi mau makan nasi. Tapi karena beberapa waktu lalu
baru bikin rendang dan rasanya udah enggak terlalu pengin lagi jadi bikin
rendang saya batalkan.
Pas kapan hari beli nasi Padang dengan lauk
dendeng balado saya merasa begitu nikmat memakannya. Dari situ jadi kepikiran
kalau mau bikin sambal balado aja. Apalagi mengingat sambal balado bisa
digabungkan dengan varian apa saja. Ayam balado bisa, dendeng atau daging juga
bisa. Ikan, udang, cumi semua bisa digabung sama sambal balado. Bahkan kentang
dan tahu juga bisa. Jadilah saya memutuskan untuk bikin sambal balado aja.
Sambal balado |
Bahan :
Cabe keriting
Cabe merah
Bawang putih
Bawang merah
(Cincang kasar semua)
Jahe dan lengkuas geprek
Daun jeruk dan daun salam
Gula dan garam
Lagi-lagi saya bikin enggak pakai ukuran. Hahaha... Cabe keriting beli 250 gram, saya sisakan sedikit kemudian semuanya dibikin balado. Cabe merah beli 5 ribu di pasar (cuma dapat 5 bijik), bawang putih lebih banyak dari bawang merah, karena rencananya pas dimasak sama bahan lain saya mau tumis bawang merah iris dulu baru masukin sambal balado ini.
Semua bahan dihaluskan tapi tidak sampai halus
sekali. Cincang kasar gitu deh. Saya memakai food processor Philips buat
menghaluskan. (Note : Untuk lihat kehebatan food processor ini dalam mengolah berbagai bahan makanan, teman-teman bisa kunjungi AturRumah.com). Setelah halus, tumis di minyak panas sampai matang. Ceki-ceki
rasa, dinginkan dan masuk toples.
Masak habang
Masak habang buat nasi kuning |
Banyak urang Banjar yang menyiapkan masak
habang ini menjelang Ramadhan. Biar praktis kalau mau bikin nasi kuning. Jadi
saya bikin juga.
Bedanya apa sama balado? Bedanya di penggunaan
cabe. Kalau balado pakai cabe segar gitu sementara masak habang pakai cabe
kering. Kalau balado, bahannya dicincang kasar. Kalau masak habang dihaluskan sampai halus.
Untuk resepnya Monggo banyak bertebaran di IG atau google aja ya. Hahaha...
Masak habang dan bumbu Balado saya simpan di
kulkas bagian bawah. Kalau mau awet lagi simpan di freezer yaa. Atau
bisa juga dibagi dua, sebagian di kulkas bagian bawah, sebagian di freezer.
Atau taruh freezer dan disimpan per porsi masak. Jadi pas mau bikin
tinggal ambil buat satu porsi dan diolah jadi masakan lezat ala dapur di rumah
Bunda. Senyamannya Bunda-bunda aja.
Rimpang-rimpangan
Selain bumbu itu saya juga nyiapin
rimpang-rimpangan yang dicuci bersih kemudian disimpan dalam toples berisi air.
Rimpang-rimpang ini saya simpan di kulkas bagian bawah. Ada serai, kunyit,
jahe, lengkuas, dan kencur. Ini jauh lebih awet ketimbang dibiarkan aja di
dalam kulkas yang nantinya akan mengering. Oya, airnya rutin diganti ya. Bisa
diganti seminggu sekali.
cara menyimpan jahe, lengkoas, kunyit, serai |
Daun Bawang
Sudah lama saya menyimpan daun bawang dengan
cara ini. Cuci bersih daun bawang, keringkan, iris-iris kemudian masukkan wadah
tertutup dan simpan di freezer. Sekitar satu atau dua jam di frezer di
goyang-goyang wadahnya agar daun bawang di dalamnya tidak menggumpal jadi lebih
mudah diambil. Setelahnya ya diamkan aja dan ambil ketika diperlukan.
Menyimpan daun bawang dengan cara ini sangat
memudahkan saya ketika di dapur. Ketika perlu ya tinggal ambil dan cemplungin
ke masakan, tanpa perlu motong-motong lagi.
Menyimpan daun bawang, daun jeruk, dan daun salam supaya awet |
Daun Salam dan Daun Jeruk
Daun salam dan daun jeruk juga saya simpan dengan cara diawetkan dengan cara dibekukan. Cuci bersih daun-daunan itu, masukkan ke wadah atau tempat tertutup dan masukkan freezer.
Kalau untuk daun pandan dan daun kunyit sudah
ada tanamannya. Padahal kalau tak ada dua daun itu juga bisa
dibekukan seperti daun jeruk dan salam.
Nah itulah persiapan perdapuran menjelang bulan Ramadhan. Kita yang paling tahu kebutuhan dapur masing-masing. Jadi paling tahu juga apa yang paling bermanfaat buat dibikin. Tadinya saya mau juga nyiapin bumbu mejik ala Mbak Andrianda di Instagram. Tapi mengingat beberapa tahun ini pas Ramadhan jarang sekali bikin nasi goreng atau mie goreng, niatan itu saya batalkan.
Jadi, sesuaikan lah dengan keperluan dapur
masing-masing kala menyiapkan bumbu dan bahan-bahan dapur. Teman-teman menyiapkan
apa?
Indomie jg perlu tambahan bawang goreng..😂😂
BalasHapusYa dong. Ga lengkap Indomie tanpa bawang goreng :-)
Hapus