Abekani. Local brand tas kulit sapi. |
Abekani adalah merek tas kulit sapi yang berasal dari Yogyakarta. Local brand di bidang tas kulit. Aku lupa mengenalnya dari siapa dan bagaimana persisnya. Tapi tas itu pertama kali kudapatkan di tahun 2017 seperti yang kuceritakan di postingan tentang Abekani pertamaku.
Setelah mendapatkan Abekani pertamaku itu aku mendapatkan Abekani kedua sepertinya di tahun 2018 deh. Bukan barang yang besar, hanya sebuah dompet. Kalau tak salah type-nya dompet iwapa berwarna blue navy. Sampai sekarang masih bagus. Ada baret di kulitnya tapi tidak ada pengelupasan sama sekali.
Setelahnya, aku tak melirik Abekani lagi.
Di awal 2020, aku merasa perlu tas baru yang lebih kecil dan warnanya lebih netral untuk dipakai sehari-hari daripada abekani pertamaku itu. Pilihanku kemudian jatuh pada merek Alinea Leather. Tas kulit sapi juga, merek lokal juga. Itulah tas yang kupakai sehari-hari ke mana-mana. Keinginan untuk hidup minimalis membuat aku memang jarang sekali membeli tas. Lagian mau dipakai ke mana juga. Lagi pandemi gitu.
Lalu kemudian di awal 2023 ini ada beberapa alasan aku mau nambah tas baru lagi.
Alasan pertama, pas mudik di akhir 2022 kemarin aku memakai tas milik ipar yang ada di rumah orangtuaku (Sudah izin loh ya.) Tas mungil yang hanya muat hape dan uang. Kok enak ya makai tas begitu. Aku jadi pengin. Wkwkwk...
Alasan kedua, tetanggaku.
Saking seringnya aku memakai tas Alinea Leather itu, pernah tetangga nyelutuk.
Katanya dari jauh sudah mengenali kalau itu aku terlihat dari tasnya. Wkwkwk...
Dasar aku. Perkataan itu membekas jadinya aku pengin tas yang lebih simpel.
Tas Abekani mungil muat hape dan uang
Dua alasan itulah
yang kemudian membuat aku berburu tas selempang yang lebih kecil hanya muat
hape dan uang gitu. Budget-nya sekitar 150an aja lah. Tidak usah yang
mahal-mahal. Aku cari beberapa merek tidak ada yang sreg. Lalu kemudian
terpikir, kenapa tidak sekalian Abekani saja yang jelas kualitasnya bagaimana?
Akhirnya kukemukakan ideku tersebut ke penyandang dana belanjaku alias suami. Dia setuju kalau aku memilih Abekani saja. Apalagi mendapatkan Abekani di zaman sekarang itu lebih mudah ketimbang dulu. Sudah ada official shop Abekani di tokopedia dan shopee.
Aku coba cari di Tokpednya Abekani dan nemu yang sesuai kebutuhanku. Bingung sih antara slimbag atau pouch make up yang ada tali panjangnya. Setelah diskusi sama suami lagi, akhirnya memutuskan mengambil yang pouch make up ukuran M dengan harga 265 ribu. Yah melenceng dikit dari budget awal. Dikit apanya melencengnya lebih dari 100 ribu :')
Sebenarnya aku
pengin warna havana, tapi sayangnya tidak tersedia. Suami bilang dark brown
aja, aku pun setuju karena warna tersebut belum kupunya. Setelah kudiamkan
beberapa hari untuk berpikir, akhirnya check out juga. Percayalah proses aku
mikir sampai memutuskan check out itu panjaaaaang sekali. Aku bukan
orang yang serta merta langsung belanja kok. Wkwkwk....
Deskripsi produk Pouch Make Up Abekani
Sumber : Abekani Official di Tokopedia
Aku check out Abekani tersebut di rabu malam. Yang tak kuduga sama sekali, esok harinya yaitu hari kamis, ada sebuah keputusan yang membuat aku pergi ke Yogya hari seninnya. Nah lho... Tau gitu aku kan enggak pesan Abekani. Bisa belanja tas di Yogya langsung. Tapi ya sud lah... Nasi sudah menjadi bubur.
Yang membuat aku cemas juga adalah Abekaninya tidak nyampai-nyampai. Sampai senin pagi kutunggu statusnya masih berada di haul udara Yogyakarta. SuamI bilang, bersihin aja kotak sampah. Nanti kalau kurir datang, minta taruh di dalam kotak sampah. Aku pun menaruh kotak sampah tertutup yang sudah bersih di teras di tempat paling aman yang tak ada tempias hujan sama sekali. Kemudian berangkatlah ke Yogya.
Setiap hari aku cek perkembangan pengiriman abekaniku. Biasanya tuh akan dikabari atau ada notif kalau ada kurir yang akan mengantar. Tertera juga di notif tersebut nama dan nomor kontak kurir tersebut. Biasanya begitu. Tapi itu tidak ada sama sekali. Huhuhu...
Sesekali kurir
juga menghubungi ketika mengantar tapi orang tidak ada di rumah. Bisa menelpon
atau WA. Tapi ini tidak ada sama sekali. Bisa saja karena sudah terbiasa
mengantar dan sering kubilang taruh aja depan pintu. Jadinyaaa mereka sudah terbiasa
seperti itu.
Benar saja beberapa hari setelahnya aku mendapatkan foto bukti pengiriman kalau barangnya ditaruh di depan pintu. Sebenarnya bisa WA tetangga buat minta simpankan dulu, tapi kata suami tidak usah. Pasrah saja.
Hari sabtu senja mobil yang membawa aku dan suami dari bandara Balikpapan setelah perjalanan udara dari Yogyakarta akhirnya merapat ke rumah. Deg-degan melirik ke teras dan ternyata paketnya masih ada. Legaaaa.... Wkwkwk... Alhamdulillah masih rezeki. Akhirnya kudapatkan lah Abekani ketigaku yang pouch make up dengan tali panjangnya.
Tasnya mungil. Pas muat hape, pouch tipis isi uang, dan dompet kartu. Jenis kulitnya kulo. Ini berbeda dengan jenis kulit abekani pertama dan keduaku. Kayak lebih bertekstur kasar gitu tapi pas dipakai loh jadi lembut. Itulah mengapa aku suka anak-anak sapi. Menyentuhnya membuatku nyaman. Spark Joy kalau kata Kakak Marie Kondo.
Bagian dalam Abekani masih sama seperti dulu dengan luriknya. Aku suka sekali bagian dalamnya. Tali panjangnya pun terasa pas walau kalau bisa panjangin 5 cm lagi. Wkwkwk....
Secara
keseluruhan aku suka sekali abekani ketigaku ini. Semoga dia awet karena akan
menemaniku sehari-hari. Awet-awet ya anak sapiku.
Nah, ini bisa dibawa pulang, sapi punya rerey gak bisa dibawa ke bjm dulu..😂
BalasHapusWkwkwk... Iya. Anak sapi ini aja dibawa ke mana² 🤣
HapusSoal tas memang punya selera yang berbeda-beda, ya. Kalau tas berbahan kulit hewan gini banyak yang milih memang, dulu trennya kulit buaya, atau hewan lainnya. Memang khas banget ini yang kulit sapi, setiap tas ada ceritanya ternyata.
BalasHapus